Friendzone ; Markri

09

Hari pertama aktifitas di Jogja, mereka pergi ke keraton. Mereka harus berjalan dari parkiran ke keratonnya.

Yeri sendiri memilih untuk bergabung dengan teman teman yang sekamar dengannya semalam.

Girls time. Ujar gadis itu riang.

Namun saat melihat pernak pernik lucu, Yeri tertinggal dengan rombongannya. Dan sialnya lagi, ia harus menyebrang untuk menyusul temannya. And guess what? Yeri gak bisa nyebrang

Berteriak? Ide bagus, mungkin saja itu akan membuatnya di tegur pihak sekolah karna mempermalukan nama sekolah.

Saat ia mulai panik, sebuah tangan memandunya menyebrang. Tangan yang dengan perlahan menggenggam tangannya yang lebih kecil.

"Mark" Bisik Yeri pelan.

Seusai menyebrang dan menemukan rombongan sekolah mereka, mereka tetap bersama.

"Apaan sih. Biasa aja dong mbak ngeliatnya" Mark terkekeh pelan.

"Yeuu kepedean lo asu" Yeri mendelik pada Mark, memberi tatapan tajam untuknya. Berusaha menutupi wajahnya yang terasa memanas.

"Itu temen temen lo. Mau bareng aja apa sama mereka?" Tawar Mark sambil menunjuk beberapa gadis yang sepertinya sedang panik menyadari hilangnya Yeri.

"Sama mereka aja" jawabku cepat. Bahaya dekat dekat Mark selama di Jogja, bisa capek duluan jantungnya.

"Mau gue anter?" Sambil melepas jaket hitam miliknya.

"Ga usah anjer. Lebay lo" Kan. Sejak kapan Mark jadi gentle gini?!

"Yaudah nih pake. Aneh aneh aja lo cuma make dress. Besok besok pake kaos sama celana jeans aja. Cowo cowo pada liatin soalnya. Duluan ya" Mark memberikan jaket abu abu nya. Tak lupa mengacak pucuk kepala Yeri. Sepertinya sudah jadi kebiasaan.

Sialan. Yang diacak acak rambut gue, yang berantakan hati gue. Sialan. Umpat Yeri tertahan. Setelah itu ia berbalik dan menemukan temannya yang tersenyum lega melihat Yeri telah kembali.

Little things that make my heart beat faster. You, and your act.