Pengamen serbaguna

48 3 0
                                    

Rain hidup berkecukupan, tidak lebih tidak kurang, dia bersyukur atas anugerah kecil terindah tuhan.

   Walaupun begitu, walulaupun sendirian, dia berpengalaman mengamen. Itu lah pekerjaannya, walau sederhana yang penting mencukupi dan halap cara mendapatkannya. Tidak penting kalau pun orang-orang mengejek nya,dia tetap semangat menjalani hidup ini,hidup ini indah. Menurut Rain, tidak ada yang dikhawatirkan, asalkan punya tujuan hidup, setiap orang pasti mempunyai tujuan hidup, begitupun Rain, ia ingin menjadi seseorang yang sangat lah berguna bagi orang lain, bisa membahagiakan orang lain, dia juga teringin bertemu dengan orang tuanya, meskipun hal itu agak mustahil, tetapi Rain harus semangat. Dia pun bekerja untuk mencukupi kebutuhannya, dia sangatlah mandiri, tidak mudah ngeluh.
   Rai seketika mengeluh
"kenapa pula tuhan memisahkan aku dan kedua orangtuaku, padahal aku sangat merindukannya".
Apalagi saat-saat seperti ini, di saat semua kota ramai, dan dia sendirian di lorong jembatan, tanpa ada yang tahu. Hannya tuhan lah yang tahu, tuhan pasti mempunyai rahasia di balik semua ini, sesuatu akan berakhir indah. Tunggu saja waktunya, dan waktu pun berjalan begitu cepat, baru berumur 10 tahun,ia harus bekerja keras untuk dirinya, untuk menghidupi dirinya.
Rain tiba-tiba mengeluh atas cobaan yang di berikan tuhan, serasa berat kalau tidak ada membantunya. Tetapi tuhan maha penyayang, tidak lah seorang hamba diberikan ujian melebihi kemampuan hambanya.
Huh!!! ..........
Rain menghembuskan napas,menyesal,tapi demi kebaikannya dia akan tetap terus berusaha.
"kenapa jadinya seperti ini".
Ya tuhan ,kenapa engkau membiarkan anak sekecil ini sendirian, di tempat lusuh, tanpa orang tua, belum makan."
Seharusnya Rain bersama keluarganya sekarang ini, terlalu sulit bagi Rain untuk bekerja sendiri.
Tetapi Rain tidal menyalahkan tuhan,
"tidak boleh",karena itupun dosa. Tetapi untuk pertama kali ia mengeluh atas yang ia hadapi. Seharusnya ia sedang dengan orang tuanya, seperti anak-anak lain.
Hujan!!!!
Hujan pun tiba. Semakin menderas, semakin sejuk, menusuk sampai ke tulang, sepi, sendiri, kedinginan tanpa tempat tinggal. Malah semakin rindu Rain ke orang tuanya. Berharap tuhan bisa mengabulkan doa nya.
"Kenapa ini bisa terjadi? "
Kenapa?? "
  "Apakah ini semua akan berakhir indah??? Atau malah sebaliknya?"
Rain berusaha menenangkan diri.
Betapa malangnya dia.
Tetapi dibalik tangis pasti ada tawa. Rintangan harus dijalani.

Rembulan Menangis Di balik hujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang