Setelah selesai ngurus ini itu sama papanya, Siyeon akhirnya kecapekan sendiri dan langsung melipir ke kantin.Kantinnya gak rame-rame amat, jadi bikin Siyeon lebih nyaman aja soalnya kalo rame tuh sumpek. Kadang suka gak kebagian bangku buat duduk.
Siyeon buka hapenya, kemudian satu pesan line masuk.
Han:
ciaaa yg mau pindah
wkwkwkwkSiyeon:
yhaaaaHan:
si bule mana kok gak
muncul di grupSiyeon:
lah mana gue tau
kan tiap sekolah gue gapernah ketemu felixHan:
oiya lupa maapSiyeon:
wkwkwk sansHan:
lg apaan lu
dih anjir alay bgt gua
kok nanya ginian sihSiyeon:
gabut bnr ya lo
lg duduk di kantin baru
selesai ngurus surat pindahHan:
suraft felix juga?
surat*Siyeon:
ya gaklah punya gue doang
punya dia mah ortunya yg
ngurusssHan:
oalah wkwkw
udah ya guru gua dtgSiyeon:
okok"Siyeon,"
Siyeon nengok, ternyata Jeno panggil dia sembari lagi jalan sendirian ke mejanya.
"Hai, No. Duduk sini,"
"Kok sendirian aja? Eunbin kemana?" tanya Jeno.
Siyeon menghedikan bahunya, "Gue habis ngurus surat pindah, jadi mampir ke sini,"
Jeno ngangguk-ngangguk.
"Beneran mau pindah ya?" tanya Jeno.
Siyeon ngangguk, "Iya,"
"Tanggung banget, udah mau lulus,"
"Iya sih, cuma ya kemauan papa gue,"
Jeno ngangguk paham.
"Tapi lo masih sering inten kan?" tanya Jeno.
Siyeon ketawa, "Gak tau juga sih, emang kenapa? Lo gak mau kehilangan gue ya,"
Padahal Siyeon bercanda, tapi Jeno nganggepnya serius.
"Iya, gua gak mau jauh-jauh dari lo," kata Jeno. "Gua suka sama lo, Yeon."
Siyeon yang tadi ketawa biasa langsung jadi ketawa canggung, ini Jeno apaan sih!
Cewek itu ketawa garing, "Apaan, No. Gak denger,"
"Gua suka sama lo, Park Siyeon."
Canggung.
Siyeon diem, Jeno juga.
Siyeon langsung ngalihin pandangannya ke arah lain, gak berani kontak mata langsung sama Jeno. Sedangkan Jeno malah ngeliatin Siyeon mulu biar kontak mata.
"Ah, apaan sih gua," kata Jeno. "lupain, Yeon. Lupain aja,"
Siyeon senyum tipis, "Oke,"
Hening.
Keadaan masih canggung gara-gara Jeno yang gak sengaja (atau sengaja?) confess perasaannya ke Siyeon.
Padahal kalo dipikir-pikir, belum ada sebulan Siyeon kenal Lee Jeno ini. Deket juga gak deket banget.
"Ah, maaf ya Yeon. Jadi canggung gini,"
Siyeon senyum, "Gak papa kali, No,"
"Lo gak marah kan?"
"Kenapa harus marah?"
Jeno ngusap belakang tengkuknya dengan canggung, "Kirain lo marah karna gua suka sama lo,"
"Enggak kok,"
Siyeon beranjak dari duduknya, "No, gue balik ke kelas ya, makasih udah nemenin,"
"Mau dianter?"
"Gak usah."
•••
"Lo mulai pindah ke sekolah lama lo kapan?"
"Setelah selesai ngurus surat pindahan, gua langsung pindah,"
"Cieeee, bareng Siyeon ya?" tanya Renjun.
Felix tersentak, tapi dia sama sekali gak bereaksi apa-apa, dari wajahnya gak keliatan kaget.
"Kok Siyeon?"
"Cerita aja, Lix, gak papa gua dengerin,"
"Cerita apaan sih ngaco lo!" Felix jalan keluar toilet ninggalin Renjun yang masih berdiri di dalem toilet.
Siyeon is calling...
"Halo, Yeon? Nyari Felix ya? Ini Renjun."
![](https://img.wattpad.com/cover/136604065-288-k916981.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
for you ft. lee felix
Fanfiction[fin.] i'll be yours for a thousand lives. ©𝐭𝐚𝐞𝐯𝐚𝐥𝐢𝐞𝐬, 𝟐𝟎𝟏𝟖