Sorry typos
+
Setelah berkata seperti itu, keadaan mereka canggung. Hyunjin udah minta maaf tapi dia sama sekali gak menyesal melakukan itu.
What the fuck.
Kemudian, Hyunjin nganter Siyeon balik ke apartemen. Nggak ada sepatah kata pun yang keluar selama perjalanan menuju apartemen. Istilahnya, diam seribu bahasa.
Sampai di depan apartemen, Siyeon langsung keluar dari mobil Hyunjin tanpa mengucapkan terima kasih karena telah mengantarkannya pulang. Jangankan itu, mengucap sepatah kata pun tidak.
Hyunjin menghela nafasnya kasar, dia akui ini salah banget karena dia udah taro perasaannya ke Siyeon yang jelas-jelas udah jadi milik orang lain. Apalagi orang lain yang dimaksud itu adalah sahabatnya sendiri.
Hyunjin salah. Salah karena udah nganggep semuanya secara berlebihan. Seharusnya Hyunjin lebih sadar kalo Siyeon pasti nggak punya perasaan apa-apa ke dia.
Sekarang, Hyunjin ngerasa sangat bersalah sama Siyeon, sama dirinya sendiri juga karena bego banget.
Namun beda lagi sama Siyeon. Di malam ini, perasaannya itu bener bener kacau. Udah nggak bisa didefinisikan lagi.
Diluar dugaan Siyeon karena Hyunjin dengan lancangnya bisa merasakan bibirnya. Syukur kalau itu bukan kali pertamanya, kalau iya?
Siyeon juga nggak tau, apa Felix pernah ambil first kiss nya? Atau belum?
Cewek itu udah nggak ngerti sama jalan pikiran Hyunjin, padahal jelas-jelas cowok itu tau Siyeon lagi kacau setelah main tod tadi.
Apalagi, Hyunjin pake ngasih dare ke Felix buat cium Chaewon? Maksudnya apa?
Siyeon masuk ke apartemen yang ternyata udah ada Felix disana. Cowok bule itu lagi duduk di sofa ruang tengah dan masih pake seragam yang tadi waktu ke mall.
Siyeon berniat untuk nggak nyapa, udah males duluan liat mukanya. Cewek itu langsung bergegas masuk ke kamar.
"Duduk sini dulu," Felix menepuk sofa disebelahnya begitu Siyeon jalan terburu-buru.
Siyeon menggeleng, "Gue capek mau tidur."
"Jangan alesan,"
"Gue capek, Lix,"
"Gak usah menghindar, gua tau perasaan lo," kata Felix yang sukses buat Siyeon kaget.
"Lo tau perasaan gue?" tanya Siyeon. "Kenapa lo gak nolak waktu Hyunjin nyuruh lo buat cium Chaewon?"
Siyeon kelepasan. Emosi. Gak kontrol.
"Itu cuma dare,"
"Cuma dare katanya? Bahkan lo bukan cuma ngecup bibirnya aja, lo ngelakuin pergerakan,"
Felix beranjak dari duduknya menghampiri Siyeon, lalu menuntun cewek itu untuk duduk di sofa.
"Gue capek, Lix," kata Siyeon. "Bukan cuma fisik gue aja, hati gue juga."
"Lebih capek mana sama yang dibohongin mulu?" Kali ini Felix bertanya.
"Gue nggak pernah bohongin lo,"
"Kenapa lo gak nolak waktu Hyunjin cium lo?" tanya Felix.
Siyeon tercekat. Sial, bagaimana Felix bisa tau?
"Itu bahkan bukan karena dare," lanjutnya.
"Felix, i don't know what you mean," kata Siyeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
for you ft. lee felix
Fanfiction[fin.] i'll be yours for a thousand lives. ©𝐭𝐚𝐞𝐯𝐚𝐥𝐢𝐞𝐬, 𝟐𝟎𝟏𝟖