☆ Two ☆

486 110 3
                                    

•••

Bagaimana solusimu ketika aku tak mampu bertahan, tetapi sulit untuk meninggalkan

•••





Jiae membuka matanya perlahan dan merasakan ada selang pernafasan di hidungnya dan infusan di tangan kirinya.

Tak lama pintu kamar rawat Jiae terbuka dan muncul Jihyo dengan matanya yang sembab berjalan menghampiri ranjangnya.

"Sejak kapan ? Sejak kapan kau mulai melakukan itu ?" Tanyanya

"Kau sudah tau ?"

"Yoo Jiae!!" Teriaknya kesel

"Tolong jangan beritau siapapun terutama Changbin dan Uri pumonim (orang tua)" kata Jiae memohon

"Kutanya sejak kapan kau melakukan hal bodoh itu ?!" Tanya Jihyo lagi

"Sejak aku sekolah menengah pertama tepatnya ketika orang tuaku pergi dan aku kesepian, saat itu aku merasa benar-benar sendirian Jihyo-ya, rasanya seperti tenggelam tapi tidak mati. Dan Saat melihat darah yang mengalir dari tubuhku, aku merasa kalau aku benar-benar masih hidup. Hanya itu caraku memastikan bahwa aku memang masih hidup"

"Kenapa ? Kenapa kau tak pernah cerita padaku ? Selama ini kau bisa berpura-pura baik-baik saja ke semua orang tapi kenapa kau berpura-pura padaku juga ? Kita itu teman kan ?" Ucap Jihyo sembari menangis

Ternyata selama ini Jiae menyimpan luka itu sendirian.

Jiae mengenggam tangan kanan Jihyo yang sedang menangis itu.
Dia lucu, dia perduli pada Jiae bahkan jauh lebih peduli padanya daripada orang tuanya dan Changbin.

"Jihyo-ya, aku percaya padamu. Berjanjilah padaku untuk tidak memberitaukan ini pada siapapun" pinta Jiae

Jihyo mengangguk dan memeluk sahabatnya itu, setidaknya Jiae masih memiliki seseorang yang sayang padanya dan tidak akan meninggalkan nya saat tau keadaan Jiae yang sebenarnya.

♤♤♤

"Tumben sekali kau tepat waktu ?" Ucap Chan saat Changbin masuk ke ruang latihan

"Pasti kau menurunkan Tunanganmu ditengah jalan lagi kan ? Wah kau memang bajingan Seo Changbin" ucap Minho yang dihadiahi lemparan botol minuman dari Changbin

"Berisik sekali kalian" kata Changbin sambil melepas jaketnya

"Tapi Hyung aku heran padamu, jika aku jadi dirimu aku tidak akan menyia-nyiakan Jiae begitu saja. dia cantik, baik, pinter dan kaya pula, apa kekurangannya sampai membuatmu sebegitu bencinya pada Jiae ?" Tanya Hyunjin

Changbin menghentikan aktifitasnya dan tidak menoleh ke Hyunjin, dia tidak sadar bahwa ke delapan member lain menunggu jawabannya dari pertanyaan Hyunjin tadi.

"Dia menghambat impianku" kata Changbin final

Setelah dia berbicara begitu suasana ruang latihan menjadi awkward, satupun dari mereka tidak sadar jika sedari tadi Seungmin diam.
Dia tidak ikut berbicara di setiap pertanyaan member lain yang masih mewawancarai Changbin itu.

__________________

Hayoo kenapa ini gue laper :(

Memory ; Changbin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang