•••
I've been thinking bout my life
Is it better If I die ?•••
Jihyo bersama teman-temannya Seungmin berpencar di Dongdaemun untuk mencari Jiae sedangkan Changbin menatap kosong ke depan, dia mencerna setiap perkataan Jihyo dan temannya yang lain. Ternyata selama ini dia memang sudah jahat pada Jiae.
"Changbin"
Changbin melihat Jiae di depannya memakai gaun warna soft pink tengah melambaikan tangannya padanya sembari senyum.
"Jiae ?"
Changbin baru beberapa langkah berjalan menghampiri Jiae tapi bayangan Jiae menghilang bersama angin,
Ternyata itu hanya halusinasi Changbin.
Drrt... Drttt
Changbin merogoh ponsel nya di saku mantel, ada panggilan masuk dari Orang tua nya Jiae.
Changbin langsung menggeser tombol hijau dan menempelkan ponselnya nya ke telinga.'Ada apa Changbin ? Maaf ya tadi Eommoni dan Abeoji sedang rapat'
"Ah iya itu Eommoni, apa tadi Jiae sempat mengabari kalian kalau dia mau pergi kesuatu tempat ? Dia tak ada di apartmentnya"
'Jiae menelfon tapi tak sempat aku angkat, memangnya dia keman--'
BRAKK! PRANNNGG!!
Suara Heboh serta teriakan di belakangnya Changbin membuat fokusnya teralihkan, bahkan sambungan telfon dari orang tua Jiae pun tidak dia perdulikan lagi.
Matanya membulat sempurna saat melihat pemandangan di depannya, apalagi saat Jihyo berteriak Histeris.
Lututnya lemas dan Changbin mengikuti nalurinya untuk menghampiri kerumunan itu dengan setengah berlari.Nafas Changbin tercekat ketika melihat seseorang yang begitu ia kenal, seseorang yang sering menjadi beban hidupnya selama lima tahun belakangan ini, Yoo Jiae.
Gadis itu terkapar di atas mobil yang sudah setengah hancur dengan darah yang mengalir dari tubuhnya.
"Jiaeeeeeee!!!!!"
Changbin kehilangan kekuatannya untuk berdiri, dia terduduk lemas disana sembari memandangi tubuh Jiae.
"Mianhae..... Jinjja mianhada... Hiks"
♤♤♤
Kini, Changbin hanya bisa memandangi Jiae lewat bingkai Foto yang ada di ruang duka.
Tidak akan ada lagi yang akan mengejarnya sembari meneriakkan namanya, tidak ada lagi yang akan tersenyum di depannya saat dia membentaknya, dan yang pasti tidak akan ada lagi Yoo Jiae di dunia ini."Changbin.."
Changbin menoleh dan menghapus air matanya ketika melihat Jihyo di belakangnya.
Jihyo menyodorkan sebuah kotak dan surat pada Changbin."Apa ini ?" Tanya Changbin
"Milikmu, dari Jiae"
Changbin membuka surat bersampul Pink itu dan tidak ada alasan untuknya tidak menangis saat ini.
'Dear Changbin,
You left when I believed that you would stay and You left my side when I needed you the most.
Today, I dont have any bad words for you, I just want to thank you..
Thank you for teaching me a lesson of life, Thank you for making me realize my worth, Thank you for making me realize that I deserve better, Thank you for making me strong, Thank You for leaving me so that i could find the lost me.
I have memories with me but trust me They won't make me sad anymore. ☺'"Mencintaimu dalam diam, melihat senyummu dari kejauhan, memimpikan mu setiap malam.
Percayalah itu yang Jiae lakukan selama ini.""Mianhae, Jinjja Mianhanda Jiae-ya"
_________________
KAMU SEDANG MEMBACA
Memory ; Changbin ✔
Fanfiction" Aku tersesat mencarimu di kepingan kenangan " Stray Kids 4th Series ©shenochi 2018