•••
Stop trying if you always get hurt
•••
Changbin melihat Wajah tenang Jiae di dalam peti, dia tampak sedang tertidur lelap dengan gaun pengantinnya. Itu Gaun pernikahan mereka nanti tapi sayangnya Jiae memakainya di waktu yang tidak tepat.
Changbin meraih tangan Jiae yang terlapis sarung tangan putih itu kemudian memasang cincin silver berinisal J&C di jari manisnya, itu cincin pertunangan mereka yang sempat Changbin buang.
"Mianhae, seharusnya aku yang ada di peti ini bukan kau" kata Changbin sambil menggenggam tangan Jiae
Changbin melepaskan genggaman tangannya dan membantu Ayah Jiae menutup peti mati putrinya itu.
Changbin melihat Jihyo yang tengah berbicara pada Ibunya Jiae, tampak raut wajah Kaget bercampur sedih disana.
Mungkin Jihyo tengah memberitau ibunya Jiae tentang Mentall Ilness yang diderita Jiae pada orang tuanya.Changbin berjalan keluar dan dia berpapasan dengan Ayah dan ibunya, Changbin menunduk hormat tapi ayahnya malah memukul wajah Changbin.
"Appa menjodohkanmu dengan Jiae bukan untuk membuatnya Mati Changbin!!" Ucap ayahnya kesal
"Yeobo sudah jangan membuat keributan di acara duka ini" ucap ibunnya Changbin
"Appa kecewa padamu, Appa fikir kalian bahagia karna kalian bisa bertahan lima tahun lamanya tapi kenyataannya kau menyakiti Jiae. Bahkan kau membuat dia kehilangan nyawanya Changbin! Appa tak pernah mengajarimu untuk menyia-nyiakan perempuan apalagi dia Yoo Jiae! Calon Istrimu!"
Changbin duduk bersimpuh di hadapan ayahnya sembari menunduk, dia siap dipukul atau bahkan dibakar hidup-hidup untuk menggantikan rasa sakit Jiae selama lima tahun ini tapi kenyataannya itu sia-sia.
Changbin merasa ada yang memeluknya, ternyata itu Ibunya Jiae.
"Ini bukan salahmu, Jiae sudah berjuang semampunya. Mungkin Jiae sudah lelah Changbin, jangan menyalahkan dirimu. Ini salahku yang tak pernah memiliki waktu untuk Jiae" ucap Ibunya Jiae
Tubuh Changbin bergetar mendengar ucapan Ibunya Jiae dan memeluk tubuh wanita paruh baya itu sambil menangis dan mengucapkan kata maaf berkali-kali untuk Jiae.
♤♤♤
Sorenya Changbin ikut mengantarkan Jiae ke tempat peristirahatan terakhirnya, Changbin memeluk erat pigura foto Jiae yang dipegangnya.
Baginya melihat Jiae pergi itu seperti mimpi."Aku Turut berduka, kau harus semangat jangan berlarut-larut dalam kesedihan" ucap Chan sembari menepuk bahu Changbin
"Biarkan dia beristirahat dengan tenang" kata Felix
Changbin hanya mengangguk sebagai Jawaban dan dia meletakkan pigura foto Jiae di nisan makamnya.
"Beristirahatlah dengan tenang, Yoo Jiae"
Satu persatu orang yang mengantar Jiae ke peristirahatan terakhirnya mulai pergi dari sana, tapi Changbin tidak.
Dia terus berdiri disana sembari memandang foto Jiae yang tengah tersenyum itu.Changbin kini tau bagaimana rasa sakit yang Jiae alami dulu.
"Nan mianhanda... Jiae-ya"
___________________
Bangsat gue melow sendiri :(
KAMU SEDANG MEMBACA
Memory ; Changbin ✔
Fanfiction" Aku tersesat mencarimu di kepingan kenangan " Stray Kids 4th Series ©shenochi 2018