•••
I believe
that one day you will come back again
when sometimes you are tired
by nostalgia then just cry loudly
my arms open towards you
one person is waiting for you here•••
Changbin berdiri diatas gedung tempat kejadian Jiae Bunuh diri.
Dia melihat ke bawah, itu sangat Tinggi dan malam itu Jiae melompat dari sini membawa lukanya seorang diri."Mianhae... Jiae-ya, bahkan aku tak sempat memelukmu untuk terakhir kalinya. Maafkan aku" ucap Changbin sembari menatap garis polisi di bawah sana
Ia mengilas balik pertemuan pertamanya dengan Jiae lima tahun lalu, saat itu Sedang turun salju di awal liburan natal.
Changbin yang lelah sehabis pulang latihan akhirnya memilih pulang kerumah ketimbang di dorm bersama teman-temannya.Tapi Changbin bingung ketika ada satu mobil tak dikenal yang terparkir di garasi rumahnya, tanpa fikir panjang ia masuk ke dalam rumah dan menemukan orang tua nya tengah makan malam bersama sebuah keluarga dan satu orang gadis bersurai panjang di meja makan.
"Oh Changbin-ah sudah pulang ? Kemarilah Appa mau bicara"
Changbin menghampiri ayahnya di meja makan dan duduk di samping ibunya, tepatnya berhadapan dengan gadis bersurai panjang itu yang tak lain adalah Yoo Jiae.
"Changbin, kenalkan ini keluarga Yoo. Dan dia Yoo Jiae, calon Istrimu. Kalian akan bertunangan bulan depan" ucap Ayahnya Changbin yang membuat Changbin membeku ditempat
"Tapi Appa, aku akan debut. bagaimana bisa Appa melakukan ini" kesal Changbin
"Debutmu bisa ditunda nanti, lagipula masa depanmu lebih penting daripada Debutmu"
Dan dari situlah Changbin membenci Jiae, dia menganggap Jiae lah biang masalah di hidupnya. Harusnya dia debut bulan depan bersama group 'STORM' tapi impiannya dihancurkan karna rencana pertunangan yang diminta ayahnya itu.
"Kau bisa bilang tak setuju kalau kau tak suka" ucap Jiae begitu mereka ada di mobil Changbin
Iya, ayah Changbin menyuruhnya mengantar Jiae untuk mengenal Jiae lebih jauh.
Changbin ingin sekali menolak tapi sorot mata ibunya berharap penuh pada Changbin jadi mau tak mau dia mengantarkan Jiae kerumahnya."Apa satu kata dariku bisa mengubah semuanya ? Kau fikir dengan aku mengatakan tak suka maka mereka akan membatalkannya ? Cih kau lucu sekali" ucap Changbin sarkas
"Kalau begitu lakukanlah, kau tidak bisa menolak dan aku juga jadi kenapa tidak kita jalani saja sebagaimana mestinya ?"
Changbin menghentikan mobilnya dan menatap Jiae tajam, dan Jiae malah tersenyum cerah dihadapan Changbin seperti ia sudah biasa ditatap tajam begitu.
"Tak masalah jika kau tak suka, aku hanya akan menjalaninya seorang diri. Yang terpenting kau ada disisiku." Ucap Jiae
Itu percakapan terakhir mereka sebelum sikap Changbin benar-benar berubah pada Jiae tapi anehnya Jiae tetap bersikap manis padanya selama ini.
'Changbin-ah sudah makan ?'
'Aku membelikanmu Vitamin jangan lupa diminum'
'Changbin-ah Tunggu'
'Kau tidak bawa payung kan ? Jangan sampai sakit'
'Semangat Changbin-ah!'
'Changbin-ah pulanglah'
'Changbin... Seo Changbin'
Changbin mengusap wajahnya kasar begitu mengingat setiap memori yang bersangkutan Dengan Jiae. Pupil matanya bergetar dan dia jatuh terduduk disana.
"Mianhae Jiae-ya... Jinjja Mianhae"
Changbin tau kata maaf nya tak bisa mengembalikan Jiae ke dunia tapi setidaknya dia sudah menyesal atas perbuatannya.
"Seo Changbin apa yang kau lakukan disini ?"
Changbin menoleh dan melihat Jihyo disana tengah berdiri sembari membawa bunga krisan di tangannya.
"Pulanglah, Jiae tak suka melihatmu bersedih" ucap Jihyo lagi
Changbin kembali menangis dan memeluk lututnya, ternyata selama ini dia memang sudah benar-benar jahat.
Dia memang tak pantas mendapat kesempatan.
"Mianhae... Aku tak tau dia menyimpan semua lukanya sendirian."
"Dia benar-benar menyukaimu Changbin, dia bahkan merahasiakan itu darimu karna tak ingin kau meninggalkannya"
"Maafkan aku"
"Kata maafmu tak bisa mengembalikan Jiae jadi pulanglah"
Changbin menengadahkan kepalanya menatap Jihyo yang kini sudah berjalan menjauh menuju tangga.
Entah karna Changbin yang kehilangan kesadarannya atau memang itu keajaiban dewa untuknya.
Dia melihat Jiae yang menghampirinya dan memeluknya Hangat."Pulanglah... Seo Changbin. Aku tak apa-apa, pulanglah"
Dan dari sana Changbin sadar bahwa kesalahan terbesarnya di dunia adalah menyia-nyiakan Yoo Jiae.
___________________
KAMU SEDANG MEMBACA
Memory ; Changbin ✔
Fanfiction" Aku tersesat mencarimu di kepingan kenangan " Stray Kids 4th Series ©shenochi 2018