1 | 𝕪𝕠𝕦 𝕕𝕣𝕚𝕧𝕖 𝕞𝕖

675 95 22
                                    



(Park Woojin × Ahn Hyungseob as a GIRL)

🌙

Ada sudut Seoul yang belum pernah terjamah orang lain, dimana hanya anak-anak muda yang akan mengisinya. Penuh dengan gadis berpakaian terbuka, mobil modifikasi mahal dan minuman beralkohol. Bekas tempat parkir itu memang cukup tidak terawat. Semaknya tumbuh tinggi dan banyak bagian bangunan yang rapuh. Namun lampu warna-warni yang berkedip dan sebuah panggung kecil dengan penari seksi telah membalik suasana.

Woojin menikmati seteguk minuman beralkohol dari botolnya langsung sambil mengedarkan matanya ke segala arah.

Mau tahu? Park Woojin dengan rambut merah, jaket bomber hitam dan ripped jeans adalah perpaduan yang mematikan. OH SHIT—jangan lupakan bahwa tunggangannya adalah Mini Cooper hijau metalik.

Selama tiga tahun terakhir, tempat parkir ini sudah menjadi rumah keduanya. Balapan short track dan drifting adalah hal biasa. Kadang jika beruntung, Woojin akan mendapat satu unit mobil mahal secara cuma-cuma.

Mari kita kembali lagi pada Woojin yang tengah menemukan hal janggal.

Matanya memicing tidak percaya ketika ia menangkap sesosok gadis yang duduk menyamping di atas sebuah motor ninja merah sendirian. Sosok itu juga terlihat asing di matanya.

Celana hitam panjang membalut kaki rampingnya ketat, badannya sendiri tertutup hoodie kuning dengan gambar anak ayam di bagian dada kiri; terlalu lucu dan mencolok digunakan di tempat bejat seperti ini. Rambut hitamnya sedikit menutupi sisi wajahnya, sehingga Woojin tidak bisa melihat dengan jelas wajahnya.

Kebanyakan orang disini pasti—setidaknya—mengenal satu sama lain tapi gadis ini terlihat kesepian. Dan terlihat tidak menikmati keadaan di sekitarnya juga.

Woojin nyaris saja menyemburkan alkohol di mulutnya kala si gadis mengeluarkan sebatang rokok-lengkap dengan pemantiknya-dari saku hoodie.

Wow, that was a plot twist.

🌙

Kekesalan Hyungseob semakin menjadi-jadi. Tahu begini dia tadi tidak menerima ajakan Daehwi ke mall jika ujung-ujungnya dia hanya berakhir di tempat seperti ini dengan hoodie ayam kuningnya dan duduk diatas motor sendirian. Hyungseob merasa jadi orang paling konyol sedunia.

Seandainya Hyungseob tahu dia akan berakhir disini, tentu penampilannya juga menyesuaikan. Bayangkan saja, sekarang gadis semanis Hyungseob tengah menikmati sebatang rokok diatas motornya. Tidak cocok sekali, kan?

Dia tahu saat ini sudah sangat malam untuk pulang, jadi lebih baik juga tetap disini saja. Sekalian menjadi tontonan karena kelakuannya jauh lebih bejat dari penampilannya.

"Boleh pinjam pemantik?"

Hyungseob menoleh, melayangkan tatapan datar sebelum menyerahkan pemantiknya pada pemuda berambut merah yang tiba-tiba sudah berdiri di sebelahnya. Cobaan macam apalagi yang datang sekarang.

"Orang baru?"

"Ya, begitulah." jawab Hyungseob seadanya. Lebih memilih sibuk merokok daripada meladeni pemuda sok kenal ini.

"Menemani atau sendiri?"

Hyungseob tidak menjawab. Please, dia sedang kesal karena Daehwi tiba-tiba ditarik pemuda blasteran yang langsung meraup bibir gadis yang dua tahun lebih muda darinya.

"Oke, kutebak kau datang dengan seseorang, tapi dia meninggalkanmu sendirian. Iya tidak?"

Masih belum ada jawaban. Hyungseob mengeluarkan batang rokok keduanya, merebut pemantiknya dalam diam dari pemuda asing itu dan kembali merokok.

"Ternyata sikapmu tidak semanis wajahmu, ya?"

Merasa sakit hati, Hyungseob menimpali,"Jangan bersikap sok suci kalau kerjaanmu hanya tebar benih."

"Wow, kasar sekali ya bibirmu ini. Aku tidak sebrengsek itu omong-omong."

Sejenak, keadaan hanya diisi dentuman musik dari speaker besar dekat panggung.

"Aku punya penawaran," pemuda itu mendekatkan bibirnya ke telinga Hyungseob, hingga si gadis nyaris menggila hanya karena si Pemuda Asing menabrakkan nafas di lehernya,"jika kau masih ragu, kita bisa duduk berdua di dalam mobilku dan berbincang lebih lanjut. Dan mungkin bonus jalan-jalan. Bagaimana?"

Secara tidak sadar, Hyungseob menahan nafasnya selama si Pemuda berbisik dan baru bernafas normal ketika pemuda asing itu menjauhkan kepalanya.

"Kau tidak mungkin melewatkan jalan-jalan gratis bersama orang setampan aku, kan?" Si pemuda terkekeh pelan,"Aku tunggu di mobilku."

Dan Hyungseob masih membeku di posisinya.

🌙

Demi Tuhan, Woojin tidak pernah seagresif itu dalam menarik seorang gadis masuk kedalam mobilnya. Ini pertama kalinya dan menjadi pengalaman luar biasa.

Park Woojin juga manusia—dan masih murid SMA—dia tetap bisa malu serta menyesal. Begitu masuk ke dalam mobilnya, Woojin merasa begitu bodoh. Caranya mendekati gadis berhoodie ayam tadi kampungan sekali.

Meminjam pemantik?

Cih, padahal dia saja punya sendiri.

Sambil menenggelamkan wajahnya pada setir mobil, Woojin meruntuki aksinya tadi. Manalagi, Woojin juga sempat berpikiran jorok karena melihat kaki ramping si Gadis.

Tolong bantu Woojin menghilangkan malunya.





Namun suara pintu mobil yang terbuka memaksa Woojin mengangkat kepala. Matanya melebar, tidak percaya dengan adanya sosok manis yang duduk di dalam mobilnya. Sosok yang sama dengan sosok yang di hampirinya tadi.

Hyungseob melayangkan senyum menggoda,"Jadi, kapan kita jalan-jalan?"

tbc

those days • jinseobTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang