MalPer JinKuk🛏

554 39 8
                                    

Setelah mengganti baju, Jungkuk duduk di ranjang dan menepuk bantal2 diatasnya.

" Akang sini tidur disamping Jungkuk," ujarnya pada Jin yang berdiri mematung di depan pintu dan terlihat bingung.

" Segen,"

" Kunaon segen? Kan udah nikah,"

" Mas tidur dibawah aja," /bawah jungkuk :)/

" Jangan atuh kang, nanti masuk angin. Ayok sini," /yaudah deh kalo dipaksa/

Jin duduk disamping Jungkuk. Jungkuk tersenyum. Jin menelan ludahnya dan merasa ada sesuatu dalam dirinya yang memaksanya untuk /ya itu taulah ya/.

" Enghm! ", Jin membersihkan tenggorokannya /kode itu kuk kode/

Jin mulai mendekati Jungkuk yang masih tersenyum ke arahnya dan ikut menghapus jarak diantara mereka. Sebelum dia teringat sesuatu dan menunda Jin melakukan foreplay-nya.

" Eh. Bentar kang," Jungkuk mengambil sesuatu dari dalam nakas dan mengajukannya pada Jin.

" Pake kekgini? ", tanya Jin saat menerima benda itu.

" Terserah akang sih, Jungkuk mah ga ngerti yang gitu2 " /tapi kang jin ngerti kok :)/

Jin mengeluarkan benda itu dari kemasannya tapi belum memakainya. Ia kembali mendekati wajah Jungkuk.

Jarak mereka terhapuskan saat Jin berhasil mempertemukan bibirnya pada bibir mungil Jungkuk. Ia melumat bibir itu dan mengulanginya beberapa kali sampai terlihat basah.

Jin menjatuhkan Jungkuk dan menindihi tubuhnya. Ia mulai mendengar lenguhan saat memegang kedua tangan Jungkuk dan memperdalam ciumannya.

Jin menurun ke lehernya, membuat Jungkuk menggelinjang karena ia sama sekali belum pernah disentuh dan 'bermain' diatas ranjang.

Jungkuk mati-matian menelan salivanya yang entah sejak kapan terasa tercekat dalam tenggorokannya.

" Eunghhh.. "

Jin masih bermain di lehernya dan menikmatinya seolah itu adalah heroin baginya, sebelum tangannya menyusup untuk meraba bagian sensitif Jungkuk.

Jungkuk mencengkeram bahu /lebar/ Jin saat ia menyentuh juniornya. Jin melepaskan kancing yang mengaitkan celana Jungkuk dan semakin membuat Jungkuk berkeringat karna sentuhannya.

" Anghhhh.. "

Sementara Jin masih bermain dan memberikan nafasnya dileher Jungkuk, tangan kanannya menyusup ke dalam baju Jungkuk.

Jungkuk kembali melenguh dan menelan salivanya beberapa kali. Dengan kedua tangan yang kembali dikunci oleh Jin, Jungkuk hanya bisa mendesah.

Jin menghentikan aktivitasnya sejenak dan lekas membuka kaosnya. Ia melemparkannya ke sembarang arah dan kembali meraup bibir Jungkuk untuk menyatukan nafas dengannya.

Kedua tangannya membuka jeans miliknya sendiri. Ia menuruni celana Jungkuk dari pinggangnya sampai keluar dari kedua kakinya.

Jungkuk kembali menggelinjang saat tangan Jin menggelitik daerah sensitifnya. Jujur saja, Jin lebih menyukai foreplay daripada langsung ke 'intinya'. Karena menurutnya melakukan foreplay memiliki sensasi yang lebih dan cepat membosankan kalau langsung ke 'intinya' .

Jin tersenyum mendengar setiap lenguhan Jungkuk yang memperlihatkan kalau dia sangat menikmati sentuhannya, dan sepertinya juga dia belum pernah merasakannya.

Jungkuk dapat merasakan tubuhnya 'dimandikan' keringat. Ia juga dapat merasakan lehernya yang basah karena keringat yang tak henti bermunculan ditambah lidah Jin yang bermain disana.

Jungkuk menggigit bibirnya menahan sakit saat Jin memasukkan miliknya ke hole nya.

" aaakkkkkkhhh "

Tapi ia tidak bisa menahan sepenuhnya rupanya karena itu sungguh menyakitkan dan melukai hole nya.

" Sakit ya Kuk? ", tanya Jin tepat disamping telinga Jungkuk.

Jungkuk hanya mengangguk dan terus menahan rasa sakitnya.

" Kamu belum pernah? ", dan lagi Jungkuk menggeleng untuk pertanyaan Jin. Jin tersenyum sumringah setelah mengetahui kalau dia benar2 mendapatkan /anak perawan/.

Jin memperlembut aktivitasnya. Ia sedikit ragu untuk menarik miliknya dari hole Jungkuk karena dia pasti akan meringis kesakitan.

" akkkhhhhh akhhhhh "

Dan benar saja, Jungkuk merintih berusaha menahan mati2an rasa sakitnya.

" Kamu gapapa? ", tanya Jin setelah 'mencabut' miliknya dan melihat Jungkuk yang bernafas terengah-engah. Sungguh, Jin begitu tidak tega mendengar rintihannya.

" Gapapahhh atuh kang.. hhhh.. ", jawab Jungkuk dengan menghela nafas hebat.

" Tapi kamu kesakitan,"

" Iyah.. "

" Yaudah, diudahin aja ya,"

" Akang kalo mau dilanjutin gapapa, Jungkuk bisa nahan kok.. "

" Mas ga mau maksa kamu Kuk.. ", ujar Jin dan membawa Jungkuk tidur dalam pelukannya.

Ia menyeka keringat yang membanjiri sekitar pelipis Jungkuk dan menyelimutinya. Sebelum akhirnya memberi kecupan selamat tidur untuknya.

Jin melingkarkan lengannya dipinggang Jungkuk dan memeluknya erat. Ia masih bisa merasakan Jungkuk yang bernafas terengah-engah dalam dekapannya.

.
.
.
.
.
Sengaja ga dibuat yg terlalu gimana2 soalnya jin mw dibuat tipe yg ga trlalu agresif wkwk /agresifnya cuma sama author/ anjritt ^^

🍎

Tbc.

《HIATUS》 Kawin Kontrak [BangTanSunda]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang