j

11 2 0
                                    

[Kelak Jika]

Kelak jika kita berpisah, kita akan kembali bertemu lagi dengan perasaan yang telah berbeda. Kamu yang memiliki pengisi hati baru, atau aku yang tetap sendiri sebab masih menyimpan dirimu dalam kalbu, atau mungkin sebaliknya.

Kelak jika kita berpisah, kita akan kembali bertemu lagi dengan bahagia yang telah kita dambakan masing-masing, tentunya bukan dengan sebuah kebersatuan aku dan kamu sebagai pasangan.

Kelak jika kita berpisah, kita akan kembali dipertemukan dengan cara-cara mengagumkan, mungkin kamu yang nanti akan berlari memelukku erat lalu aku membalas dekapmu dengan hikmat, menceritakan sejuta kisah masing-masing seraya lama tak meleburkan kerinduan.

Kelak jika kita berpisah, kita akan kembali dipertemukan bersama dengan belahan jiwa, kamu dengan yang lain lalu aku dengan pilihanku, kamu yang belum merelakan, atau mungkin aku yang belum rela, atau sebetulnya masing-masing dari kita memang belum merelakan.

Kelak jika kita berpisah, kita akan kembali dipertemukan dengan sebuah keasingan, hanya saling melihat dan bertatap-tatap, padahal sebetulnya ingin menyapa namun kalah dengan gengsi, sebab saking bingungnya atas apa yang harus dibicarakan, kamu yang nanti memalingkan wajah atau aku yang nanti berpura-pura tak mengacuhkan.

Kelak jika kita berpisah, kita akan kembali dipertemukan dengan cinta yang masih menggumpal lalu malah memutuskan untuk bersatu dan bersama lagi sebagai sejoli seperti sediakala, menutup halaman lama, memulai dari awal, dan membuka lembaran yang baru.

Atau kelak jika kita berpisah, kita akan kembali dipertemukan dengan tujuan yang tak lagi seirama, aku yang akan tersenyum lebar menyaksikan kehidupan barumu sebab sudah tak ada lagi debar, kamu yang nanti akan terbiasa tatkala mendengar namaku sebab di hatimu aku sudah samar bahkan tawar.

Semua adalah kemungkinan-kemungkinan, apa yang akan terjadi selanjutnya, kisah mana yang akan teralami oleh kita, lalu hal apa yang akan kita pilih untuk keberlanjutan hidup masing-masing.

Kini aku hanya bisa menerka-nerka, menduga-duga dalam keresahan jika cerita tak sesuai harapan. Semoga semesta menuliskan kisah-kisah indah melalui kebaikan sang pencipta.

—nurauliasari
#RelasiParadigma

MuseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang