p

5 2 0
                                    

Jikalau pada akhirnya tak juga aku temukan kamu yang bersedia; membayar lunas rindu yang selama ini meminta imbal, memberi rasa hangat pada setiap peluk di penghujung senja, dan mencintaiku dengan ataupun kesempurnaan yang melekat padaku.

Setidaknya aku akan tetap bersedia untuk melakukan semua itu, aku yang akan tetap menemukan kamu.
Di setiap tumpukkan cinta yang selama ini kamu biarkan sia-sia hingga membusuk, atau pada ranting-ranting rindu yang masih dengan setia menggantung di pertengahan badai hebat, dan mungkin juga diantara akar-akar ingatan yang mulai menua karena terlalu lelah untuk menyimpannya sendiri.

Karena kenyataannya kamu tidak pernah sedikitpun hilang—dari hati maupun ingatanku.
Akan selalu ada tunas-tunas rindu baru yang hadir di pertengahan malam,
doa-doa yang tak pernah henti menjunjung namamu pada tuhan,
dan hati yang sudah kelelahan namun enggan untuk melepaskan.

Memang aku tak pernah sanggup jikalau harus berurusan dengan perihal tentang melepaskanmu.
Harus dengan cara apa aku membunuh cinta-cinta yang sudah terlanjur mengakar di hatiku, karena percuma saja sekalipun aku bunuh hingga akar terakhir ia akan tetap tumbuh menjadi cintamu yang baru.
Apa yang akan aku lakukan dengan ranting-ranting rindu yang semakin hari semakin panjang dan hampir menusuk inti jantungku, nyatanya aku tetap tak ingin sekalipun mematahkannya dengan paksa.
Lalu bagaimana aku menghapus semua kenangan dan mimpi perihal dirimu, jikalau pada akhirnya aku yang akan tetap meminta pada tuhan agar kamu hadir di mimpiku.

Tolong, jangan paksa aku untuk melepaskanmu. Aku tidak akan rela menghapus dengan paksa semua perihal mengenai dirimu.

—chaa,
beri aku waktu,
aku pasti akan melepasmu,
dengan ikhlas.

#aksaraku

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 28, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MuseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang