Chapter 1

3.7K 166 4
                                    

Don't like, Don't read
.
Seorang gadis berambut buble gum tengah terlelap dalam tidurnya. Ia tengah bermimpi indah berlari-larian mengelilingi kebun bunga, bersama orang yang ia idam- idamkan. Seorang pemuda tegap, berwibawa dan rupawan. Rasanya ia tak ingin bangun-bangun dari tidurnya.
.
"Putri Sakura, aku berikan bunga mawar yang cantik, secantik dirimu ini, sbagai bukti cintaku padamu" ujar pemuda, sambil berlutut dihadapannya. Sakura tentu tersipu malu. Ia berkata, "Ahh, pangeran kamu romantis sekali!" Sakura menerima bunga itu lalu mencium bau harum yang menguar dari bunga itu. Pangeran itu pun segera berdiri tepat dihadapannya. Perlahan jarak diantara mereka menipis. Sampai....
.
"KYAAA!!!"
.
Sakura langsung terbangun dari tidurnya. Aura hitam langsung menyelimuti tubuhnya. Sumpah, ia kesel setengah mati! Padahal hampir sedikit lagi! Mimpinya itu telah dirusak suara bising yang menyebalkan.
.
"SIAPA YANG BERANI MENGGANGGU TIDURKU?!!" teriak Sakura.
.
'Wushh..'
.
Bagai angin teriakan Sakura tak digubris sama sekali oleh semua manusia yang menghuni ruangan ini.
.
"Kyaa!! Uchiha memang keren!"
.
"Sasu-koi, aku cinta padamu!"
.
"Sasuke-kun ganteng banget! Kyaa! Pengen nyium~"
.
"Arghh.. Kenapa semua orang tak mempedulikanku?!" kesalnya. "Hei, forehead" panggil seorang gadis pirang yang merupakan sahabat Sakura, Yamanaka Ino. Sakura menoleh ke arah Ino. "Lo kan dah tau kalo ini tuh udah jadi kebiasaan rutin pagi hari di kelas ini. Makanya lo jangan begadang terus. Jadi ngantuk kan di sekolah. Lagian lo kenapa sih tidur di kelas gua? Lo kan punya kelas sendiri?" heran Ino kepada sahabat pinknya, yang entah kenapa selalu tidur dikelasnya.
.
"Inopig, dengerin ya! Lima hari yang lalu kelas gua kedatangan murid baru. Namanya Takeshi, anak laki-laki gendut item itu loh" Ino manggut-manggut mendengarnya.
.
"Akhir-akhir ini dia itu slalu ngancurin mimpi indah gua. Setiap pagi-pagi sekali nih dia itu nyanyi gaje di depan kelas. Gak tau tujuannya apaan. Entah emang sengaja ganggu gua tidur atau nggak, gua gak tau. Intinya tidur gua itu keganggu banget ama suaranya dan dia gak nyadar kalo suaranya itu gak banget Parah gila! Gua yakin kalo semisal ada orang yang dengerin suara dia sehari penuh, tuh orang mungkin udah langsung ngidap penyakit tuli permanen" jeda sejenak.
.
Ino yang mendengarkan cuma manggut-manggut . "Parahnya lagi pig, gak ada temen-temen yang mau menghentikan aksinya. Mereka milih diam. Karena takut sama Takeshi"
.
"Pernah nih gua coba nasehatin dia, tapi dianya malah balik marahin gua bonus hujan lokalnya ngebasahi muka gua. Mana lagi katanya, dia blom sikatan. Trus gua larilah ke kamar mandi nyuci muka gua 100 kali!"
.
"Hahaha...."
.
Sakura seketika menoleh ke samping setelah mendengar suara tawa Ino. Gila Ino menertawakannya! Menertawakan dirinya yang merupakan sahabatnya?! Sahabat macam apa itu!
.
"Kok ketawa sih?!" bingung sekaligus kesal Sakura. "Sumpah ekspresi lo pas nyeritain itu ngenes banget.. Parah lo! Sampek bikin perut gua sakit gara-gara ketawa. Hahaha..."
.
Sakura makin kesel. Bukannya prihatin sama nasib sobatnya, malah ketawa. Sakura mulai gak yakin Ino itu sahabat sejatinya atau bukan.
.
"Ketawa aja terus! Ketawa smpek lo puas. Bukannya kasihan, malah ketawa diatas penderitaan sahabatnya" Sakura mengurucutkan bibirnya, tanda bahwa ia lagi ngambek sama Ino. Ino yang melihatnya, langsung menghentikan tawanya. Ada perasaan sedikit gak enak menertawakan Sakura tadi. Ingat sedikit lo ya?
.
"Maaf deh forehead. Jangan ngambek gitu dong! Khilaf tau gua tadi" ucap Ino
.
Sakura malah memalingkan wajahnya. Masih kesal dan belum memaafkan Ino. Inopun segera merangkul sahabatnya dan mencoba merayu Sakura. "Forehead~..gua minta maaf jangan cemberut gitu lagi. Nanti tambah jelek lho. Nanti jidat lo juga nambah lebar selebar lapangan bola terus a-.."
.
'Dukk'
.
Belum sempat Ino melanjutkan kata-katanya, sebuah bolpoin terlempar tepat ke kepala ini. Pelakunya siapa lagi kalo bukan Sakura.
.
"Aduh!" Ino mengusap-usap kepalanya yang terkena lemparan sambil menatap sahabatnya yang terus memalingkan wajah. "Forehead, gua bener-bener pengen minta maaf. Gua nyesel. Masa sih lo gak mau maafin sahabat lo yang cantik kayak barbie ini, sahabat sejati lo, sahabat sehidup semati lo, sahabat dari orok sampek segede gini, sahabat yang slalu ada dalam suka duka lo, saha-.."
.
"Lo ngaku sahabat gua tapi kenapa lo ketawa diatas penderitaan gua, pig!"
.
"Ayolah forehead, seorang sahabat kan juga tak luput dari kesalahan. Baper amat sih lo jadi orang. Jangan diambil hati, kali. Padahal cuma gitu doang" ujar Ino.
.
"Bodo"
.
"Forehead, gua kan udah minta maaf kenapa lo masih ngambek gitu, sih?!"
.
"Iya iya gua maafin. Udah ah jangan ganggu gua terus, gua mau lanjutin tidur nih" kata Sakura yang sedang mengambil posisi tidur nyaman untuknya.
.
Sebelum itu terjadi, teriakan gila itu terdengar di indra pendengarannya lagi.
.
"Kyaa!! Sasuke~.."
.
Sakura menghela nafas gusar. Kenapa gitu dia gak bisa tidur nyenyak. Ada aja gangguannya. Sakura menoleh ke arah orang yang dipuja-puja para gadis itu, Uchiha Sasuke. Tepatnya ada di bangku belakang pojok kanan kelas itu. Sakura amati pemuda itu. Sakura akui Sasuke itu tampan. Tapi, sifatnya yang dingin, cuek dan terkesan sombong itu, membuat Sakura tak menyukainya.
.
Percuma kalo tampang oke tapi sifatnya buruk. Sasuke tiba-tiba menoleh ke arahnya. Pandangan mereka pun bertemu, onyx dan emerald. Mereka terus menatap sampai beberapa detik Sakura memutuskan pandangan dari Sasuke ke Ino.
.
"Inopig" panggil Sakura dan Inopun menoleh.
.
"Gak jadi tidur?" tanyanya. "Gak, keganggu sama teriakan gaje. Lagian apa coba yang para gadis itu idam-idamkan dari sosok Uchiha Sasuke? Emang sih dia ganteng. Tapi, sifatnya yang kayak sok gimana gitu. Bikin gua sebel liatnya" ujar Sakura.
.
"Lo tau kan cewek jaman sekarang kayak gimana. Mereka itu gak mikir sifat tapi tampang sama duitnya" jelas Ino.
.
"Gua malah jijik sama cewek kayak gitu" tanggap Sakura.
.
"Lebih parah lagi, ada cewek yang macarin cowok yang udah punya istri dan itu demi uang. Trus ketauan deh sama istri cowok itu dan lo tau ternyata pacarnya si cowok itu temennya istri si cowok"
.
"Ha? Seriusan? Temen makan temen dong. Pelakor jaman sekarang bejat banget, sumpah!"
.
Ino mengangguk menyetujui tanggapan Sakura. "Trus trus apa yang dilakuin istri si cowok ke temennya itu?" tanya Sakura.
.
"Oh, itu. Istrinya ngelemparin uang yang gak tau jumlahnya berapa pokoknya banyaklah ke temennya yang pelakor itu dan ngerekam videonya trus masukkin ke sosmed. Nih gua tunjukkin" Ino yang akan memperlihatkan sebuah video ke Sakura, ia urungkan karena bel masuk telah berbunyi.
.
"Yahh..kok masuk sih" kecewa Sakura. "Gak apa-apa nanti istirahatnya aku tunjukkin deh" ucap Ino mencoba menghibur Sakura yang tadi bersemangat ingin melihat video pelakor dilemparin uang dan sekarang tidak jadi karena bel masuk berbunyi.
.
"Hm.. Ya udahlah. Sampai ketemu nanti Ino. Nanti aku jemput ke kelasmu ya" Sakura bangkit dari kursi yang tadi di dudukinya dan segera keluar dari kelas Ino menuju kelasnya sendiri.
.
Seorang guru berambut perak serta memakai master pun memasuki kelas Ino, XII-A.
.
"Selamat pagi anak-anak!" sapanya.
.
"Selamat pagi Kakashi-sensei!" ucap semua murid serempak.
.
Tbc.
.
Sorry kalo jelek, baru pertama nulis disini. Harap dimaklumi ya ☺

BORGOL CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang