"Kurasa masalah kita belum selesai," kata Sasuke, pandangannya mengarah ke bawah.
.
"Bagaimana caranya, kita turun?!"
.
Mata Sakura membulat, ia ingat masalahnya belum selesai. Mereka belum turun dari pohon ini. Dan dia juga gak tau gimana cara turunnya. Apes banget nasibnya hari ini.
.
Ia gak habis pikir, dirinya dan Sasuke kok bisa sih manjat pohon dengan tangan yang terborgol.
.
"Gini aja, gua punya saran, " kata Sakura.
.
Sasuke penasaran dengan saran yang akan diajukan Sakura.
.
Sasuke menunggu Sakura mengatakan sarannha dengan tidak sabaran. "Lebih baik kita loncat aja"
.
Mendengar saran itu rasanya Sasuke ingin menguliti Sakura hidup-hidup. "Lo mau cari mati apa?! Lo gak liat bih pohon tinggi amat. Kalo lo mati, gak sayang nyawa, silahkan mati aja sono lo! Tapi, gak usah ngajak-ngajak gua. Gua masih pengen ngejalani masa mudaku yang berharga,"
.
Sakura sempat sweatdrop mendengar kalimat yang sangat panjang yang tadi diucapkan Sasuke. Baru pertama kali ini dia mendengar sang pangeran es yang pelit ngomong itu berbicara dengan panjang lebar. Apa dunia sebentar lagi mau kiamat?
.
"Masa muda? Heh, jangan-jangan lo itu dah kena virus masa mudanya Gai-sensei ama lee ya? Pake ngomong-ngomongin masa muda segala. Lagian pohon ini gak tinggi-tinggi amat menurut gua. Loncat dari sini gak bakalan bikin lo mati?"
.
"Iya, gak mati tapi gegar otak. Emang lo mau tanggung jawab"
.
"Penakut banget, sih"
.
"Hn,"
.
"Ihh.. Terserah. Gua loncat sekarang" Sakura yang bersiap mengambil ancang-ancang untuk loncat, segera ditahan Sasuke.
.
"Lepas," kata Sakura mencoba melepaskan kedua tangannya yang ditahan Sasuke.
.
"Nggak! Kalo lo loncat, nanti gua juga ikut jatuh. Gua bakal mikirin ide lain untuk turun dari sini"
.
"Ya, udah deh. Gua gak akan loncat. Tapi, lepasin tangan gua" kata Sakura dan Sasuke mempercayainya. Padahal itu cuma akal-akalannya untuk loncat segera.
.
Tak lama setelah itu Sasuke membulatkan matanya, ketika mendengar perkataan Sakura berikutnya, "Kena tipu!" tanpa aba-aba Sakurapun melompat dari atas pohon.
.
'Bruk'
.
"Aduh," rintih Sakura saat punggung Sakura mendarat di atas tanah.
.
Tak selang berapa lama Sakura merasakan ada hembusan nafas yang menerpa wajahnya. Perlahan tapi pasti, Sakura membuka kelopak matanya yang tadi menyembunyikan emerald indahnya.
.
Emeraldpun bertemu dengan Onyx yang tajam. Keduanya saling terjerat dalam keindahan mata masing-masing. Sesaat mereka lupa akan dunia dan terus saling memandang. Jantung keduanya berdegup kencang tak karuan. Nafas mereka beradu satu sama lain.
.
'Gua tau kalo dia itu makhluk bertipe sama seperti Naruto. Tapi gua gak tau kenapa gua kok ngerasa nyaman deket ama dia? Dia emang manis, cantik dan baru kali ini ada cewek yang ngebuat gua tertarik ish.. Apaan sih lo Sas? Sebenarnya gua ini kenapa sih? Mana lagi jantung gua kayak mau kena serangan jantung lagi. Ada apa dengan gua?!'
.
'Tuhan, jagalah jantungku agar tidak terdengar oleh makhluk ayam didepanku ini. Kyaa... Gak kuat!! Dia ganteng banget. Baru kali ini gua sependapat sama FG Sasuke itu. Kenapa sih tuhan, engkau ciptakan manusia setampan ini? Pesonanya bikin gua lumer. Kalo gua terus berlama-lama natap dia gini gua bakal meleleh bener kayak margarin dipanasin.'
.
Tak selang berapa lama, Sakura sadar dan kembali ke dunianya, disaat semut tiba-tiba datang menggigitnya. Seolah semut itu tak terima jika ada sepasang orang berbeda gender saling terjerat dalam ikatan yang yahh.. bisa dikatakan cinta mungkin. Karena sepertinya semut itu baru dipatahin hatinya oleh semut betina yang menolaknya dan lebih memilih semut lain yang lebih tampan dan gagah.
.
"Permisi, tuan! Jadi, bagaimana kau merasa bahwa kau sudah mati, he?"
.
Sasuke masih belum sadar dan entah ini sengaja atau tidak dia mengucapkan sebuah kata yang mampu membuat semburat tipis tercetak jelas diwajah Sakura, "Hn, gua rasa begitu. Gua sepertinya sudah berada di surga. Buktinya gua saat ini melihat bidadari cantik di depan mata gua,"
.
"M-me-menyingkir! Lo itu berat Sasuke!" Sakura mendorong tubuh Sasuke yang menindihinya dan iti mampu membuat Sasuke kembali ke alam dunianya.
.
Hening. Itulah suasana yang dirasakan dua orang berbeda gender tersebut. Tak ada yang ingin memulai pembicaraan. Padahal beberapa menit yang lalu mereka saling beradu mulut, tapi sekarang kok malah canggung.
.
"Ehm," Sasuke berdehem.
.
"Kita musti balik ke sekolah. Setengah jam lagi bel udah mau bunyi" ucap Sasuke.
.
***
.
"Tunggu! Gawat! Ada Kakuzu di pos satpam. Kalo kita ketauan bolos jam pelajaran kita bakal diaduin ke kepsek" kata Sakura pada Sasuke di depan gerbang yang terbuka.
.
"Trus gimana? Masa kita nunggu diluar. Mobil gua ada di parkiran"
.
"Kita ngendap-endap aja. Jangan sampai bersuara" usul Sakura.
.
"Kalo ini gua setuju." kata Sasuke.
.
Merekapun mulai menjalankan aksinya. Seperti maling, mereka mulai berjalan mengendap-endap.
.
Pada saat langkah ke 15, Sakura tidak sengaja menginjak sebuah kaleng minuman. Mereka mulai takut, jika Kakuzu mendengarnya habislah mereka. Sasuke dan Sakura pun mulai menoleh ke temoat Kakuzu berada.
.
Mereka bernafas lega, disaat mereka melihat Kakuzu rupanya tidak terganggu dengan suara injakkan kaleng tersebut. Kaluzu masih tertidur pulas di daerah kekuasaannya, pos satpam.
.
Mereka masih terus berjalan.
.
"Woi!"
.
Dag. Dig. Dug.
.
Sumpah bukan main. Jantung mereka berdetak kencang kala mendengar teriakan itu.
.
Mereka takut kalo sampai diaduin ke kepsek, Tsunade-sama. Mereka bisa bayangin, apa yang akan dilakukan si kepsek kalo tau ada anak muridnya yang bolos pelajaran.
.
Mereka mungkin akan dijadikan manusia guling untuk santapan harimau peliharaannya atau mungkin lebih parahnya lagi mereka mungkin akan disuruh untuk mencabut uban rambut jiraiya-sensei. Rambut jiraiya kan warnanya putih. Bagaimana mereka bisa tau mana uban mana rambut, kan?
.
"Kalian bolos ya?" kata Kakuzu
.
Mereka tak menjawab.
.
"Wahh..rupanya ada yang mau jadi bahan amukan kepsek?!"
.
"Tenang. Jangan menoleh!" bisik Sasuke pada Sakura yang dahinya dipenuhi cucuran keringat.
.
"Lari!" Sasuke berlari tanpa aba-aba membuat Sakura terseret berlari juga.
.
"Woi, jangan lari kalian!" ucao Kakuzu mengejar mereka.
.
Mereka kejar-kejaran seperti tom&jerry. Kesana dan kemari.
.
Oh, sungguh! Kenapa hari Sasuke dan Sakura saat ini dipenuhi oleh kejar-kejaran ya? Mulai dari dikejar FG Sasuke, ngejar dan dikejar Akamaru, trus sekarang dikejar Kakuzu, si satpam. Kalo gini terus berat badan mereka mungkin akan turun 10 kilo.
.
Sasuke menarik Sakura ke sebuah semak-semak yang ada dihalaman belakang sekolah untuk bersembunyi dari Kakuzu.
.
"Tuh anak kemana ya? Larinya kenceng amat. Ah.. Udahlah biarin aja. Lagian gua gak tau wajahnya kayak apa. Selamat tuh anak rupanya" kata Kakuzu berlalu pergi kembali ke pos satpam.
.
Merekapun bernafas lega, karena lepas dari kejaran Kakuzu.
.
Sasuke dan Sakura keluar dari tempat persembunyiannya. "Lagi-lagi kita selamat" ucap Sasuke dan disetujui oleh Sakura.
.
"Sumpah gua deg degan banget tadi huhff.." ujar Sakura.
.
Kini mereka duduk disebuah bangku panjang berwarna putih yang ada dibawah pohon Sakura.
.
"Dari tadi kita kejar-kejaran mulu ya?"
.
"Iya. Dan mungkin berat badan kita menurun karena itu. Aku jadi gak perlu capek-capek diet" kata Sakura sambil tertawa.
.
'Cantik' batin Sasuke melihat Sakura tertawa. Sakura yang melihat Sasuke terus menatapnya seperti itu, jadi salting sendiri.
.
"Kenapa?"
.
"Eh, gak apa-apa kok"
.
Hening, tak ada lagi suara yang keluar dari mulut dua orang itu. Hanya ada suara semilir angin yang berhembus. Membuat suasana jadi rileks.
.
Sebuah bunga Sakura jatuh dari pohonnya karena hembusan angin yang kuat menerpanya. Bunga itu jatuh dan mendarat di atas kepala Sakura.
.
Sasuke yang melihatnyapun segera memberi tahu Sakura.
.
"Sak," panggilnya.
.
"Hm?" tatapnya dengan pandangan bertanya.
.
"Atas kepalamu" sambil menunjuknya.
.
Sakura pun meraba-raba atas kepalanya. Tapi, bunga itu tak jatuh dari rambutnya. Hingga akhirnya Sasuke yang menyingkirkan bunga itu dari rambut Sakura.
.
Sakura tertegun. "Ini" Sasuke menunjukkan bunga itu pada Sakura.
.
"Ehm.. Ehm.. Cuit.. Cuit.. Dicariin kemana-mana rupanya kalian disini toh."
.
Kehadiran seseorang membuat Sasuke dan Sakura berdecak bersamaan. Dari tadi sebenarnya Naruto udah melihat adegan romantis Sasuke sama Sakura dari jauh.
.
"Waduhh.. Kenapa kalian berdecak bersamaan gitu? Oh, jangan-jangan karena keganggu pacarannya, he? Jangan berduaan-duaan gitu, hati-hati nanti ketiganya setan lho!"
.
"Hn, tuh setannya lagi berdiri" sindir Sasuke.
.
"Enak aja!" tak terima Naruto.
.
"Tuh.. Liat! Tadi aja pengen borgolnya lepas, gak mau deket ama nih orang katanya. Sekarang malah duduk berdampingan. Borgol itu kayaknya borgol ajaib. Bisa ngubah orang yang awalnya berantem sekarang jadi cinta. Sekarang borgol itu dah ganti nama jadi borgol cinta" ucap Naruto asal.
.
"A-apaan sih lo?!" ucap Sakura dengan muka dihiasi semburat merah.
.
"Pake digagap-gagapin lagi ngomongnya. Plagiat Hinata-chan ya?" goda Naruto.
.
"Eh, Nar! Jangan ngomong asal, deh! Lo ngapain sih kesini. Emang udah bel?"
.
"Saking seriusnya pacaran sampai gak merhatiin kalo bel baru aja bunyi."
.
"Woi! Kalo lo bilang pacaran lagi, gua lempar lo pake sepatu gua!" ancam Sasuke yang sebal karena dari tadi Narutk menggodanya.
.
"Santai aja kali. Tadi gua ketemu Oro-sensei katanya dia nyuruh kita buat ke rumahnya. Nih, karena gua baik. Gua bawain tas kalian" kata Naruto menyerahkan tas kepada pemiliknya masing-masing.
.
"Ya, udah. ayo cepet ke parkiran!" kata Sasuke, bangkit dan menuju ke arah selatan.
.
"Eh, parkiran tuh di utara. Emang lo mau kemana ke kantin?" tanya Naruto.
.
Sasukepun berbalik arah menuju ke Utara diikuti oleh Sakura di belakangnya.
.
"Emang dasar. Kalo orang jatuh cinta tuh kayak gitu. Suka Salting. Teme.. Teme.."
.
Tbc
.
KAMU SEDANG MEMBACA
BORGOL CINTA
FanfictionDesclaimer: Mashashi Kishimoto Pair: SasuSaku Genre: Humor & romance Rated: T Warning: OOC, typo, gaje, garing, jelek dan sebangsanya. Summary: Sakura dan Sasuke terjebak dalam aksi coba-coba Naruto melakukan sulap borgol. Akankah borgol itu lepas...