"Bagiku, mengenal kamu juga merupakan salah satu karunia dari Tuhan yang patut aku syukuri. Karena, setiap aku bersamamu aku bisa merasakan yang namanya kebahagiaan"-Jhesy Kimberly
"Dan saat itu juga, aku menyadari bahwa kebahagiaanku yang baru adalah kamu"-Tian Fariz A.
**
Tian menghentikan motornya di depan sebuah warung tengkleng yang tidak jauh dari Simpang Lima, sengaja agar nanti jika ingin jalan-jalan disana Tian masih bisa membawa Jhesy pulang ke rumah tepat waktu.
"Minum apa?"tanya Tian.
"Terserah"jawab Jhesy yang belum pernah makan disana.
Tian manggut-manggut ia kemudian pergi untuk memesan makanan. Tian mengantri cukup lama karena memang warung makan itu sedang ramai, dan selama itu Jhesy terus tersenyum sambil memperhatikannya.
"Ini tengkleng, pasti kamu belum pernah nyobain"kata Tian sambil menghidangkan dua piring tengkleng dan dua gelas jeruk hangat.
"Sengaja aku pesen jeruk anget, biar kamunya gak sakit terus"
"Aih perhatiannya"ledek Jhesy membuat Tian tertawa.
Jhesy mulai menikmati makanannya dan selama itu Tian terus memandang Jhesy yang menurutnya terlihat lucu seperti itu.
"Makan Tian"kata Jhesy yang merasa kalau ia terus diperhatikan.
"Iya iya"kekeh Tian sambil menggerakkan sendoknya.
Setelah menghabiskan makanan mereka,Tian mengajak Jhesy ke Simpang Lima seperti yang telah ia janjikan. Jhesy sudah menelepon mommy sebelumnya bahwa ia bersama Tian dan mommy tidak keberatan asal tidak akan terjadi hal buruk yang menimpa anaknya.
"Simpang Lima enggak begitu seru kalo sore, tapi kalo malem bagus banget"kata Tian.
"Jalan aja Tian, kan cuman disana"ajak Jhesy.
Tian mengangguk. "Udah selesai kan? Ya udah yok"ajaknya.
Tian berjalan pergi untuk membayar tengkleng yang mereka makan. Jhesy tersenyum sendiri, baru kali ini ia jalan bersama seorang cowok dan ia benar-benar bahagia.
-Never End-
"Jhes ati-ati"Tian tiba-tiba menarik lengan Jhesy.
Jhesy segera tersadar dari lamunannya, ia terkejut ketika menyadari bahwa sekarang ia telah berada di pinggir jalan raya.
"Jangan asal ngluyur aja! Rame banget gini, lo mau ketabrak?!"marah Tian, wajahnya benar-benar serius saat itu.
"Maaf"kata Jhesy pelan.
Tian yang saat itu mendelik tiba-tiba terkekeh.
"Kok ketawa? Gak mau maafin?"tanya Jhesy dengan polosnya.
Tian tersenyum sambil mengacak-acak rambut Jhesy.
"Kamu lucu banget sih kalo lagi merasa bersalah gitu"Tian menurunkan tangannya, beralih dengan cepat menggenggam erat tangan Jhesy.
"Jaga-jaga biar kamu gak ngluyur aja"pesan Tian sambil mengedipkan sebelah matanya.
Sekejap Jhesy merasakan pipinya memerah panas, ia tidak siap dengan apa yang Tian lakukan.
Tian terus menggenggam tangan Jhesy hingga mereka menyeberang jalan.
"Eh"Jhesy segera menarik tangannya dari gandengan Tian.
"Ke.. kesana yuk!"ajak Jhesy menunjuk ke sebuah gerobak yang menjual kebab.
Jhesy kemudian berjalan mendahului. Sedangkan Tian masih diam di tempat sambil menggerak-gerakkan tangannya yang tadi menggandeng tangan Jhesy. Tian tersenyum kecil, ia kemudian mengikuti Jhesy yang telah tiba di gerobak kebab itu.
Setelah membeli kebab, Tian kemudian mengajak Jhesy untuk duduk di tengah lapangan Simpang Lima. Mereka menikmati matahari yang semakin tenggelam dan meninggalkan jejak-jejak berwarna orange di langit. Bulan kemudian naik keatas panggung langit, diikuti oleh menyalanya deretan lampu-lampu di sepanjang kota Semarang.
Seperti dikomando, ribuan orang mulai memasuki wilayah Simpang Lima satu-persatu. Para penjaja makanan, mainan, serta penyewa sepeda dan skuter juga mulai dirambati oleh peminat. Memang biasanya kalau malam Simpang Lima lebih diminati oleh para manusia apalagi saat ini malam minggu, Simpang Lima akan menjadi salah satu destinasi favorit untuk menghabiskan malam bagi anak-anak muda. Selain itu, cocok untuk membuka lapangan kerja terlebih dalam menyewakan sepeda atau kereta hias.
"Indah ya"kata Jhesy.
"Apanya?"tanya Tian.
"Malam"jawab Jhesy, ia kemudian merebahkan dirinya diatas rumput dan menghadap ke langit.
"Bulan malam ini cerah sekali, seperti mendukungku untuk bersyukur kepada Tuhan atas segala karunia yang telah Ia berikan padaku saat aku menjejakkan kaki di tanah ini"
"Memang karunia apa saja yang telah kamu terima dari Tuhan?"tanya Tian sambil ikut membaringkan tubuhnya diatas rumput.
"Banyak sih"jawab Jhesy.
"Awalnya aku pikir, aku disini hanya akan menjadi orang aneh yang tidak mengerti apa-apa. Tapi ternyata, kedatanganku kemari malah disambut dengan hangat oleh semua orang. Ella, Nesya yang selalu ada di sisiku, pengalaman baru yang enggak pernah aku alami"
Jhesy memberi jeda sebentar. "Dan kamu"
"Bagiku, mengenal kamu juga merupakan salah satu karunia Tuhan yang patut aku syukuri"
"Kenapa?"
"Karena, setiap aku sama kamu.. aku bisa merasakan yang namanya kebahagiaan"Jhesy menghembuskan nafas panjang, kemudian mengambil kebab yang tadi ia beli dan memakannya.
"Kamu gak mau Tian?"tanya Jhesy menawarkan kebabnya ke Tian.
Jeda beberapa saat sebelum Tian membuka suara.
"Aku maunya kamu"jawab Tian sambil melirik Jhesy.
"Kamu mau gak?"
Jhesy memandang kepada Tian yang juga menghadap kearahnya.
"Bukannya kamu udah punya pacar?"tanya Jhesy.
Entah kenapa, Tian mengangguk.
"Jujur, aku memang menyukai kamu Tian.. tapi, kalau kamu masih milik orang lain.."
"Besok, aku akan mengajakmu ke suatu tempat"kata Tian memotong perkataan Jhesy.
"Kemana?"tanya Jhesy.
"Nanti kamu juga akan tahu"
~To be continued
Fathna kembali!
Sorry karena belum bisa bikin chapter visualisasi...
Tapi untuk menebus keingkaranku itu aku bakal beri sedikit bocoran tentang visualisasi tokoh-tokoh Never End..
**
Btw, sebelumnya novel ini aku dedikasikan untuk sahabatku Jhskmbly she's my inspiration to make this novel😂 so i always hope she will has a happy ending until the end!Visualisasi Jhesy Kimberly
Dan yang lainnya akan diberikan pada chapter visualisasi yang entah kapan akan dipublish😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Never End
RomanceCover by : AnhGraphic "Disini tugasku hanya menunggu, menunggu kamu membalas cintaku dan menunggu untuk mundur teratur jika yakin kamu tidak akan melirikku" Sebagai anak baru, begitu banyak perasaan takut yang berkelumit di hati Jhesy Kimberly. Namu...