16. Ternyata Dia Orangnya

94 16 0
                                    

"Jangan terlalu banyak memberi harapan padaku bila ternyata kamu masih dimiliki oleh orang lain"

----
From : Tian

✓Nanti jam 9.00 aku jemput

✓Gak usah pake yang aneh-aneh, ini bukan date kok

✓Pake baju santai aja
---
Jhesy mengucek matanya sambil membaca deretan pesan yang dikirim dari Tian. Ia melirik jam, jarumnya menunjuk angka 7.00 dan nampaknya masih ada waktu untuk tidur sebentar lagi.

"JHESY! WAKE UP!"

Teriakan mommy tiba-tiba bergema di telinga Jhesy. Jhesy menggeleng-gelengkan kepalanya kemudian menarik kembali selimut dan membenamkan wajah disana.

"COME ON! Itu temenmu sudah menunggu di bawah!"

Kata-kata itu baru berhasil membuat Jhesy membuka mata dan langsung terbangun gelagapan. Ia segera menyabet handuk dan masuk ke kamar mandi. Cukup lama ia menghabiskan waktu untuk memilih baju akhirnya ia memilih menggunakan cropped tee dipadu dengan legging hitam dan rambut yang diurai.

Tanpa basa-basi ia mengambil tas selempang kecil berwarna biru jeans itu dan sepasang sneakers di pojok kamar. Kemudian, Jhesy segera menuruni tangga menuju ruang tamu. Terlihat Tian sedang tertawa bersama seorang pria di sofa yang ternyata adalah daddy-nya.

"Hay!"sapa Jhesy.

"Hello darling"sapa Daddy juga.

"Sudah bangun kau? Siap untuk pergi dengan temanmu?"

"Sure dad"Jhesy kemudian menyalami daddy-nya, diikuti Tian.

"Hati-hati di jalan, jangan mengebut Tian!"pesan daddy dijawab lambaian tangan oleh Tian.

Tian memberikan satu helm untuk Jhesy pakai, kemudian ia starter motornya. Tak lama setelahnya, motor telah berjalan diatas jalanan beraspal.

"Kamu kok bisa ngobrol dengan daddy?"tanya Jhesy.

"Bisalah"jawab Tian.

"Kok?"

"Tadi waktu aku nungguin kamu di ruang tamu tiba-tiba daddy dateng terus ngajakin aku ngobrol"

"Lama ya nungguin aku?"

"Lama, tapi enggak kerasa sih. Daddy kamu itu seru ya orangnya?"

"He's the best. How about your dad, Tian?"

"Ayah aku sih orangnya sibuk banget, dia kan arsitek"

"Ya udah kalo kamu bosen, ke rumahku aja biar bisa ngobrol sama daddy"

"Iya nanti aku bakal sering-sering ke rumahmu deh"Tian terkekeh.

"Btw kita mau kemana sih, dari tadi kok enggak sampe-sampe?"tanya Jhesy yang mulai bosan.

"Nanti kamu juga tahu"jawab Tian penuh misteri.

"Dari kemarin jawabannya itu mulu, gak ada yang lain?"

"Jawaban yang lain? Nanti pas sampe kamu tahu"

"Sama aja kali!"

Tian tertawa.

Tian tiba-tiba membelokkan motornya ke sebuah persimpangan jalan, lalu menghentikan motornya di depan sebuah toko bunga.

"Turun"suruh Tian setelah ia berhasil menghentikan motornya di salah satu parkiran.

Jhesy segera turun dan memberikan helm yang ia pakai pada Tian. "Kita mau ngapain sih?"

Tian hendak membuka suara, tapi segera disahut oleh Jhesy. "Nanti kamu juga tahu"katanya sambil mendahului Tian yang terkikik di tempat.

Never EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang