Istri dari Masa Depan

1. I'm Your Wife

I may not your aphrodite, but i'm your miracle, that come into your life.

-

Park Chanyeol menyernyitkan matanya yang masih terpejam, mencoba membuka matanya kala merasakan sesuatu yang menindih kakinya. Ia dapat merasakan sinar matahari yang menyapa kulitnya untuk bangun dari tidurnya. Namun apa daya, kepalanya terlalu sakit bahkan untuk sekedar mengangkatnya beberapa centi dari bantalnya. Menggerakannya saja sudah terasa perih.

"Si-siapa ini?" Suara berat khasnya yang masih samar-samar itu mulai menggema seisi ruangan bernuansa putih abu-abu itu. Pikirannya masih belum tersadar sampai sesuatu yang menindih kakinya itu mulai bergerak.

Matanya pun sudah berhasil terbuka meskipun belum sepenuhnya, pandangannya semakin menjadi-jadi ketika mendapati seseorang yang tengah tertidur pulas nan damai di sampingnya, tepat di sampingnya.

"What the hell is this?" Chanyeol menepuk keningnya berkali-kali, mencoba mencerna apa yang baru saja dilihatnya.

Kejutnya bukan main, mendapati 'pemandangan' seorang wanita yang sedang tertidur di sampingnya. Oh, bahkan ia tak mengenal samasekali gadis itu!

Berjuta pertanyaan mulai muncul di dalam benaknya. Memangnya siapa yang tidak terkejut ketika melihat seseorang yang tidak dikenal tertidur di sampingmu? Ah, bahkan it's more than a nightmare.

Dan Chanyeol merasakannya sekarang.

"Kejutan apa lagi ini?" Gumamnya sembari menjauhi gadis yang masih menjalani mimpinya itu.

Ia mengambil sebuah benda berbentuk persegi panjang di nakasnya, tangannya dengan lihai mengetik sesuatu di sana. Matanya masih tak juga lepas dari gadis itu.

"Jangan bilang ini kerjaanmu, Oh Sehun!" Gumamnya kesal sembari menempelkan ponselnya di telinganya. Tangannya bertolak pinggang, kakinya yang sedari tadi mondar-mandir di samping ranjangnya.

"Halo, ada apa?"

Chanyeol menghela nafas pelan dan memejamkan matanya sebelum ia meluapkan emosinya kepada ponselnya itu, oh lebih tepatnya kepada temannya yang ia hubungi saat ini.

"Tolong jelaskan semua ini, Hun. Jangan terus menggangguku dengan tingkah konyolmu!" Omelnya dengan suara yang dipelankan, tentu saja agar gadis misterius itu tak terbangun.

"Maksudmu apa, Park?"

Chanyeol mendengus kesal, emosinya semakin menjadi-jadi sekarang. "Aku bilang, maksudmu apa dengan membawa seorang gadis ke rumahku, hah? JAWAB, OH SEHUN!"

Oke, tak peduli bila suaranya membangunkan gadis itu.

"Hah? Wooho, Park Chanyeol. Pintar sekali kau menuduhku macam-macam, bahkan akupun tak tahu apa yang kau maksud!" Jawab lawan bicaranya yang bernama Oh Sehun itu.

Chanyeol tak bergeming, ia mematikan sambungan telepon dan melempar ponsel mahalnya ke lantai. Ia memejamkan matanya dan menarik nafas pelan, mencoba mengingat sesuatu tetapi itu tak berhasil.

"Park Chanyeol?"

Suara lembut seorang gadis membuyarkan pikiran Chanyeol. Yup, gadis itu terbangun dari tidurnya dan kini menatap Chanyeol dengan tatapan lembut, teramat lembut.

Chanyeol menatap gadis itu, mencoba mencerna apa yang terjadi dan menimpanya saat ini. "Siapa kau?" Tanyanya dengan suara yang sudah ia atur selembut mungkin.

Gadis itu hanya tersenyum, matanya yang indah kian menyipit membentuk bulan sabit. Perlahan, ia melangkahkan kakinya mendekati Chanyeol yang hanya mematung di posisinya.