9. Please Don't Leave Me

239 45 6
                                    

Angin dingin mulai menerpa kota Seoul yang terlihat cukup sepi. Langit mendung mulai menjadi atap orang-orang yang lebih memilih untuk menghabiskan waktunya di rumah. Joohyun, gadis berketurunan Jerman-Korea itu melangkahkan kakinya tanpa ragu. Kedua mata cantiknya masih menelik ke sekitarnya dengan hati-hati.

Pandangannya tertuju pada seorang gadis yang kini berdiri di depan sebuah gedung mewah yang berdiri kokoh. Gadis berpenampilan mewah itu sedang sibuk berkutat dengan ponsel mahalnya.

"Permisi Nona, boleh minta waktunya sebentar?"

Gadis bernama Rachelia Jung itu menoleh, di hadapannya kini sudah ada gadis cantik yang mengenakan coat tebal miliknya. Gadis asing itu menatapnya dengan tatapan sopan dan senyum damai.

"Maaf, ada perlu apa ya?" Tanya Rachel.

'Woa, dia benar-benar Eunji!' Batin Joohyun.

Joohyun tersenyum, gadis itu mengusap kedua tangannya pelan. "Saya memiliki suatu informasi yang bisa membuat kamu terkejut." Ucapnya.

Rachel mengerutkan kedua alisnya heran, sementara gadis yang sama sekali tidak dikenalnya itu masih menatapnya penuh keyakinan.

"Informasi apa?" Tanyanya bingung.

Joohyun menarik tangan Rachel memasuki suatu kafe yang tepat berada di belakang mereka. Disana, Rachel masih belum bertingkah dan membiarkan gadis berkulit putih itu untuk membawanya entah kemana.

"Jadi begini, oh perkenalkan. Namaku Joohyun." Ucap Joohyun menjulurkan tangannya.

Sementara disana, Rachel masih menatap Joohyun bingung. "Ya, silahkan bicara apa yang mau kau bicarakan."

Joohyun menelan ludahnya gugup, dia harus menjalankan taktiknya agar semua kecurigaannya terhadap Eunji bisa terbongkar segera.

"Apa kau memiliki kembaran?"

Rachel membelalakkan kedua matanya terkejut saat mendengar pertanyaan gadis bernama Joohyun itu. Pertanyaan macam apa itu? Mereka bahkan belum pernah bertemu, dan... Siapa Joohyun sebenarnya?

"Kembaran? Aku tidak memilikinya sama sekali. Dan, sebenarnya kau ini siapa?" Jawab Rachel.

"Aku, Bae Joohyun. Oke, mungkin kau perlu informasi lagi. Tidak peduli siapa aku, tapi aku hanya ingin memberi tahu dirimu akan suatu hal." Ucapnya.

"Apa kau bisa bertemu denganku besok siang? Sungguh, jika kau mengetahui hal ini, kau akan terkejut bukan main. Aku berani jamin." Lanjutnya.

Rachel menyernyit heran, selama ini, dia tidak berbaur dengan suatu masalah apapun. Lagipula, dia hidup baik-baik aja tanpa ada permasalahan dengan suatu hal.

"Besok, tunggu aku di tempat ini jam dua belas siang."

***

"KERJA DENGAN BENAR, BRENGSEK!!!"

Lagi-lagi, suara teriakan pria tua itu menggema. Belasan suruhannya hanya mampu tertunduk takut di hadapannya, tanpa ada keberanian untuk menatap bos besar A Park tersebut.

"Jadi kalian tidak mampu menangkap gadis itu, iya? Kalian ini saya beri upah untuk bekerja dengan benar!" Omel Tn. Park.

"Kubilang, bawa dia kemari dan bunuh dia!" Lanjutnya.

Pria yang sudah berumur itu kemudian menduduki sofa mewahnya. Pandangannya kemudian tertuju pada sebuah bingkai yang terpajang elegan di dinding ruangan. Bola matanya menatap menusuk kearah gambaran Chanyeol yang terlihat tampan disana.

"Maafkan ayah, Nak. Tidak ada pilihan lain selain membunuh gadis yang kini kau simpan di apartemen mu itu!"

Bukankah keterlaluan? Sudah mendendang Chanyeol dari keluarga Park, sekarang malah berniat untuk membunuh seorang gadis yang kini tinggal di apartemen milik putra satu-satunya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Istri dari Masa DepanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang