treize

7K 1.2K 103
                                    

But what I need to hear now,

Is your sincere apology,

And when you mean it, I'll believe it

If you text it, I'll delete it

*******

"Kamu mau berdiri disitu sampe kapan?"

"Sampai kamu mau maafin."

"Mending pulang aja deh. Aku ngga mau liat babak belur kamu."

"Ya ampun, Seira, dengerin dulu dong... Aku minta maaf, oke? Kamu bener, aku kaya anak kecil. Aku ngga akan ulangi lagi, janji."

"Janji nggak semudah mengucapkannya, Niall. Kamu tuh udah malu-maluin aku, malu-maluin Josh, malu-maluin diri kamu sendiri!"

"Intinya aku minta maaf! Kamu belum puas ngata-ngatain aku?! Aku bodoh, aku malu-maluin, aku kaya anak kecil, apalagi?!"

"Kok kamu jadi marah-marah?!"

"Kenapa?! Nggak boleh? Emang gitu, kan? Aku harus lembut terus dan cuma kamu yang berhak marah! Kamu bilang aku kaya anak kecil, tapi ga ngaca. Emang kamu sendiri udah dewasa?!"

"Niall!"

"Terus aja, Seira. Terus. Kamu nangis di depan aku biar keliatannya aku yang jahat yang bikin kamu nangis. Silahkan."

"Aku nggak mau liat kamu lagi, Niall."

"Oke kalo itu yang kamu mau."

"Jangan hubungin aku lagi."

"Oh, begitu? Ini cara kamu nyelesaiin masalah?"

"Aku bilang aku nggak mau liat kamu lagi, Niall."

"Hah... haha."

"Lebih baik kamu pulang sebelum orangtuaku datang."

he left with distrust in his blue eyes

it hurts;

like a lot

but egoism always win, anyways

n i a l lTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang