"apa kau yakin dengan keputusanmu ini, adeul?" Tanya seorang wanita paruh baya berusia sekitar 50 tahun.
"Ne, eomma." Jawab seorang remaja berusia sekitar 17 tahun itu. Saat ini mereka sedang berada di teras, dengan sebuah koper besar di samping remaja tadi.
"Sebenarnya apa alasanmu melakukan ini? Katakan pada kami dengan jujur" sahut pria paruh baya yang berdiri di samping istrinya.
"Aku hanya tidak mau memiliki teman yang hanya ingin memanfaatkanku saja karena aku anak orang kaya. Aku... tidak mau, kejadian yang menimpa noona terulang kembali. Lagipula, aku ingin menjadi mandiri, aku nanti akan mencari pekerjaan paruh waktu, karena yah..kita tidak pernah tau apa yang akan terjadi di masa depan"
Terang remaja itu panjang lebar, terdengar begitu bijak. Seolah dia bukanlah seorang remaja berusia 17 tahun."Oh astaga, lihatlah yeobo, putramu ini ternyata sudah dewasa. Aku bahkan belum pernah memikirkan hal itu" ujar wanita paruh baya itu sambil mengusap kepala sang putra. Kedua mata wanita itu tampak berkaca-kaca terharu oleh kalimat yang dilontarkan oleh putranya.
"Maka dari itu jangan memberiku uang terlalu banyak nantinya" remaja itu terkekeh pelan.
"Baiklah, appa mengerti" jawab sang ayah.
"Dan juga berjanjilah untuk menyembunyikan identitasku, appa, eomma"
"Arasseo, kau juga harus berjanji untuk tetap menjaga kesehatanmu, jaga pola makanmu, jangan terlalu sering memakan makanan cepat saji, tidur yang teratur, dan juga selalu hubungi kami. Awas jika kau berani mengganti nomor telepon tanpa memberitahu kami" wanita paruh baya itu menasehati putra kesayangannya itu.
"Ne, akan kulakukan, aku janji" jawab remaja itu mantap, membuat kedua orang tuanya tersenyum.
"Aigoo, aku pasti akan sangat merindukanmu, uri adeul"
wanita paruh baya itu menangkup wajah sang putra menggunakan kedua tangan lembutnya, lalu menciumi wajah sang putra dengan penuh kasih sayang, kemudian berlanjut dengan memeluknya erat.
"Sesekali eomma akan berkunjung nanti, eomma bawakan Jajangmyeon kesukaanmu" ujar wanita itu lalu melepas pelukannya.Kini gantian pria paruh baya tadi yang mendekat, memeluk putra tercintanya.
"Jika ada apa apa, segera hubungi kami, dan ingat, jangan berbuat macam-macam, karena appa akan selalu mengawasimu""Baik appa, eomma, akan kuingat"
"Satu lagi" ujar sang ayah setelah melepas pelukannya pada sang putra.
"Jangan terlalu menikmati kehidupan sederhanamu nanti dan kemudian tidak mau pulang, karena sesuai kesepakatan kita, setelah kau menyelesaikan kuliahmu, appa akan mengenalkanmu kepada seluruh dunia, dan memimpin perusahaan, menggantikan appa".
***
____________
Annyeong everyone!!😁😁
Gimana prolognya? Dilanjut kagak?😀
Sebenarnya ini tulisan kedua yang aku publish, yang sebelumnya "bittersweet" udah pernah aku publish tapi aku unpublish karena suatu hal. Tapi secepatnya akan aku publish kembali kalau mood menghendaki😁😁Juga tolong kasih saran dan kritik buat saya, kasih pendapat kalian mengenai tulisan saya agar saya bisa memperbaikinya dan kalian akan tambah nyaman bacanya😁
Satu lagi, budayakan pencet bintang di bawah ya, nggak bayar kok😁😁😁
-Khay Cho
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Boyfriend- Kyuhyun
FanfictionKebanyakan para gadis seusiaku akan menyukai pria sempurna yang tampan, baik, romantis, perhatian, dan tentunya kaya, berasal dari keluarga terpandang. Tapi tidak denganku. bukannya mencari pria idaman para gadis, aku justru jatuh cinta pada seorang...