"Yeonji-ya..."
Seseorang memanggil namaku.
Ah! Aku kenal suara itu!
Segera kutolehkan kepalaku ke belakang, dan tepat!
Kyuhyun sudah berdiri di belakangku."Kyuhyun-ah!" Seruku riang sambil melambaikan tanganku padanya.
Kyuhyun tersenyum kecil membalasku.Sebenarnya Kyuhyun itu 4 tahun lebih tua dariku, tapi entah kenapa dia tidak ingin aku memanggilnya 'oppa' dan menyuruhku memanggilnya dengan nama saja.
Awalnya tentu aku agak canggung dan merasa tidak sopan, tapi pada akhirnya aku terbiasa juga memanggilnya seperti itu."Eo? Kyuhyun-ssi? Kau disini juga?" Hyunhee terkejut ketika melihat Kyuhyun.
"Ini hari pertama Kyuhyun bekerja disini, Hyunhee-ya" sahutku memberi penjelasan.
Kulihat Hyunhee memutar bola matanya, terlihat kesal.
"Jadi karna ini hari ini kau begitu bersemangat datang kemari?"Aku hanya memberikan cengiran tidak berdosa andalanku, lalu berjalan menghampiri Kyuhyun. Sedangkan Hyunhee, tentu dia tidak punya pilihan lain selain mengikutiku.
"Duduklah dulu" ujar Kyuhyun begitu kami sampai di sebuah tempat duduk yang terletak di sudut ruangan, dekat jendela.
Setelah mengatakan itu, Kyuhyun lalu langsung pergi entah kemana."Pantas saja kau sangat bersemangat kemari, bahkan sampai menunda untuk memberiku hukuman" gerutu Hyunhee pelan yang tentu saja masih dapat kudengar dengan jelas, walaupun dengan keadaan cafe yang cukup ramai.
"Tentu saja" jawabku singkat.
Lalu tiba-tiba ponsel Hyunhee berdering.
"Halo oppa" seru Hyunhee dengan suara yang di buat manis.
Tapi entah kenapa ditelingaku justru terdengar menjijikkan."Aku berada di Pine cafe bersama Yeonji"
"Yeonji yang menyeretku kemari. Ternyata pacarnya bekerja disini" ujar Hyunhee malas sambil melirik ke arahku.
Lalu sejurus kemudian aku dibuat terkejut oleh segelas minuman yang tiba-tiba sudah berada di depanku. Kutolehkan kepalaku ke samping dan mendapati Kyuhyun sudah duduk di sampingku.
Karena sibuk memperhatikan Hyunhee aku sampai tidak tahu sejak kapan Kyuhyun kembali."Apa ini?" Tanyaku padanya karena seingatku aku belum memesan apapun.
"Cappucino. Minumlah" jawab Kyuhyun singkat.
"Tapi aku belum memesan apapun"
"Sudah minum saja"
Senyumku pun mengembang. Segera ku minum cappuccino ku dan ini benar-benar enak. Rasanya menakjubkan.
"Kau yang membuat ini?" Tanyaku antusias. Tentu saja aku senang kalau memang benar Kyuhyun sendiri yang membuat ini untukku. Dan Kyuhyun selalu tau apa yang paling kusuka. Cappucino adalah minuman favoritku, setelah susu strawberry tentunya.
Kyuhyun hanya menganggukkan kepalanya menjawab pertanyaanku. Kedua matanya masih menatapku.
"Ini benar-benar cappucino paling enak yang pernah kuminum" pujiku tulus padanya. Kyuhyun hanya tersenyum kecil menanggapi kalimat pujianku yang mungkin menurutnya agak sedikit berlebihan.
"Kau sudah makan?" Tanyanya kemudian.
Aku menggeleng.
"Aku sedang tidak ingin makan siang hari ini""Hei-"
"Yeonji-ya, aku kembali ke sekolah duluan ya. Yesung oppa mengajakku makan siang bersamanya" ujar Hyunhee cepat lalu tanpa menunggu jawabanku ia langsung melesat pergi begitu saja.
"Oh astaga dia benar-benar," gumamku melihatnya berlari keluar cafe."Oh ya, Kyu, tumben hari ini ramai sekali, biasanya tidak seramai ini. Ada apa?" Tanyaku pada Kyuhyun.
Awalnya aku mengira keramaian ini adalah karena Kyuhyun, tapi sepertinya dugaanku salah karena antrian kopi tidak berkurang sama sekali saat Kyuhyun disini.
Yah meskipun sebenarnya ada beberapa gadis yang beberapa kali memandang penasaran ke arah sini."Kim Heechul baristanya hari ini" jawabnya singkat yang sukses membuatku terkejut.
Siapa tadi? Kim Heechul? Aktor tampan itu?"Kim Heechul yang itu? Serius? Tapi, Bagaimana bisa?" Hebohku.
"Cafe ini milik kakaknya"
Oh astaga! Apa aku baru turun dari gunung? Bagaimana bisa aku tidak tahu jika Pine cafe ini milik kakaknya Kim Heechul?
"Benarkah? Oh astaga! Aku pasti sebenarnya adalah manusia purba" gumamku sambil menggelengkan kepalaku pelan.
Kulihat Kyuhyun tertawa pelan. Oh tuhan, karena jarang sekali tertawa, saat tertawa Kyuhyun jadi terlihat sangat sangat sangat tampan. Itu membuatku jatuh cinta padanya untuk yang kesekian kalinya."Kau sungguh tidak ingin makan?" Tanya Kyuhyun lagi.
Meski sebuah balok es, tapi sebenarnya Kyuhyun sangat perhatian terhadapku.
"Aku tidak lapar. Sebenarnya aku sarapan terlalu banyak tadi pagi"
Itu memang benar. Ibu memasak terlalu enak sehingga aku tidak tahan untuk tidak menambah.Lalu suasana menjadi hening untuk beberapa saat. Tapi aku tak masalah, aku sudah terbiasa dengan ini.
Tapi satu yang selalu membuatku canggung. Seperti saat ini, saat sedang minum aku terbiasa menunduk memperhatikan minumanku jika tidak sedang mengobrol -meski aku tahu bicara saat minum itu tidak baik-, tapi tidak dengan Kyuhyun, bukan minumannya, tapi ia selalu menatapku, apalagi tatapan Kyuhyun itu sangat mematikan -terlebih untukku-, dan itu benar-benar mengancam kesehatan jantungku."Berhentilah menatapku seperti itu" protesku. Aku merasakan pipiku memanas, seolah darahku menguap dan berkumpul di kedua pipiku.
"Kenapa? Aku suka"
Bagaimana bisa ia mengatakannya dengan wajah datar seperti tembok?
Tapi itu tetap saja membuatku berdebar, dan wajahku pasti sudah semerah tomat segar.
Oh ayolah, kami bukannya baru berpacaran dua hari yang lalu. Hubungan kami bahkan sudah berjalan setahun lebih.
Tapi tetap saja jantungku begitu payah, dan pipi sialan ini suka sekali mempermalukanku di depan Kyuhyun.Aku kembali menunduk untuk kembali meminum cappucino ku yang tinggal sedikit, juga untuk mengindari tatapan mematikan Kyuhyun, saat secara tidak sengaja aku melihat jam tanganku, dan melotot panik.
Jam makan siangku sudah hampir habis, dan setelah ini adalah waktunya Han songsaengnim si guru killer mengajar!
Bisa mati aku!Aku buru-buru meminum habis cappucino-ku sampai hampir tersedak.
Kyuhyun menatapku penuh tanda tanya."Jam makan siangku habis. Aku kembali dulu, Kyu. Sampai jumpa!" Seruku pada Kyuhyun dengan terburu-buru. Tanpa menunggu jawaban darinya, aku melesat keluar dari cafe.
—
Aku menghembuskan napas lega meski detak jantung dan napasku masih tak dapat ku kontrol setelah berlari dari cafe tadi.
Nyaris saja aku terlambat masuk kelas, karena satu detik setelah aku meletakkan pantatku di bangku, Han Songsaengnim muncul dari pintu kelasku.
Nyaris saja tamat riwayatku.Dan benar saja.
Setelah guru killer itu meletakkan buku-bukunya di mejanya, dia langsung menagih tugas yang di berikan nya tempo hari.
Syukurlah aku sudah menyalin tugas milik Hyunhee pagi tadi. *jangan di contoh ya
Sekali lagi, nyaris saja tamat riwayatku."Dasar kau ini! Kalau sudah bersama si cho kulkas itu selalu saja lupa waktu!" Semprot Hyunhee yang duduk di sampingku. Tentu saja dengan suara lirih.
"Sudah diamlah! Kalau sampai Songsaengnim mende—" Sebelum aku sempat menyelesaikan kalimatku,
"KALIAN BERDUA DI SANA! DIAM ATAU KELUAR DARI KELASKU!"
–
–
–
Pendek yaa?😁😁
![](https://img.wattpad.com/cover/141657284-288-k126004.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Boyfriend- Kyuhyun
FanfictionKebanyakan para gadis seusiaku akan menyukai pria sempurna yang tampan, baik, romantis, perhatian, dan tentunya kaya, berasal dari keluarga terpandang. Tapi tidak denganku. bukannya mencari pria idaman para gadis, aku justru jatuh cinta pada seorang...