Theo sebenarnya sudah memendam rasa lebih kepada Anita. Tapi yang Theo tahu Anita bukanlah tipe cewek cinta, yang dengan mudah dibaperin dengan kata-kata manis ataupun dengan rayuan gombal. Anita beda dengan cewek-cewek pada umumnya. Satu titik hal dipikirannya tentang cowok serasa tak ada. Hanya rumus-rumus rumit yang memenuhi pikirannya.
Theo sempat mengira Anita cewek yang paling gak peka sedunia. Hampir 1 tahun lebih Theo mencoba mendekati Anita tapi seakan Theo hanya dianggap sebagai perusuh, penganggu kehidupannya.***
Hampir pukul 8 malam tetapi Theo tidak juga muncul. Anita lelah menunggu, dia beranjak ketempat tidur. Tapi Ia tak kunjung memejamkan matanya. Ia hanya merenung memikirkan orang tuanya. Apakah ingat anak semata wayangnya akan menginjak usia 17 tahun 4 jam lali. Mata sayupnya perlahan terpejam.
Pukul 12 tepat alarm dihp Anita berbunyi, sebelumnya Ia telah memasangkan alarm pada hpnya. Anita bangun dan menangis tersedu-sedu. Mendengar tangisan Bi Ipah mendatangi kamar Anita yang berada di lantai 2."Nduk, kamu kenapa ? Mimpi buruk ? Sebentar Bibi carikan air putih ya Nduk," ucap Bi Ipah dengan nada cemas.
"Gak usah Bi,"balas Anita dengan suara serak.
"Nduk Anita kenapa, bilang sama Bibi Nduk, Ada masalah apa Nduk. Dari kecil Nduk Anita Bibi yang jagain. Gak usah ragu-ragu cerita sama Bibi Nduk. Bukannya seinget Bibi sekarang Nduk Anita ulang tahun. Kenapa malah sedih Nduk ?" terocos Bi Ipah.
"Anita sedih Mama, Papa gak ada disaat Anita ulang tahun Bi, ini ulang tahun kesekian kalinya tanpa mereka Bi, bahkan mereka sama sekali gak ngucapin sama Anita Bi," suara Anita tersedak-sedak.
"Nduk Anita harus mengerti. Mama dan Papa kerja keras untuk Nduk Anita. Walaupun dengan cara seperti ini. Nduk Anita harus bisa menghargai jerih payah usaha Mama Papa ya. Udah sekarang Nduk Anita minum dulu ya terus tidur, Bibi tungguin," sambil mengelus manja kepala Anita.
Perlahan mata sayup Anita terpejam. Deraan rasa pilu dihati perlahan mulai mereda. Tetesan air mata kini mulai kering.
***
Dering notifikasi hp bermunculan. Beberapa dari sahabat Anita yang mengucapakn Sweet Seventeen kepadanya. Tak satupun dari Mama atau pun Papa. Tak menghiraukan itu semua Anita beranjak mengendong tas dan menunggu angkot di depan rumahnya. Kurang dari setengah jam Anita tiba disekolah.
"Hai Nit, kok gak bales chat gue sih. Btw Loe ditungguin Theo tuh di depan perpus,"terocos Henny si biang rempong.
"Oh," jawab Anita singkat dan beranjak pergi meninggalkan Henny.
Lembaran demi lembaran novel Anita baca. Memang novel adalah benda yang mengisi kesepian hidup Anita selama ini.
"Nit, maaf, sorry banget ya kemarin gak bisa datang kerumaaa..," Theo menjelaskan dipotong oleh Anita.
"Gakpapa. Gak masalah kok,"jawab Anita singkat.
"Nit, Happy Sweet Seventeen ya. Ini ada sedikit hadiah. Moga Loe suka ya,"ucap Theo singkat.
Belum sempat mengucapkan terima kasih. Theo pergi meninggalkan Anita tanpa pamit.
***
Pulang sekolah Theo berada di depan ruang kelas Anita X MIA 3. Kali ini yang dicari bukan Anita, akan tetapi Henny. Maka dari itu, saat henny keluar dari kelas Theo menghampirinya, dengan sepengetahuan Anita.
"Hen, mampir cafe sebelah yuk, mau ada yang gue omongin," ajak Theo. Anita yang didekatnya pura-pura tak mendengar.
"Hen, mungkin Gue duluan ya," pamit Anita sambil melangkah pergi.
"Eh, eh tunggu,"Henny hendak menyusul Anita tapi ditahan oleh Theo.
"Kenapa sih The ? Gue udah gak pegang uang. Udah habis tadi di kantin,"bentak Henny.
"Gue yang bayarin, Gue mau ngomong soal Anita sama Loe," dengan nada penuh pinta.
***
Sesampainya di rumah Anita membuka kotak yang terbungkus oleh kertas kado bergambar boneka panda. Anita menemukan beberapa buah novel didalamnya. Anita juga menemukan selembar kertas putih bertuliskan pena hitam.
~*~
Siang-siang gabut, mending update aja kali ya😂
13 Maret 2018

KAMU SEDANG MEMBACA
anitaaa
Teen FictionAnita, ya Anita. Dia anak remaja usia 16 tahun. Tepatnya dia sedang study di jenjang SMA. Mungkin sebagian orang beranggapan masa SMA, masa kisah kasih seorang remaja yang sedang memuncak. Apakah hal itu sama dengan yang dirasakan oleh anak gadis in...