Banyak yang mengira pelajaran kimia itu rumit. Memang, karena harus hafalan juga kemahiran dalam menghitung.
Anak-anak memperhatikan pelajaran kimia oleh Bu Diana dengan saksama. Tak terasa tiga jam pelajaran telah berlalu. Bel istirahat berbunyi, diikuti oleh suara anak-anak riuh menuju ke kantin untuk sekedar mengisi perut mereka.
Henny menghampiri Rey sepupunya di mejanya,"Gimana ? nyaman kan sekolahnya ?"
"Iya, Gue suka kok suasana di sekolah ini,"jawab Rey.
Setelah selesai membereskan buku kimia, Anita bermakhsud menghampiri Henny dan Rey akan tetapi ditahan oleh Theo.
"Temenin Gue ke kantin yuk,"ajak Rey dengan tatapan sok manis.
"Okelah. Aku ajak Henny sama Rey dulu,"tutur Anita seraya menghampiri Henny dan Rey.
Tapi lagi-lagi ditahan oleh Theo," Ngapain ngajak mereka ? Kita aja yuk."sambil menarik tangan Anita secara paksa.
"Liat tuh si Theo. Orang Anita nggak mau juga terus dipaksa-paksa,"bisik salah seorang cewek yang melihat adegan Anita dan Theo.
Lenggang meja yang ditempati oleh Anita dan Theo. Berulang kali Theo menanyakan menu apa yang Anita inginkan, akan tetapi dibalas jutek oleh Anita.
***
Setelah lelah berkeliling seisi sekolah untuk menunjukkan setiap ruang yang ada di sekolah. Mulai dari lapangan futsal-basket hingga gudang sekolah Henny dan Rey mereka beranjak ke kantin untuk membeli minuman pelepas dahaga.
"Hai Nit, wooyy sejak kapan nih jalan sama Theo diem-diem",sapa Anita ketika melihat sosok Anita dan Theo yang berada di kantin terlebih dahulu.
Rey sontak kaget, ia tak mengira Anita sudah memiliki seorang kekasih. Dari penampilan Anita yang bisa dibilang kalem ternyata memiliki pacar. Sempat terbesit rasa cemburu oleh Rey.
"Pesen apa kita Rey ?"tawar Henny melihat Rey benggong.
"Eh iya. Minum aja deh aku, jus mangga boleh juga,"jawab Rey.
"Eh iya Rey, kalo Loe mau di sekolah ada club basket. Denger-denger kamu jago basket. Kalo mau Loe boleh gabung kita, tawar Theo.
"Boleh juga, jadi kapan aku bisa ikut latihan nih ?"Rey menerima tawaran Theo.
"Secepatnya. Sore nanti Loe juga bisa langsung ikut, lebih cepat lebih baik. Lagian bentar sekolah kita ada tanding sama sekolahan lain juga,"terang Theo panjang lebar.
"Tapi Gue pulang bareng Henny nanti, ya kali Gue tinggal,"sambil memandang Henny.
"Gapapa Gue tungguin Rey. Lagian nggak lama juga kan ? Loe mau kan nemenin Gue Nit ?, Henny mencoba mencari solusi.
"Maa,"
Belum sempat Anita menjawab Henny langsung mengambil keputusan sesuai dengan yang direncanakannya.
***
Lapangan basket terlihat ramai tidak seperti biasanya. Hal itu disebabkan karena Rey si anak baru turut ikut latihan bahkan rencananya akan ikut tanding mewakili sekolah pada kompetensi tahunan. Sejak Rey masuk ke sekolah, Rey langsung menjadi sorotan warga sekolah. Bahkan Pak Parjo si tukang kebun pun juga mengenal dan akrab Rey.
Bukan hanya pandai dalam bidang akademik dan non-akademik, wajah Rey yang bisa dibilang cogan pun menjadikan dirinya dikenal hampir semua cewek di sekolah.
"Horeee Reyyy, lebaatt Loe," terikan para cewek penggemar Rey mulai menggema.
Anita menemani Henny hanya dengan membaca novel tanpa memperhatikan Henny yang sedari tadi teriak yang bisa dibilang terikan maut. Karena bisa membuat telingga jebol bagi yang didekatnya.
Jam menunjulan pukul 5 lebih seperempat. Latihan pun berakhir.
"Pulang yukk,"ajak Theo setelah mendekati Henny.
"Haduh setia banget nungguin pacarnya,"canda Theo menggoda Anita. Theo sengaja mengeraskan suaranya, agar Rey mendengarnya.
Mendengar ucapan Theo, Rey megajak Anita untuk segera pulang. Walaupun sebenarnya Rey masih ingin istirahat sejenak.
****
"Hen, Theo sejak kapan pacaran sama Anita ?,tanya Rey saat berada dimobil bersama Henny.
"Hayoo ngapin tanya-tanya ? Suka sama Anita ya ?"goda Henny.
"Apaan sih Loe, gak jelas banget,"bantah Rey.
"Yeee udah kelihatan dari pas Anita nganterin kita ke mall itu jg Rey, gak usah mengelak deh,"terocos Henny.
"Diem gak Loe, mau Gue turunin di sini ?" ancam Rey.
"Turunin aja kalo Loe berani, Gue bilangin papa suruh ngusir kamu dari rumah,"ancam Henny tak kalah.
Sunset terlihat jelas di kaca mobil, warna orange membalut langit. Membuat hati siapa saja merasakan ketentraman saat memandangnya. Diikuti oleh desir angin yang menari pelan.
~*~
Baru sempet update lagi nih. Tetep ditunggu vote & comentnya ya🤗
4 April 2018

KAMU SEDANG MEMBACA
anitaaa
Teen FictionAnita, ya Anita. Dia anak remaja usia 16 tahun. Tepatnya dia sedang study di jenjang SMA. Mungkin sebagian orang beranggapan masa SMA, masa kisah kasih seorang remaja yang sedang memuncak. Apakah hal itu sama dengan yang dirasakan oleh anak gadis in...