Release 8: end

6.1K 967 334
                                    

"Ada apa ini? Selesaikan masalah rumah tangga kalian sendiri." Minhyun memutar matanya malas begitu duduk di sofa ruang kerjanya dengan Seongwoo.

"Dia tidak percaya saat aku bilang hubungan kita sudah selesai." Seongwoo berucap.

"Hubungan? Kita? Memang kita ada hubungan apa?" Tanya Minhyun.

"Nah itu dia. Aku juga sudah mengatakan itu pada Daniel. Dia tidak percaya."

Daniel menghela nafas.

"Seks itu juga hubungan, kalau kalian lupa."

"Aaaaaa.." Seongwoo dan Minhyun mengangguk. Baru paham arah pembicaraan mereka.

"Iya. Aku bercinta dengan dia beberapa tahun. Kenapa? Memangnya kamu masih perjaka? Belum pernah berhubungan seks?" Tanya Minhyun. "Jangan membesar-besarkan masalah. Aku tidak menyentuhnya sejak dia menjadi kekasihmu. Lalu masalahnya apa?"

"Nah! Itu juga pertanyaanku." Seongwoo menoleh ke Daniel. "Kamu juga begitu. Aku partnernya hanya dia. Kamu? Banyak."

Daniel mengerjapkan matanya. Dia kemari untuk marah, kenapa justru sekarang dia yang mendapat posisi tersangka? Apa-apaan dua orang di hadapannya ini?

"Aku--"

"Aku tidak pernah protes meski aku tau penismu pernah masuk ke banyak lubang." Seongwoo memotong ucapan Daniel demi menyuarakan protesnya. "Kenapa kamu protes kalau aku bekas dia?"

"Iya. Aku sehat, by the way. Save sex juga." Tambah Minhyun. "Aku tidak tidur dengan pelacur manapun. Sejauh ini aku hanya tidur dengan dia."

"Nah! Itu dia. Kamu pernah tidur dengan pelacur kan?" Tanya Seongwoo.

Daniel tergagap. Kaget diserang dua orang sekaligus.

"Kalau begitu kamu tidak ada hak marah." Seongwoo memutus percakapan mereka. "Aku heran kenapa aku kesini."

"Aku harus memastikan beberapa hal." Daniel akhirnya mendapat kesempatan bicara. "Aku harus memastikan kalau kalian benar-benar tidak ada hubungan."

"Kang Daniel!" Seongwoo meninggikan suaranya. "Kamu pikir aku mau berhubungan dengan manusia clean freak seperti dia? Aku bisa gila!"

"Hei." Minhyun menyela. "Kamu yang pertama mengajakku berhubungan badan, kalau kamu lupa."

"Aku? Aku cuma sekali. Sisanya kamu."

"Aku? Kenapa aku? Terkutuk kau, Ong Seongwoo. Aku bakar semua laporan yang kau susun sebulan belakangan ini."

"Berani kau menyentuh laporanku, kuhapus semua koleksi video di folder yang kau beri password, Hwang."

Daniel menghela nafas. Dia sudah mendapat jawaban, sepertinya. Melihat Seongwoo dan Minhyun yang saling memaki seperti ini adalah hari terakhir mereka hidup menjadi bukti yang jauh lebih kuat dari ucapan, bahwa keduanya tidak memiliki hubungan spesial saat ini.

Apapun yang terjadi diantara mereka dulu, tertinggal di masa lalu. Daniel tidak perlu khawatir lagi soal seseorang yang bernama Hwang Minhyun.

Orang itu hanya masa lalu Seongwoo, yang sebaiknya Daniel terima. Karena seperti Seongwoo yang menerima Daniel dan seluruh kekurangan juga kelebihannya, Daniel juga ingin menerima Seongwoo sepenuhnya.

Hanya setelah itulah Daniel merasa pantas bersanding dengan Seongwoo. Setelah hubungan timbal balik mereka selama ini.

"Cukup." Daniel berdiri, menarik tangan Seongwoo. "Minhyun-sshi. Kami permisi."

"Ya. Pergi yang jauh. Singkirkan dia dari hadapanku. Aku sudah muak satu tim dengan dia. Bisa gila aku kalau masih melihat wajahnya saat harusnya dia libur begini."

Catch and Release [OngNiel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang