Release 6: meet again

3.9K 891 278
                                    

Setelah jengah dengan permintaan bibinya, Seongwoo akhirnya menuruti permintaan wanita paruh baya itu. Dengan malas, Seongwoo melangkahkan kakinya keluar dari mobil Minhyun yang bersikeras mengantarnya.

Seongwoo bisa melihat bayangan samar bibinya yang berdiri di depan pintu masuk, hingga tanpa sadar helaan nafas keluar dari bibir Seongwoo.

"Kalau kamu tidak mau, jangan dilakukan." Ucap Minhyun. "Mereka membusuk di penjara pun bukan urusanmu."

Seongwoo menggeleng. "Sebenarnya aku ada alasan lain kesini. Bukan untuk membantu dua manusia terkutuk itu."

"Lalu?"

"Aku ingin memastikan beberapa hal dengan Daniel."

Minhyun memutar matanya. "Katakan padanya kalau kamu mencintai dia, pukul dia kalau dia tidak mengatakan hal yang sama."

"Apa-apaan?"

"For God sake! Bilang kalian saling cinta. Kalian itu sama-sama gengsian." Minhyun mendengus kesal.

"Siapa yang cinta siapa? Sok tau."

"Kamu yang cinta aku. Puas? Mau menikah kapan? Besok?" Tanya Minhyun kesal.

"Manusia batu sepertimu mana tau yang namanya cinta? Tau tidak Hyun, menurut penglihatanku, kamu akan jadi kakek ganteng. Tinggal di rumah sendiri. Bahkan tanpa peliharaan karena kamu clean freak. Terus mati sendirian, orang tidak ada yang tau. Lalu jasadmu ditemukan 100 tahun setelahnya."

"Hal paling tidak berguna yang aku lakukan di hidupku adalah membantumu." Minhyun menggerutu. "Siapa dulu yang meminta seks denganku?"

"Siapa?" Tanya Seongwoo.

Minhyun benar-benar ingin memukul wajah polos partnernya.

"Sana keluar. Tekanan darahku naik karena kamu. Kemarin aku periksa sampai 150."

"Makanya, jangan marah terus. Bersyukurlah paling tidak kamu pernah merasakan seks. Kalau bukan aku siapa lagi yang mau dengan orang sepertimu?"

"KELUAR!"

***

Setelah diusir Minhyun dengan tidak elitnya, Seongwoo kini berjalan bersama dengan bibinya, mengikuti resepsionis cantik yang memimpin mereka melewati berbagai ruangan hingga tiba di sebuah ruangan dengan pintu lebar.

Seongwoo dapat melihat sosok Daniel yang duduk di balik meja besar di sisi lain ruangan, tampak seperti menanti sesuatu.

Daniel mengangkat wajahnya, membuat matanya bertemu dengan mata Seongwoo sesaat sebelum diputus Daniel terlebih dahulu.

"Silakan duduk." Suara berat Daniel terdengar. Dia bangkit dari balik meja kerjanya dan duduk di sofa yang biasa digunakan untuk menerima tamu.

"Saya membawa Seongwoo, seperti janji saya." Ucap bibi Seongwoo.

Seongwoo hanya mendengus kesal. Dia tau dia dijual bibinya. Sampah satu itu memang susah didaur ulang.

"Saya lihat." Jawab Daniel. "Seminggu ya sejak kamu pergi."

"Ya. Begitulah." Seongwoo menjawab asal.

Daniel mengangguk. "Aku merindukanmu."

"Aku juga."

"Aku minta maaf mengatakan kalau kamu memberikan tubuhmu kepadaku."

"Itu benar. Bukan masalah."

"Maaf membuat harga dirimu terluka."

"Harga diriku terluka, jauh sebelum aku bertemu denganmu. Aku sudah rusak sejak lama. Aku dirusak orang yang aku percaya. Kamu hanya menemuiku yang sudah rusak. Bukan salahmu."

Catch and Release [OngNiel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang