17✌

2K 155 3
                                    

Haiii
Nextt
Jangan lupa votenya
Happy reading 😃

   Biarkan aku menyembunyikan
Perasaan ini dalam
Sebutan teman.

***

"Soal apa ?"

"Soal tadi, alasan hari ini kita ketemu" Prilly menatap penub penasaran.

"Oh soal itu  kamu masih mau tau ?"

Prilly mengangguk.

"Sebenernya... Gue"

"Sebenernya,.." Prilly mengulang apa yg ali katakan dengan muka penasaran sekali.

"Ciee penasaran" Ledek ali

"Ishh alii beneran ih,"

"Ciee ngambek. Pipinya bikin gemes ihh" Ali reflek mencubit pipi prilly.
Prilly menatap ali. Dan mereka saling menatap

"Eh"
Prilly tersadar, ali pun.

"Sorry prill kelepasan gue hehe"

Setelah itu mereka tertawa kembali

"Lu mau tau kan alesan gue mau ngabisin waktu 1 hari ini sama lu kenapa? Gue cuma mau memastikan hati gue aja. Apakah harus stop atau gak dan sekaligus menebus kegaada waktuan gue waktu itu"

Prilly diam mendengarkann

"Tadinya Gue rasa ini saatnya gue membiarkan hati gue egois, gue tau ini telat banget, kemaren2 kemana aja. Apalagi setelah gue nyakitin elu. Dengan ninggalin lu gitu aja setelah kita ribut besar. Dan setelah itu gue sadar, gue pengen menggapai lu lagi cuma saat itu lu udah keliatan bahagia sama rafa. Jadi gue memilih mundur, dan disaat gue denger lu udah renggang sama rafa. Gue mau berjuang lagi buat lu. Cuma"

"Cuma apa li ?" Tanya prilly penasaran

"Cuma ternyata udah ada yang lebih dulu perjuangin lu, gue mundur kembali. Sampai sekarang"

"Apa maksud lo miko ?"

"Ya, dan gue rasa dia lebih bisa bahagiain lu, makasih ya udah kasih gue waktu 1 hari ini. Dan makasih tatapan lu kegue hari ini tetap sama. Dan dengan hati yang sama. Tapi gue gamau jadi pengrusak hubungan lu dengan dia"

Prilly diam. Ia tak tau harus berkata apa. Semua yang ali ucapkan benar.

"Setelah hari ini, gue rasa kita bisa jadi teman biasa, tanpa mengusik perasaan masing2"

"Tapi li"

"Hmm udah yuk pulang udah mau gelap. Kasian elu pasti cape" Ali mengajak prilly melangkah meninggalkan tempat itu kembali ke mobil mereka.

Diperjalanan mereka sibik dengan pikiran masing2. Dengan suara musik yang terdengar dari mobilnya. Dan diiringi suasana macetnya jalanan.

Tuhan yang tau
Betapa ku simpan rasaku
Meski ini tak mungkinKu bersamamu
Sejak ku putuskan
Menunggu dalam ketidakpastian
Itulah janji hati
Yang siap terluka
Jika Cinta harus memilih
Jika jalanku penuh lirih
Aku mencintaimu
Lebih dari apa yang kau tau
Jika memang tak akan mungkin
Jiwa aku menentang takdir
Aku tak salahTeguhkan niatku
Tuk setia menunggu
Ku setia menunggu
Sejak ku putuskan
Menunggu dalam ketidakpastian
Itulah janji hati
Yang siap terluka
Jika Cinta harus memilih
Jika jalanku penuh lirih
Aku mencintaimu
Lebih dari apa yang kau tau
Jika memang tak akan mungkin
Jiwa aku menentang takdir
Aku tak salah
Teguhkan niatku
Tuk setia menunggu
Aku tak salah
teguhkan niatku
Tuk setia menunggu

Lagu dari afgan setia mengiringi kebisuan yang ada di mobil ali.

Sampai dirumah prilly mereka masih terdiam. Sampai prilly membuka suara

"Thanks ya li, udah dianterin sampe rumah. Hati hati di jalan"

Prilly hendak membuka pintu mobil ali. Tiba2 ali menahannya dan langsung memeluk prilly.

Prillu diam

"Prill biarin dulu ya, biarin gue peluk lu"

Selama beberapa saat mereka terdiam salinf memeluk melampiaskan kerinduan yg mereka rasakan.

Sampai ali melepas pelukannya. Dan menatap prilly dalam.

"Gue masih boleh jadi temen lu kan setelah ini."

Prilly mengangguk

"Thanks ya buat waktunya hari ini"

"Yaudah lu masuk gih, pasti udah dicariin banget sama nyokap lu sama sinta juga"

"Lu ga mampir dulu li?"

"Ga dulu deh pril, tapi gue udah chat bunda uly ko."

"See you teman" Ucap ali walaupun terasa tak iklas mengucapkan kata "teman"

"Teman" Balas prilly dan tersenyum terpaksa. Sebenernya ianjuga tak iklas dengan sebutan itu.

***
Wess tohh udah capee ngetiknya wkwkw
Se you in next chapter
Jangan lupa votenya

  13 maret 2018

Tetaplah Menjadi IndahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang