aku menapakkan kakiku dengan perlahan di jembatan kayu ini. mataku memencar sejenak ke arah lautan yang tampak tenang ini. ku tarik napas sebanyak yang aku bisa, begitu segar.
tapi tetap tak bisa menghilangkan rasa sesak di dadaku ini.
gaun hitam yang ku kenakan berkibar-kibar mengikuti arah angin. angin laut berdesir kencang, seharusnya aku kedinginan.
tapi hatiku jauh lebih dingin dibanding suhu di sekitar dermaga ini.
aku bergerak ke ujung jembatan ini, mendudukkan diri. kaki telanjangku langsung disapa dengan dinginnya air laut di bawah.
aku memejamkan mata sejenak, merasakan berbagai perasaan yang menerjangku tanpa ampun ini. begitu menyakitkan.
begitu menyesakkan.
ku buka lagi mataku, memandang rembulan yang tampak bersinar terang di atas sana. aku jadi mengingatmu --lagi. walaupun sejujurnya aku memang mengingatmu di setiap nafasku.
ku alihkan pandanganku, menatap sebuah kotak cokelat yang berada di pangkuanku ini. sembari tak lupa mengamati sebuah poto berukuran sedang di tangan kiriku.
kau yang tersenyum lepas. begitu lepas dan sangat indah.
palu bergodam keras di dadaku ketika kembali mengingatmu. airmataku dengan bebas langsung mengalir deras tanpa ampun di pipiku. mengingatmu, mengingat keberadaanmu.
aku begitu merindukanmu, jeon jungkook. ini begitu menyakitkan.
kuremas pelan potomu, rasa sakit ini tanpa ampun memukul di dadaku. aku tidak bisa seperti ini. tidak tanpamu, kau tau?
dengan cepat, ribuan memori tentangmu yang tak terhitung berkelebat tanpa ampun di pikiranku. semuanya menamparku habis-habisan, tanpa henti. airmata semakin deras.
aku ingin berteriak, memanggilmu. menyuruhmu kembali, meminta maaf atas semua kesalahanku. mengejarmu sejauh kau pergi.
mendapatkanmu kembali.
tapi aku sadar, itu semua percuma. nyatanya, kau tak akan kembali.
ini semua salahku. seandainya, seandainya, seandainya.
aku memang begitu tolol. maafkan aku, jungkook.
aku mendongak, mencoba menahan airmata yang semakin deras tiap waktunya. tapi tampaknya sia-sia, mereka tidak mau berhenti.
rasa sakit ini... begitu menyesakkan. rasanya aku lebih baik mati, sungguh. aku tidak bisa seperti ini jungkook, aku tidak tahan.
aku tidak bisa tanpamu, kau tau itu kan?
tapi dengan teganya, kau meninggalkanku. tapi aku tidak bisa berbuat apapun, itu semua salahku. semua ini salahku.
maafkan aku jungkook, sungguh.
aku kembali menatap lautan tenang yang begitu luas. pikiranku kembali mengembara, mengingat seluruh hal tentangmu. semua momen yang pernah kita lalu bersama. semuanya, semuanya akan tetap tinggal di hatiku.
tanpa terkecuali.
netraku kembali menatap kotak cokelat di pangkuanku ini. senyum getir tersungging di bibirku.
aku mencintaimu jungkook, sangat. kau tau itukan?
tapi sepertinya semua itu tak akan berguna lagi. kau tidak akan perduli lagi. tidak lagi.
ku kepalkan tanganku, lalu bergerak ke arah dadaku yang begitu sesak. memukulnya kuat untuk menghilangkan rasa sesak itu. ini sakit sekali, aku tidak tahan.
mengapa sekarang mengingatmu jadi semenyakitkan ini, jeon jungkook?
aku menarik napasku dalam, lagi. mencoba menetralkan perasaanku yang tidak karuan ini. semua ini harus di akhiri, kesedihan ini harus berakhir. aku tidak bisa seperti ini terus menerus.
dan sebelum itu, bisakah aku mengingatmu dan segala hal tentangmu yang menjadi favoritku, jungkook?
××
damn,
what i'd do to have you here?
i wish you were here.
KAMU SEDANG MEMBACA
manquer | jungkook ✓
Fanfictionmanquer (france) ; fail to hit, reach, or come into contact with. [14/03/18 completed]