-- 1 --

67 8 3
                                    

My first story!!


°°°*°°°
Aku selalu takut dengan pertemuan, karena disitu ada pertemuan maka nanti akan datang perpisahan.

°°°*°°°


Bruk!!!

Suara dentuman keras memenuhi kamar seorang gadis remaja pagi itu. Ia baru saja terjatuh dari ranjang biru kesayangannya. Mau tidak mau ia harus membuka kedua kelopak matanya untuk melihat apa yang terjadi. Samar samar cahaya sang mentari menyilaukan matanya seakan mengajaknya untuk meninggalkan mimpi indahnya.

Derap langkah seseorang menaiki tangga semakin jelas. Tiba tiba pintu kamar terbuka "ya ampun Eline!! Apa yang terjadi padamu?!" teriak seorang wanita paruh baya menggelegar di telinganya.

Vaseline Veronsha Atjasta , itulah nama gadis remaja yang saat ini sedang mengalami kejadian buruk di pagi indahnya. Wanita paruh baya yang berteriak tadi tidak lain dan tidak salah lagi adalah Gloria Atjasta, ibu kesayangan Vaseline.

Dengan malas Vaseline memosisikan tubuhnya bersandar pada pinggir ranjang seraya mata indahnya melirik jam dinding di atasnya.

Menunjukkan pukul 06.55 WIB.

Vaseline memandang jam dinding itu dan ibunya bergantian. Ia berpikir sejenak. "aaaaa! Aku terlambat mom! kenapa tidak membangunkanku!" pekik Vaseline saat menyadari dirinya bangun terlalu siang.

Sontak tubuhnya bereaksi berdiri dan berlari menuju kamar mandi yang tak jauh dari ranjangnya.

Ibunya memandang tingkah laku gadisnya itu dan tersenyum lebar. " Cepatlah nak! Sopir sudah siap mengantarmu. Walaupun nanti kau bersikeras ingin naik angkutan umum. Pikirkanlah waktumu yang sangat singkat ini. Mom sudah menyiapkan sarapan untukmu. Sarapanlah sekali ini saja!" ujar Gloria sedikit keras karena sekarang ia berada di lantai bawah tepatnya di dapur.

Mendengar itu Vaseline hanya mendengus. " ayolah mom! Aku sudah dewasa dan aku ingin mandiri. Lagi pula aku kan tidak pernah sarapan!" balas Vaseline yang saat ini melakukan multitasking. Ia mengenakan seragam, merias diri, dan memakai sepatu bersamaan. Mungkin itu efek orang yang sedang terburu buru seperti Vaseline sekarang. Sungguh sangat terlihat merepotkan.

Selesai dengan semua Vaseline buru buru menuruni tangga lalu menghampiri ibunya dan mengecup pipi Gloria dari balik punggungnya.

"aku berangkat mom! aku sarapan di sekolah saja! Bye mom!" ujar Vaseline seraya mengecup punggung tangan kanan milik Gloria. Gloria hanya bisa tersenyum dan membalas mencium gadis kecilnya itu tepat dikeningnya.

Vaseline melihat arlojinya.

07.10, mungkin kalo sopir ini ngebut, aku bisa sampai sekolah kurang dari sepuluh menit, sempurna! pikir Vaseline.

" tancap gas pak! Kumohon cepatlah karena aku sudah hampir terlambat!" perintah Vaseline. Sopirnya hanya mengiyakan perintah majikannya itu.

Dengan kecepatan tinggi mobil Vaseline membelah jalanan kota Zarracy, kota metropolitan di Negara Terracia. Mobilnya sampai di pelataran sekolah elite internasional yang sangat familiar di negara asalnya maupun luar negeri.

REALIZED.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang