-- 5 --

41 6 0
                                    


°°°*°°°
Jika dirimu yang kumau, apa yang akan kau lakukan?

°°°*°°°


Rayhan merasa bersalah atas kejadian yang ia lakukan beberapa waktu lalu. Ia bahkan masih tidak mengerti kenapa gadis itu menangis. Hanya karena memeluknya? Hanya karena itu? Segudang pertanyaan terus menari di otaknya. Tak lama setelahnya, terselip sebuah ide dibenaknya. Dia pun bergegas pergi ke garasi dan menancap gas motornya ke sebuah tempat yang pasti akan bisa menenangkan gejolak risau dihatinya.

Tok tok!

Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan seorang wanita paruh baya yang sedang menatap ikan gembul yang menari-nari di sebuah akuarium. Wanita itu bergegas menuju asal suara. Kemudian ia membuka pintu itu. Dahinya memunculkan kerutan kebingungan.

"Siapa?" tanya Gloria.

"Perkenalkan saya Rayhan temen sekelas Vaseline" ujar Rayhan.

"Kalau kau mencari Vaseline dia belum pulang, kira-kira apa kau tau keberadaannya sekarang?" tanya Gloria risau.

"maaf tante, saya juga ada perlu dengannya saat ini"

"ayo masuk" ucap Gloria.

"nak Rayhan mau minum apa?"

"tidak usah repot-repot tante, cuman sebentar kok" tolak halus Rayhan.

"apa kau dekat dengan Vaseline?" tanya Gloria membuka topik.

"ya..sebenarnya saya masih murid baru hari ini, dan teman pertama saya adalah Vaseline" ucap Rayhan

"kenapa kau memilih Vaseline sebagai teman pertamamu?"

"karena dia takut melihatku" ucap Rayhan blak-blakan.

"oh yaa..??dasar anak itu" balas Gloria tertawa nyaring.

"dia juga lancang menarik tanganku" ujar Rayhan yang semakin menambah volume tawa Gloria.

"apa?! Dasar anak itu..harus dikasih pelajaran!..ngomong-ngomong untuk apa dia menarikmu?" tanya Gloria dengan sisa-sisa tawanya.

"hanya untuk memberi nasehat agar tidak sombong" jawab Rayhan.

Gloria terus tertawa tak henti-hentinya mendengar tingkah konyol anaknya itu. Rayhan senang melihat Gloria saat tertawa. Hatinya menghangat melihat dan mendengar tawa nyaring Gloria. Ia merindukan sosok seorang ibu.

"lalu nak..apa kau juga mengenal seseorang bernama Jaquer?" tanya Gloria penasaran.

"Jaquer itu kakak kelas kami, bagaimana tante bisa kenal?" jawab Rayhan dengan raut wajah kebingungan.

"yaa..beberapa hari lalu Jaquer mengantar pulang Vaseline, sebagai seorang ibu bukankah khawatir jika putrinya diantar seorang lelaki yang tidak dikenal" jelas Gloria.

Ibu? Seperti apa makhluk bernama ibu itu? Lalu..sejak kapan Vaseline dekat dengan Jaquer? Apa mereka punya sebuah hubungan yang serius? gumam Rayhan dalam hati.

"hmm.." gumam Rayhan dengan senyum tipisnya.

"ah ya ampun aku melupakan sesuatu! maaf nak Rayhan, tante ada janji dengan teman. Tante tidak bisa menemanimu menunggu sampai Vaseline pulang. Kalau kau membutuhkan sesuatu, panggil pembantu disini, dia akan melayanimu..jangan merasa tidak enak......" jelas Gloria kemudian menarik nafas berniat melanjutkan kata katanya. Tapi sayang, Rayhan cepat tanggap.

REALIZED.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang