°°°*°°°
Kenapa ketika aku berusaha melupakanmu, kenangan itu semakin membelenggu.°°°*°°°
Apa yang harus gue lakuin? Batin Vaseline berteriak
Vaseline kebingungan harus bertindak seperti apa untuk mencairkan suasana yang mulai membeku. Rayhan terus saja menatap tajam Jaquer. Jaquer yang juga tak mau kalah membalas tatapan tajamnya. Kedua lelaki itu tetap saja tak bergeming. Vaseline menganggap penyebab mereka seperti ini adalah karena dirinya sendiri. Sejenak ia berpikir. Ia mencoba bertanya pada batinnya mengenai hal ini.
"Ah kak Jaquer, se..sepertinya kelasku sudah mau mulai. Dan itu berarti aku dan Rayhan harus segera pergi dari sini, bukankah begitu Rayhan?" ucap Vaseline memecah keheningan di antara mereka. Meruntuhkan dinding es yang sempat mereka buat. Vaseline memandang Rayhan seakan memohon agar lelaki itu peka dengan ajakannya.
Rayhan hanya diam tak mengerti bahwa itu kode Vaseline mengajaknya keluar dari situasi darurat. Vaseline mulai kesal karena ketidakpekaan Rayhan.
"ah maaf kak kami terburu buru..maafkan aku kak..tapi kami harus pergi" pinta Vaseline kepada Jaquer agar diijinkan pergi.
Dari dulu, Vaseline sangat mengagumi sosok Jaquer. Jaquer dan Gior sahabatnya, adalah siswa terpopuler di Terracia International School. Mereka sangat disegani murid disana. Bahkan guru-guru juga sangat bangga kepada couple yang satu ini. Prestasi akademik mereka tidak perlu diragukan lagi. Sedangkan di non akademik mereka sangat aktif. Gior adalah ketua seluruh angkatan, sedangkan Jaquer adalah ketua tim sepakbola dan tim basket yang tidak pernah turun jabatan sampai dirinya lulus. Satu lagi nilai plus untuk mereka. Tampan. Ketampanan yang mereka miliki sudah di atas rata-rata. Sulit untuk menjabarkan seberapa tampannya mereka berdua. Sehingga tak ragu bila Vaseline sangat menghormati mereka.
Mendengar Vaseline akan pergi akhirnya penuh pertimbangan Jaquer mengeluarkan isi pikirannya tadi
"lo pulang sendiri kan? Bareng kaya kemarin ya.." ajak Jaquer.
"ini bukan permintaan, tapi perintah" tegas Jaquer yang sudah bisa menebak Vaseline akan menolak ajakannya.
Coba saja jika Jaquer tidak berpikir ke arah itu. Sudah pasti dirinya akan dicibir habis habisan oleh lelaki yang mengaku teman dekat Vaseline.
Sejenak Vaseline berpikir lama memikirkan ajakan, ah bukan. Perintah Jaquer. Bagaimana reaksi mamanya nanti jika ia ketahuan untuk kedua kalinya. Sudah pasti mamanya akan mencurigainya dan mengadu pada papanya, Palvis Atjasta. Vaseline sangat menurut pada kedua orang tuanya dan tidak pernah melanggar nasehat mereka. Tapi Jaquer mengacaukan semuanya. Ia berani mengubah prinsip hidup Vaseline. Sungguh memuakkan.
"ehm..baik kak" jawab Vaseline sedikit ragu.
Rayhan sontak menoleh kepada Vaseline. Ia tak percaya dengan persetujuan Vaseline. Dengan sigap, tangan Rayhan melingkar di pergelangan tangan Vaseline lalu menariknya kencang menjauhi Jaquer.
Jaquer hanya tersenyum tipis melihat mereka. Kemudian dia berbalik meninggalkan tempat itu.
"maksud lo apa?!" bentak Rayhan keras setelah ia menarik paksa Vaseline sampai ke lorong sekolah yang sepi.
Vaseline meringis kesakitan karena tarikan dan cekalan tangan Rayhan sangat kuat.
"lepasin tangan gue!" balas Vaseline seraya menghempaskan cekalan tangan Rayhan. Dan berbekas. Pergelangan tangannya terluka karena Rayhan menariknya sangat kuat. Vaseline memandang tangannya yang terluka. Aliran panas mulai memenuhi relung jiwanya. Mata coklatnya memanas. Tetesan air mata keluar dari mata indahnya. Vaseline menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
REALIZED.
RomanceMy first story! by AIRNSK11B Vaseline Veronsha Atjasta - Seorang remaja yang sedang asyiknya menikmati masa indah SMA. Hanya saja ia tidak dapat membedakan antara cinta tulus dan cinta palsu. Karena itulah ia harus merasakan berkali-kali terjatuh ka...