Seluruh orang tersentak kaget termasuk para guru yang tepat berada di depan Seokjin. Mereka membulatkan mata serentak diikuti gemuruh siswa yang mulai berkicau mendebatkan prilaku Seokjin. Tak disangka, introgasi ini berujung debat yang luar biasa panasnya.
"Lalu? Apa kau penyebar gosip itu?"
Seokjin tak segera menjawab, hanya memutar mutar bola matanya kesembarang arah lalu menundukan kepala melihat ke arah kanan bawah. Mungkin mencoba mengingat sesuatu.
"Jawab aku" Tegas Jungkook
"Bukan aku" Jawab Seokjin menatap tepat ke arah mata Jungkook. Membidik retina coklat itu lamat hingga sang empunya memicingkan matanya merasa menemukan sesuatu. Celah temaram penuh takut di dalam mata Seokjin begitu nampak jelas dalam penglihatan Jungkook. Aura mencekam namun dangkal. Seolah ia takut dan menyesal di saat bersamaan.
Lama terdiam dalam tatapan satu sama lain, Jungkook akhirnya memutuskan kontak matanya bersama Seokjin. Kembali mengedarkan pandangan pada seluruh siswa lalu sorot matanya jatuh ke bawah, memandang sepatunya sendiri. Menarik garis lurus pada bibirnya dan terakhir menghela napas berat. 'Bukan Seokjin pelakunya' Batin Jungkook yang akhirnya tau arti dari keraguan hatinya. Rasa ragu yang timbul saat melihat mata Seokjin adalah rasa ragu pada pemikirannya tentang menuduh Seokjin sebagai pembunuh. Ternyata memang benar, Seokjin berkata benar. Bukan dia yang membunuhnya, bukan dia juga yang menyebarkan gosip tentang Taehyung. Hanya saja, Seokjin masih terlihat begitu ketakutan, entah ketakutan karena apa, yang jelas itu membuat pertanyaan lain muncul di dalam benak Jungkook, pertanyaan seperti 'apakah Seokjin tau sesuatu tentang kejadian ini? Atau bisa jadi Seokjin tau siapa pelakunya'
"Ekhhm. Silahkan lanjutkan Jungkook" Tiba tiba kepala sekolah mengintrupsi, memecah fokus Jungkook. Membuat nalarnya terpencar jauh menimang nimang, kiranya ada jutaan tanya yang kini bergelayut pada setiap syaraf dalam batang otaknya. Jauh, semuanya jauh dari perkiraannya. Seokjin bukan pembunuhnya, Jungkook merasa bersalah. Jelas.
"Tidak ada yang perlu di lanjutkan. Kurasa introgasi selesai" Jungkook tersenyum kecut lalu bangkit berdiri, membuat sang kepala sekolah naik pitam tergulung emosi. Merasa di permainkan.
"Aku tidak terlalu mempermasalahkan siapa penyebar gosip itu. Yang penting bukan salah satu di antara teman sekelasku. Aku juga sudah membuktikan kalau Kim Taehyung tidak bersalah." Helaan napas lega dari Jungkook menyela ucapannya, sesekali tersenyum bangga karena menurut Jungkook dia telah memecahkan kasusnya sendiri. Kasus untuk melindungi Taehyung, dan juga teman teman sekelasnya. Karena ketahuilah, Jungkook tetaplah Jungkook. Sekeras apapun pribadinya, yang terpenting tanggung jawab tetaplah nomor utama. Sebenarnya Jungkook mau bersusah payah mencari tau si pelaku, salahkan saja sifat malasnya. Terlalu condong dan tidak dapat di ganggu gugat. Ia hanya malas saja. Toh, tugasnya sebagai sahabat dan ketua kelas telah terlaksana dengan baik. Tidak perlu susah payah, lagian mayat itu bukan mayat temannya.
"Aku hanya berusaha memastikan jalinan kepercayaan di kelas kami masih utuh. Jadi, semuanya sudah jelas, bukan Taehyung pelakunya, bukan Naya dan Lui yang menyebarkan tuduhan. Kalian bubar saja. Tidak perlu mempermasalahkan siapa pembunuhnya. Aku rasa itu tidak penting" Sambung Jungkook yang masih menjadi titik perhatian seluruh murid dan para guru.
"Oh ya. Kufikir juga bukan Seokjin. Karena menurut logika, pasti ada orang lain selain mereka berdua yang harus di curigai. Mayat itu hampir busuk. Tidak mungkin terbunuh di hari yang sama saat penemuannya, kan. Paling tidak, cek cctv untuk mengetahui siapa saja yang keluar masuk perpustakaan dalam sepekan terakhir"
"Tidak! Selesaikan kasus ini sampai tuntas. Kita sudah sampai sejauh ini" Kepala sekolah menyela. Masih pada gejolak amarahnya. Jujur, Jungkook bertanya tanya, mengapa si gendut itu bisa sampai sepenasaran ini? Bukankah hanya tinggal mencari tau saja. Oh ayolah bung, pakai logikamu. Jungkook hanya murid, bukan detektif. Kau fikir, sejak kapan Jungkook belajar mengenai kasus pembunuhan? Sejauh ini, yang dia pelajari di sekolah hanya bagaimana cara menemukan sel makhluk hidup pada kulit bawang menggunakan mikroskop. Ya- sejauh ini hanya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hide and Seek || Jungkook 『End』
Fanfic[Mistery/Thiller] "One of them are killer? Oh, maybe the killer is you? ssshhh! if you choice a wrong way, you'll die!!"