Selamat menikmati pertemuan kita
-tiarigisung
💫
S
eokjin menghambur, begitupun Yoongi dan Jimin. “Hey! Tetap sadar!” Yoongi berusaha mengguncangkan tubuh Kenta, membuatnya tetap membuka mata. Persetan dengan sikapnya yang dingin tempo lalu, kini Yoongi lebih dari sekedar tau kalau Kenta lah yang paling berjasa atas keselamatan mereka. Yoongi takut ia tidak sempat mengucap maaf dan terima kasih.
Tatapan Jungkook menyapu tubuh Kenta, disana- tepat diperut sebelah kanannya, luka tusukan itu berada. Memang tidak terlalu dalam, namun itu terlihat amat sangat menyakitkan. Beruntungnya, Jungkook sempat datang untuk menarik Kenta kedalam pelukan, jika tidak maka pisau itu bisa saja menembus sampai kebagian belakang tubuhnya.
Namun, air mata sudah terlanjur melambangkan duka, kembali meleleh di atas permukaan pipi Jungkook. Menandakan bahwa ia sangat menyesal. Kembali merasa gagal. Tubuh itu meluruh, menyamakan posisinya dengan Kenta.
“I'm sorry” lirihnya. Membuat Kenta menggeleng, masih setengah sadar kala bola matanya hampir putih seluruhnya. Sambil sedikit kejang dan meringis kesakitan, bocah Jepang itu mencoba menggapai luka di tangan kanan Jungkook akibat goresan pisau tadi.
“Why? It's not your fault, I'm sorry for hurting you” Kenta memejamkan mata sejenak, menarik napas sedalam yang ia bisa, berusaha untuk bertahan sebentar lagi saja. Ada banyak yang harus ia ucapkan. Kenapa? Ini bukan salahmu, maaf sudah melukaimu.
“No-please! You must survive!”
“But I can't! It's okay, just let me fly, Jungkook. I'll be happy. Thank you for believing me” Sekali lagi, bibir itu melengkung membuat senyuman. Hingga sedetik kemudian senyum itu meluruh membentuk garis datar. Setidaknya, sebelum napas itu benar benar berhenti, Kenta sempat mengatakan perasaan yang sangat ingin ia ucapkan pada Jungkook. Terima kasih sudah mempercayaiku. Ucapan terima kasih yang seharusnya didengar juga oleh Bae Jinyoung.
Ungkapan bagaimana bersyukurnya ia bertemu dengan manusia manusia sebaik mereka. Yang jika saat itu mereka tidak bukakan pintu maka Kenta akan memilih untuk menyerah saja. Terima kasih, sudah mempercayai Kenta yang jelas jelas tidak kalian kenali, akhirnya Korea tidak meninggalkan kesan seburuk itu pada Kenta. Meski harus berakhir seperti ini, Kenta tidak akan menyesal sama sekali. Gugur saat berperang tidak pernah terdengar buruk, mungkin hanya sedikit sedih karena tidak dapat kembali ke rumah, tapi setelah ini ia akan merasa damai, menjadi abadi di tempat yang seharusnya.
Dan detik itu juga, setelah ucapan terakhirnya terdengar oleh beberapa presensi di sana, Kenta telah sepenuhnya pergi. Meninggalkan sejuta sesal yang menganak sungai dalam pelupuk mata masing masing dari mereka. Yoongi yang kembali harus merasa bersalah karena tidak sempat mengucap terima kasih, Seokjin yang merasa gagal, karena tadi dalam pertarungan mereka berjuang bersama, namun yang selamat hanya dirinya. Jimin, yang walaupun tidak tau siapa itu Kenta tapi ikut merasa terluka saat melihat teman satu generasinya mati dihadapan mata kepalanya sendiri. Juga Jungkook yang jiwanya kembali ditarik pada luka yang tidak pernah diijinkan mengering. Perasaan perih akibat ditinggalkan pergi, seolah tidak pernah berhenti menghujaminya berkali kali. Baru saja ia merasa sedikit lega melihat Hans gelagapan karena tekanan yang ia berikan, kini ia harus kembali merasa kehilangan. Kenta, hanya mengisi setengah hari dalam total tujuh belas tahun hidupnya, namun seolah mereka sudah sangat dekat hingga terasa berat jika harus merelakannya pergi begitu saja. Seharusnya- bocah itu berhasil ia kirim pulang ke Jepang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hide and Seek || Jungkook 『End』
Fanfiction[Mistery/Thiller] "One of them are killer? Oh, maybe the killer is you? ssshhh! if you choice a wrong way, you'll die!!"