[15]

1.1K 155 56
                                    

Look- who's come! It's me^^
Selamat menikmati pertemuan kita.

-tiarigisung.

“Kita bertemu lagi, Jung sialan Hans!” Jungkook menyeringai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“Kita bertemu lagi, Jung sialan Hans!” Jungkook menyeringai. Merasa menang melihat Hans yang nampak gelagapan. Mungkin sebelumnya, guru kimia itu berfikir kalau Jungkook sudah mati. Sehingga begitu terkejut saat tau Jungkook masih hidup bahkan kini berhadapan dengannya. Dapat Jungkook lihat, bola matanya membara, begitu syarat akan emosi.

“Kenapa? Kenapa kau masih hidup?” Hans bergetar, semakin mengeratkan cengkramannya pada kerah seragam Jungkook.

“Kau lupa satu hal. Aku ini pintar, Hans” Tangan Jungkook menepis cengraman itu lalu menghempaskan kedua tangan Hans ke udara. Mendekat, mengikis jarak mereka berdua. Balas mencengkram kerah kemeja sang guru kimia.

“Bagaimana? Sudah puas membunuh?” bisik Jungkook, tepat ditelinga Hans, suaranya kecil namun memberikan efek kejut teramat besar pada perasaan Hans. Seolah, bisikan itu menjadi serangan pertama dalam pembalasan atas apa yang dilakukannya. Kali ini, tangan Jungkook beralih pada pundak sang guru, mengusapnya kasar lalu kembali menyeringai.

“Nyawa harus di bayar nyawa, kan? Apa aku juga bisa menggunakan itu untuk membunuhmu? Membalas kematian teman temanku, dengan nyawamu sendiri. Dengan begitu kita impas”

“Sialan! Beraninya kau mengancamku!”

Bugh

“Jungkook!” Teriakan serentak dari Yoongi, Seokjin dan Kenta menggema lantang menyusul tubuh Jungkook yang ambruk menghantam tembok setelah diberikan tinjuan keras oleh Hans.

“Segitu saja kemampuanmu?” Bukannya balas menghajar Hans, Jungkook malah kembali menyeringai, mengusap darah di sudut bibirnya, sedikit meringis pening namun tidak ia gubris sama sekali. Bahkan Jungkook mencegah teman temannya untuk mendekat pada si manusia gila itu.

“Yerim-aku sudah tau tentangnya” sedetik setelahnya, Hans bergeming. Nalarnya menjalar kemana mana, telinganya seolah ditulikan untuk beberapa detik kemudian kembali tersadar saat Jungkook mengguncang pundaknya dengan pukulan kasar.

“Apa yang kau tau?” tidak banyak yang bisa Hans ucapkan.

“Yang aku tau, dia tidak akan memaafkan tindakanmu ini. Kau salah besar, Yerim pasti menyesal memiliki ayah sepertimu” tutur Jungkook. Memandang lekat sepasang retina coklat milik Hans lalu mendecih.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hide and Seek || Jungkook 『End』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang