8

0 0 0
                                    

     "Assalamu'alaikum," pria seperuh baya yang memakai baju koko putih, dengan menggandeng seorang gadis. Mengetok-ketok pintu.
 

                         ***
     "Um, Ayo pulang, Umma belum sholat Ashar kan? Yuk sholat yuk. Berdo'a sama Allah," ucap Baba sambil menggandeng tangan Umma dan membantunya berdiri.
     "Umma..." teriak seorang gadis dari kejauhan rumah Baba, samar-samar. Dan dia adalah Naura.
     "Nauraa.." umma pun berlari mendekati Naura. Dengan menangis dan masih dipenuhi rasa cemas.
    "Naura dari mana saja Nak. Umma cemas. Lain kali kalau keluar rumah bilang Umma Baba dulu." Ucap Umma sambil terus memeluk Naura.
     "Assalamu'alaikum. Saya Ustadz Zulfikri," ucap beliau sambil tersenyum.
     "Wa'alaikumussalam. Yuk, kita pulang dulu. Berbincang-bincang di rumah saja," ajak Baba
                          ***
     Umma keluar dari kamarnya, menuju dapur. Memgambil panci, dan mengisi air di dalamnya. Dan menaruh satu butir teh celup kedalam gelas. Dan Umma keluar, membawa 3 gelas teh hangat.
     "Jadi, gimana ceritanya pak?" Tanya Baba.
     "Rumah saya di blok E. Dan saya punya 2 anak, anak yang pertama sangat dekat dengan Naura. Tapi kebetulan, anak saya tadi lagi ke Ciamis, jadi cuman ada saya sama istri saya dan anak kedua saja di rumah."
     "Oh gitu."
     "Iya, terus alhamdulillah. Tadi Naura menanyakan pertanyaan yang bahkan tidak saya sangka, untuk anak sekecil dia," kata ustadz Zulfikri sambil menyeruput teh.
     "Tanya apa?" Tanya baba penasaran.
     "Naula tanya dulu gimana kehidupan ini," potong Naura.
     "Iya. Saya juga terkejut. Ya kemudian saya terangkan dia, dan akhirnya Naura faham. Naura di rumah saya 1.5 jam."
     "Ha? 1.5 jam?!" Umma dan Baba kaget.
     "Iya. Kemudian saya baru ingat untuk menanyakan sama siapa ke sini, udah bilang umma baba? Dan akhirya Naura bilang belum. Dan akhirnya ya saya antar pulang."
     "Oh gitu. Nak, lain kali kalau mau keluar bilang Umma sama Baba dulu ya. Boleh keluar, tapi bilang dulu, ok?" Sahut baba sambil mengelus-elus rambut Naura.
     "Iya ba."
     "Terimakasih ya pak. Saya sempat cemas. Sebab Naura gak bilang saya dulu. Maaf merepotkan," ucap Umma.
     "Iya, sebenarnya Naura ke rumah saya mulai 1 minggu yang lalu," ucap Ustadz tersebut.

Who is My God?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang