[ 5 ] Menghilang

204 22 22
                                    

Agya berjalan menghampiri Elsey yang sudah duduk manis di bangku meja makan kantin dengan mie ayam di hadapannya.

Baru saja Elsey hendak memasukkan sesendok kuah mie, ia malah berteriak, "Gia!" Kemudian melambai-lambaikan tangannya ke arah Agya yang masih berjalan menghampirinya.

Teriakan itu sontak membuat sendok di tangan kanan Elsey miring dan isi kuahnya tumpah membasahi rok Elsey.

"Omaygat! Rok gue!"

Elsey segera mengelap-elap roknya yang basah akibat tumpahan kuah mie.

Agya terkikik melihat Elsey. Temannya yang satu itu.. memang lucu.

Agya duduk di sebelah Elsey. Menatap Elsey yang sekarang sedang sibuk berkutat dengan roknya.

"Duh, 'Gya, gimana dong? Basah nih, rok gue. Huhuuu," Elsey berkata dengan ekspresi sedih yang dibuat-buat.

Agya kembali terkikik, "lagian lo ada-ada aja, deh."

Agya menatap sekeliling. Masih ramai, tapi tak seramai tadi.

"By the way, lo nggak makan? Kasian perut lo. Dari tadi belum dikasih asupan gizi." Elsey telah selesai berkutat dengan roknya.

Agya menggeleng. Entah mengapa sedari awal nafsu makannya telah hilang dan ia menjadi kenyang mendadak.

Agya dan Elsey berbincang-bincang singkat hingga bel pertanda masuk berbunyi. Setelah itu keduanya segera menuju kelas.

------

Saat bel masuk berbunyi, Keenan masih berada di ruang guru. Ia telat mengumpulkan tugas dari Mr Anto sejak dua hari yang lalu.

Bersyukur, Mr Anto tidak memarahinya apalagi memberikannya hukuman. Mr Anto hanya menasihati nya dengan panjang lebar agar lain waktu tepat mengumpulkan tugas.

Keenan menghela napas lega. Setelah itu Keenan berjalan keluar dari ruang guru dan berlari menuju kelas.

Keenan sudah telat hampir satu jam sebaliknya dari ruang guru. Hari ini pelajaran matematika, dan gurunya killer.

Keenan masih berlari menyusuri lapangan hingga koridor-koridor menuju kelasnya. Suasana sekolah saat ini sudah sangat sepi, karena para siswa-siswi lainnya sudah masuk kelas sedari tadi.

Sekarang Keenan sudah berada di koridor dekat kelasnya. Tinggal beberapa langkah lagi, Keenan sudah mencapai kelas.

Tapi, secara tiba-tiba tangan Keenan ditarik ke belakang oleh seseorang.

"AAAA-"

Keenan kaget, ingin berteriak lagi, tapi seseorang tersebut segera menutupi mulut Keenan dengan tangannya.

Seseorang itu berpenampilan dengan baju hitam, wajahnya ditutupi penutup kepala hitam hingga mencapai hidungnya, tangannya dilapisi sarung tangan hitam. Semua atribut yang dipakai seseorang itu serba hitam.

Seseorang itu mengeluarkan sebuah kain hitam dari sakunya. Kemudian ia menutup kedua mata Keenan dengan kain hitam tersebut.

Gelap. Mata Keenan tertutupi. Ia tak bisa melihat apapun. Keenan berusaha memberontak, tapi tak bisa. Seseorang tersebut tetap menahan pergerakannya.

AndromedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang