Setelah menutup pintu kamar dan menguncinya, Rafa segera berbaring di kasurnya. Di kasur sebelahnya, Ricky sudah tertidur pulas tanpa menyadari kepergian hingga kedatangan Rafa.
Di seberang sana, Agya dan Elsey sudah berada dalam alam mimpi sedari awal memasuki kamar.
Jarum pendek jam menunjukkan pukul dua lewat tiga puluh menit. Jam setengah tiga malam.
Bukannya tidur, Rafa malah bangkit dan terduduk diam di ujung kasurnya setelah berbaring beberapa menit. Rafa baru teringat bahwa beberapa saat lalu, ia menemukan sebuah kertas yang diselipkan di tumpukan buku-buku lama di gudang.
Rafa segera mengeluarkan kertas yang ditemukannya dari saku jaket. Kertas itu sangat kusam. Sungguh seperti kertas yang telah lama digunakan.
Kemudian Rafa membaca secara cermat setiap kalimat yang tertera dalam kertas.
Just say "Magie Erschaffen", then the magic will appear.
Rafa terdiam begitu membaca tulisan di kertas. Tenggelam dalam pikirannya yang terus bertanya-tanya.
Katakan saja "Magie Erschaffen", maka sihir akan muncul.
Begitulah arti dari kalimat tersebut.
... sihir?
Tapi tunggu sebentar, sepertinya Rafa mengenali kalimat yang bertuliskan "Magie Erschaffen" dalam kertas tersebut.
Itu bukan kalimat berbahasa Indonesia ataupun bahasa Inggris. Tapi, kalimat itu berbahasa... Jerman.
Rafa mengerutkan dahi. Meskipun Rafa sama sekali tidak mengetahui arti dari kalimat bertuliskan bahasa Jerman tersebut, setidaknya Rafa mengetahui bahwa kalimat itu memang menggunakan bahasa Jerman.
Karena dulu, saat pertama kali masuk SMA di semester 1, Rafa pernah belajar sedikit tentang bahasa Jerman.
Dan bahasa Jerman memang merupakan salah satu pelajaran di sekolahnya saat semester satu dulu.
Sekarang Rafa telah menduduki bangku kelas sepuluh IPA satu semester dua. Sama seperti Agya dan Elsey.
Dulu, bahasa Jerman diajarkan karena bahasa Jerman merupakan bahasa terpenting kedua di dunia ilmu pengetahuan.
Alasannya? Karena negara Jerman menempati peringkat ketiga untuk kontribusi di bidang Litbang dan menyediakan beasiswa penelitian untuk ilmuwan asing.
Ada juga alasan lain diajarkan bahasa Jerman untuk memiliki akses yang lebih luas kepada aneka informasi, karena negara Jerman menyediakan banyak website penting.
Dan juga negara Jerman mengadakan pertukaran pelajar dan mahasiswa dengan banyak negara di dunia.
Kira-kira seperti itulah alasan mengapa bahasa Jerman dijadikan mata pelajaran.
Tapi sayangnya, bahasa Jerman telah dihapus dari mata pelajaran pokok di sekolah Rafa semenjak memasuki semester dua, dan juga semenjak sekolah Rafa menggunakan kurikulum terbaru.
Entah mengapa alasannya. Mungkin kepala sekolah di sekolah Rafa mengikuti alur kurikulum terbaru yang memang sudah tidak ada lagi mata pelajaran bahasa Jerman.
Kembali pada topik pikiran, otak Rafa mulai merespons berbagai pertanyaan.
Mengapa kalimat tersebut menggunakan bahasa Jerman?
KAMU SEDANG MEMBACA
Andromeda
Fantasy[ H I A T U S ] Perpindahan Agya menuju sekolah barunya ternyata tidak hanya untuk belajar seperti biasanya, tetapi Agya juga diajak untuk bermain-main dengan sihir. Semenjak kedatangan Rendy-murid baru di sekolah Agya-satu-persatu siswa hilang tan...