[ 9 ] Diary Ayla

296 23 51
                                    

"Ayla... siapa?"

Pertanyaan itu terlontar begitu saja dari mulut Elsey.

Mendengar itu, Agya menundukkan kepalanya. Kesedihan menjalar begitu cepat ke seluruh lubuk hati terdalamnya.

Bayangan masa lalu pun ikut menghantui pikirannya.

Sungguh, Agya benar-benar merindukan seseorang itu. Ayla.

Tiga tahun sudah lamanya Ayla pergi menghilang tanpa tanda-tanda ataupun jejak apapun dari kehidupan Agya.

Elsey menepuk bahu Agya, "Gya? Lo nggak papa?"

Cepat-cepat Agya mengangkat kembali kepalanya. Menatap Elsey dengan tatapan sendu, "Ayla itu kakak gue."

Elsey dan Rafa saling tatap.

"Sebenarnya, tujuan gue sekolah disini selain karena bokap gue di mutasi, gue juga kepingin nyari tahu tentang Ayla."

"Nyari tahu tentang Ayla?" Tanya Rafa.

"Iya. Dulu Ayla pernah sekolah disini."

"Te-terus, Ayla kenapa, 'Gya?" Tanya Elsey sedikit kaku. Ia benar-benar harus hati-hati dalam berbicara kali ini, takut menyinggung perasaan Agya yang saat ini sedang bersedih hati.

"Ayla hilang di sekolah ini, tiga tahun yang lalu. Tahun dua ribu lima belas. Tanpa jejak, tanpa tanda apapun."

"Jangan-jangan, ini ada sangkut pautnya sama hilangnya siswa-siswa di angkatan dua ribu lima belas yang baru aja Elsey ceritain?" Tanya Rafa lagi.

"Entahlah, mungkin." Jawab Agya seraya menghela napas perlahan.

Elsey hanya diam.

"Gue kangen banget sama Ayla. Tiga tahun... selama itu gue gak pernah lagi liat Ayla di kehidupan gue lagi." Agya terlihat sangat bersedih.

Melihat hal tersebut, Elsey mengusap-usap punggung Agya untuk menenangkan.

Raut wajah Agya berubah menyedihkan. Setetes air mata jatuh dari kelopak mata Agya begitu ia menundukkan kepalanya.

Dalam hitungan detik, Agya sudah bisa menangis tersedu-sedu.

Rafa hanya diam menatap Agya.

Elsey sudah berusaha menenangkan Agya sebisanya. Tapi rupanya, Agya sendiri hanya ingin meluapkan kesedihannya saat ini juga, dengan menangis mungkin dapat membuat bebannya ringan seketika.

Elsey mengalihkan pandangannya ke arah samping kanan. Disana terdapat banyak siswa yang sedang bermain—di lapangan taman asrama.

Terlihat tiga orang anak perempuan yang saling tertawa bersama, kumpulan genk anak laki-laki yang asyik berbincang dengan seksama, terdapat pula sepasang saudara laki-laki dan perempuan yang asyik menggelitiki pinggang satu sama lain.

Bahkan, ada yang sedang asyik berpacaran di kursi taman.

Yang laki-laki memiliki rambut berbentuk jambul super cetar dengan ulasan pomade mengkilap yang akan terlihat bercahaya seterang lampu LED jika dilihat dari segala sisi. Bahkan jambul itu mengalahkan jambul khatulistiwa milik salah satu personil BTS, yaitu Rap Monster atau RM saat era No More Dream.

Dan yang perempuan, memiliki rambut panjang super lurus mencapai pinggang yang tak kalah cetar membahana dari Princess Syahrini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 18, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AndromedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang