Denting jam mengalun pelan mengiringi pergerakan sang mentari menuju singgasananya
Sisa-sisa hujan masih menetes dari dedaunan di sisi jendela
Mataku menelisik setiap sudut taman di seberang rentetan hunian
Tatapanku terkunci pada satu objek di bangku taman itu
Sendirian, di antara manusia yang berlalu lalang
Langkah kecil mengantarku kepadanya
Kepada laki-laki berhoodie hitam yang kini membelakangiku
Nafasku tertahan untuk beberapa detik saat melihat wajahnya
Mungkin aku terpesona, atau mungkin kasihan?
Aku tak tahu perasaan apa ini
Dia hanya terdiam, memandang lurus ke jalan raya
Tapi sepertinya tidak, karena tatapannya kosong
Ia seperti sebuah raga tanpa nyawa
Hari ini kami hanya diam
Dia sama sekali tak menatapku, akupun tak berani memulai
pembicaraanAku menyerah, hanya untuk hari ini saja
Karena aku akan kembali untuknya
"Hey, kamu. Izinkan aku memasuki duniamu, menghancurkan dinding yang membekukan hatimu dan menjadi alasan hadirnya senyum di bibir merah mudamu. Izinkan aku menikmati indahnya senja bersamamu, hingga waktu tak lagi memberiku kesempatan untuk merasakannya."