Day 3

161 3 0
                                    

Aku mendesah kecewa, proyek penelitianku gagal lagi

Kalau bukan karena mama, aku tak akan mau berhadapan dengan angka dan rumus menyebalkan ini

Lebih baik aku menjadi relawan dan bergulat dengan lumpur, karena aku merasa itulah duniaku

Ah, tentang laki-laki di taman itu, aku memutuskan untuk mememuinya

Jatuh cinta membuatku menjadi perempuan tak tahu diri

Sebenarnya, dengan kebisuan laki-laki itu aku merasa ditolak sebelum menyatakan perasaan

Ya sudahlah, aku sudah terlanjur basah

Lebih baik menyelaminya daripada kembali dengan tangan hampa

Sore ini awan hitam terlihat semakin pekat

Senja yang biasanya menggantung indah, kini tak terlihat

Namun aku tetap mengikuti kata hatiku untuk menemuinya

Harapku semoga hujan tak turun

Dia masih duduk di tempat yang sama saat aku menghampirinya

"Namaku Senja,"

Kalimat pertama yang ia ucapkan setelah pertemuan kami yang ketiga

Dia menoleh dan membuatku menahan nafas untuk beberapa detik

Baru kali ini aku melihat cipataan Tuhan seindah dirinya dari dekat

"Aku anak yang tak diinginkan. Aku anak dari laki-laki yang berbeda dengan kedua kakakku."

Matanya menatapku begitu dalam

Aku bisa melihat rasa marah, sedih dan kecewa menyatu di bola mata gelapnya

Senja kembali menghadap ke jalan raya dengan tatapan kosong

Aku ingin memeluknya, tapi kusadari jika aku bukanlah siapa-siapa

Yang bisa kulakuan hanya diam, menunggu senja menghilang ditelan malam

SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang