Day 2-2

193 2 0
                                    

Mentari perlahan merangkak ke barat, meninggalkan semburat jingga di langit biru

Senja mulai datang, dan aku bersiap untuk menemuinya lagi

Dia masih di tempat yang sama, dengan posisi duduk dan pakaian yang sama

Aku sempat berpikir jika dia tak menukar pakaiannya

Tapi sepertinya tak mungkin, dia terlihat seperti anak orang kaya

Mungkin dia memang menyukai hoodie berwarna hitam

Tanpa ragu aku duduk di sebelahnya, menikmati garis wajah yang nampak kaku dan tegas

Kali ini, aku memberanikan diri untuk mengajaknya bicara

Biarlah ia berpikir aku perempuan aneh tak tahu malu

Nyatanya, rasa maluku hilang entah kemana jika berhadapan dengan seorang pria

Ada banyak pertanyaan yang aku ajukan

Seperti siapa namanya, di mana tempat tinggalnya dan mengapa ia selalu ke taman ini setiap senja

Namun lagi-lagi, dia hanya membisu

Aku bisa merasakan tatapan aneh dari beberapa pasang mata di sekitar kami

Tapi aku tak peduli, karena lelaki ini telah mengalihkan perhatianku

Semburat jingga mulai menghilang, menandakan malam akan segera datang

Aku bukan perempuan baik-baik, tapi aku juga tak pernah berduaan bersama lelaki di tempat yang sepi

Aku berdiri dan perlahan meninggalkannya, sambil sesekali menoleh untuk memastikan keberadaannya

Detik demi detik berlalu, tubuh lelah mengantarkanku menuju alam mimpi

Lupakan sejenak tentang hari ini, aku belum memutuskan apakah esok aku akan kembali

Bersediakah kalian membantuku menentukan pilihan?

SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang