It's Gone Like Sugar

471 63 7
                                    


"Joo Kyulkyung...."









Wanita itu melangkah mendekati Jinyoung dan duduk tepat disebelah Jinyoung dan membuat Jinyoung merinding.

"Ada apa?" Jinyoung hanya mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan.

Kyulkyung tersenyum, "Kau tahu seberapa aku merindukannya? Sangat. Sangat merindukan Hwang Minhyun."


Jinyoung menyeringai dan menatap Kyulkyung. "Seberapa peduli aku soal hal itu? Aku tak pernah peduli. Antara kau dan Minhyun hyung hanyalah masa lalu bukan?"

"Lucu sekali. Dulu, dia meninggalkan ku demi kembali pada... Hahaha, lucu."

Jinyoung menghela nafas dan mencoba tersenyum. "Kau tahu, aku butuh waktu 2 tahun untuk menyembuhkan luka ini. Kau. Apa semurahan itu dirimu? Dulu aku yang mencintaimu tapi... Sudahlah."

Kyulkyung menatap Jinyoung. Wanita itu menatapnya seolah ia tahu semua tentang Jinyoung.

"Aku mencintaimu Jinyoungie."

"Itu tidak berlaku lagi untukku. Kau, wanita murahan yang mengincar segalanya."



Jinyoung lagi-lagi mengabaikan Kyulkyung. Ia benci saat harus bertemu wanita ini. Jinyoung dan Kyulkyung kenal jauh sebelum Jinyoung mengenal Minhyun. Ia sangat mencintai Kyulkyung, Kyulkyung adalah wanita pertama yang ia cintai. Tapi kini, semuanya selesai.

"Jinyoung, sudah waktunya."

Jinyoung terdiam sejenak lalu berdiri seraya menghampiri ibunya. Ia menatap sejenak Kyulkyung lalu meninggalkannya. Sungguh mimpi buruk.

(Ps; Untuk part weddingnya, admin keinspirasi dari lagu Ed Sheeran - Perfect. Sumpah ya, suasananya wedding banget:v)













Baby, I'm dancing in the dark, with you between my arms
Barefoot on the grass, listening to our favorite song
When I saw you in that dress, looking so beautiful
I don't deserve this, darling, you look perfect tonight

Suasananya begitu sakral saat Jinyoung memasukin venue pemberkatan. Semua menatap Jinyoung. Garis wajahnya begitu cantik seperti ibunya. Meski ia seorang laki-laki tapi semua orang tahu bahwa Jinyoung begitu cantik. Mata hazel nya bisa membawa semua orang hanyut kedalamnya dan melihat Jinyoung sebagai anak yang manis.

Minhyun tahu, pilihannya sudah tepat. Meski ini salah, tapi ia tahu bahwa ia mencintai Bae Jinyoung. Sangat mencintainya.


Kini Jinyoung dan Minhyun sudah berhadapan. Minhyun tidak bisa berhenti menatap Jinyoung dan membuat Jinyoung salah tingkah.

"Berhentilah menatap seperti itu...." Bisik Jinyoung.

Tapi Minhyun mengabaikan perkataan Jinyoung.


"Baik hadiri, pada siang ini kita akan menyatukan 2 anak manusia yang diberkati Jesus. Dihadapan-nya, saya mengharapkan semua berjalan dengan lancar."


Pendeta memulai acaranya. Semua orang begitu hikmat mengikuti acaranya.


"Hwang Minhyun, apakah kau menerima Bae Jinyoung sebagai milikmu. Dalam suka maupun duka. Dalam senang maupun sedih. Dan dalam sehat maupun sakit?"

"Saya Hwang Minhyun, menerima Bae Jinyoung sebagai milik saya seutuhnya. Dalam suka maupun duja. Dalam senang maupun sedih. Dan dalam sehat maupun sakit selamanya."


Minhyun begitu lantang mengucapkan janji suci.


"Bae Jinyoung, apakah kau menerima Hwang Minhyun sebagai milikmu. Dalam suka maupun duka. Dalam senang maupun sedih. Dan dalam sehat maupun sakit?"

"Saya Bae Jinyoung, menerima Hwang Minhyun sebagai milik saya seutuhnya. Dalam suka maupun duja. Dalam senang maupun sedih. Dan dalam sehat maupun sakit selamanya."



Semua menarik nafas lega setelah mendengar janji sucinya diucapkan dengan lantang.

"Baik. Kalian sudah sah menjadi sepasang suami istri, sekarang kalian boleh mencium pasangan kalian."



Seketika Jinyoung membatu, Minhyun menatap Jinyoung gemas. Ia tahu, Jinyoung akan sangat malu jika melakukan itu didepan umum.

"Tenang saja."

Minhyun mencium kening Jinyoung dengan penuh cinta. Semuanya larut dalam suasana. Kecuali Kyulkyung, disana, dideretan tamu paling belakang, ia menatap Minhyun dan Jinyoung.










"Aku akan datang kembali."

CandyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang