Bagaimana jika kita kirim mereka ke Maldives?
Tidak tidak. Aku lebih memilih Bali.
Ah, aku setuju mas. Kirim mereka ke Bali untuk liburan.
Aku rasa mereka butuh waktu berdua. Tanpa, handphone.
Tapi, Baejin masih kuliah mas.
Itu tidak perlu dikhawatirkan besanku. Kita atur pihak kampus, keluargaku penyokong dana paling besar.
Kalau begitu kita atur kepergian mereka malam ini.
"Candy pt.2"
Not a cheesecake.
❤❤❤
Jinyoung terdiam dipinggir kolam sambil meminum milktea. Sambil memainkan kakinya, ia terus menatap kosong.
"Adek."
Semacam dejavu.
"Kenapa mas?" Jinyoung menatap Minhyun yang menghampirinya.
Minhyun menunjukkan 2 tiket pesawat pada Jinyoung.
"Hm? Apa ini?" Jinyoung menaruh gelasnya. Lalu mengambil tiket yang ada ditangan Minhyun.
"Eoh?" Jinyoung terdiam. "Hanya k-kita?" Jinyoung menatap Minhyun.
Minhyun mengangguk, "Iya, orang tua kita ingin kita bulan madu beberapa hari di Indonesia. Sebenarnya aku menolak. Tapi, mamahku dan mamahmu memaksa."
Jinyoung masih terdiam. Tiba-tiba wajahnya menjadi cerah.
"AYO PERGI MAS!" Tiba-tiba Jinyoung memeluk Minhyun dan membuat Minhyun terkejut.
"Kamu serius? Baik, ayo kita berkemas."
"Gendong." Pinta Jinyoung tiba-tiba manja.
"Aish, anak ini."
Jinyoung gak mungkin hamil kan readers?
❤❤❤
Jinyoung dan Minhyun sudah ada dibandara. Karena badan Jinyoung kecil, seluruh tubuhnya tertutup jaket nya.
"Minhyunie, jaga anak mamah baik-baik ya selama di Indonesia. Jangan sampai lecet." Mamah Jinyoung mengusap pipi menantu kesayangannya dengan lembut.
Minhyun mengangguk, "Iya mah, aku jagain."
"Mamah mamah, aku mau ke Bali, hehe."
Jinyoung yang polos cuma girang aja, dia tahu ini liburan bukan bulan madu.
Teori Jinyoung adalah:
Bulan madu = Liburan.
"Iya sayang, kamu hati-hati ya. Sama mas mu terus, jangan bandel."
"Iya mah. Yuk mas."
Akhirnya mereka menuju boarding pass buat ke pesawat. Perjalan ini akan memakan waktu yang lama. Sangat lama.
❤❤❤
Akhirnya setelah 12 jam perjalanan, mereka sampai di Indonesia. Begitu banyak yang datang dari luar negeri. Jinyoung? Dia cuma bisa lirik kanan kiri tanpa tahu bahasa apa itu.
"Mas, aku gak ngerti mereka ngomong apa."
"Emangnya mas ngerti, ya sama mas juga."
Akhirnya mereka bertemu dengan tour guide yang dipilih oleh Papa Hwang.
"Annyeong haseyo, welcome to Indonesia."
"Makasih, sekarang bisa ke hotel gak? Cape ini." Tanya Jinyoung agak sarkas.
"Oh tentu. Ayo silahkan."
Akhirnya mereka memilih langsung ke hotel karena perjalanan yang sangat panjang di pesawat. Mereka merasakan pegal luar biasa.
"Mas liat, wih cantik banget pemandangan disini."
"Iya dek, liat tuh."
Sepanjang perjalanan, Jinyoung dan Minhyun mendapatkan pemandangan yang indah.
"Sudah sampai di hotel. Selamat menikmati bulan madu."
Sang guide tour pun meninggalkan kedua pasangan di mabuk asmara itu.
❤❤❤
"Jadi. ...." Minhyun mendekati Jinyoung.
Jinyoung cuma terdiam diatas kasur. "Masih siang mas."
"Tau aja mas ngode, hehe."
"Tau lah, keliatan."
"Dikit deh ya."
"Gak."
"Ayo dong, boleh ya."
"Ih mas."
"Dikiiiit aja."
"Ma—"
Belum selesai protes tiba-tiba tangan Jinyoung ditarik. Jinyoung terkejut. Minhyun tiba-tiba mencium tepat dibibirnya, dan Jinyoung tidak melawan tapi dia membalasnya.
"Ngh..."
Ps:
DOOOOOR. Penasaran yaaaaa?
To be continued.
KAMU SEDANG MEMBACA
Candy
Romance"Hyung, permen atau tidak sama sekali." Mata itu begitu berkilau sampai aku jatuh didalamnya. Ya, Bae Jinyoung. Lagi-lagi aku terperangkap, sial.