Bubble Gum

829 122 2
                                    

Jinyong berjalan menuju sebuah ruangan cukup besar. Matanya menelusuri setiap sudut ruangan ini.

Jinyoung-ah.

Bae Jinyoung, selamatkan aku. . .

Bae Jinyoung. . .

Jinyoung membuka dan menarik nafas panjang, "Itu mimpi. Itu hanya mimpi. Sudah kuduga seperti ini." Jinyoung masih sedikit terkejut.

Kenapa mimpinya dimasa lalu bisa tiba-tiba datang seperti itu?

Drrrrrt...

"Kenapa sih? Bikin kaget saja."

Jinyoung bergegas mengambil handphonenya.

[From: Jelly Pop🍭

Sudah bangun? Aku jemput 10 menit lagi. Cepat mandi lalu sarapan. Aku mencintaimu.]

"Hm, sejak kejadian itu, aku jadi sering mimpi buruk."

– FLASHBACK –

Jinyoung duduk santai diatas rumput. Angin yang menerpa wajahnya membuat siluet itu nampak jelas.

"Hyung, bisakah hubungan kita semanis permen yang kusuka?"

Minhyun terkejut mendengar kata-kata Jinyoung. Ia sangat takjub soal sikap seorang Bae Jinyoung. Iya bisa dengan mudah memaikan perasaan orang.

"Ah, soal itu, aku rasa bisa jika kau mau. Aku tak pernah memaksa jika kau tak mau. Tapi, sejak kita putus,kau jauh lebih berubah." ucap Minhyun sambil mengambil posisi duduk disebelah Jinyoung.

Mendengar itu, Jinyoung hanya tersenyum tipis lalu melihat sekitar.

"Hyung tau kenapa aku sangat menyukai permen?"

Minhyun menggeleng lalu menatap Jinyoung.

"Permen itu manis. Ada pula permen yang terasa asam. Seperti kehidupan ini, kadang manis dan kadang asam. Tapi, hubungan kita buka type permen seperti itu." jelas Jinyoung sambil tersenyum.

Minhyun hanya menatap bingung, "Lalu apa?"

Jinyoung berdiri sambil merapikan rambutnya, "Seperti permen karet. Manis diawal lalu pahit setelah dikunyah dan dibuang begitu saja."

Benar saja, kata-kata itu begitu membuat seorang Hwang Minhyun diam seribu bahasa. Terlalu banyak kesalahan yang iya perbuat selama menjalani hubungan dengam Bae Jinyoung.

"Apa aku menyakitimu?" tanya Minhyun sambil menatap Jinyoung. Jinyoung kesayangannya.

Dengan cepat Jinyoung menggeleng, "Tidak. Siapapun tidak ada yang tersakiti disini, kau ataupun aku. Jalannya memang begini bukan?"

Minhyun berdiri lalu memeluk Jinyoung erat. "Ini terlalu berat, aku tahu terlalu banyak kesempatan yang aku lewatkan. Masih berlaku atau tidak, aku hanya ingin bersamamu."

Jinyoung menghela nafas berat. Sungguh berat sampai dadanya sesak. Ia tahu kalau pada akhirnya dirinya akan kembali bersama Hwang Minhyun.

"Satu kesempatan, hanya satu untuk kali ini. Akan ku biarkan kau memiliki diriku sekali lagi, dan ini peringatan terakhir dariku."

Minhyun mengangguk dan memeluk Jinyoung. Jinyoung membalas pelukan hangat itu.

– FLASHBACK END –

Jinyoung memutar matanya lalu memukul kepalanya sendiri.

"Bodoh. Lagi-lagi aku bertindak sesukaku tanpa aturan."

Jinyoung mengambil handuk lalu...

"Jinyoung-ah, tuan Minhyun menunggumu dibawah."

Tiba-tiba mata Jinyoung membulat karena terkejut.

"Apa? Dasar bodoh. Dia bilang 10 menit. Ini masih 5 menit berlalu."

Jinyoung bergegas turun dan mendapati kekasihnya itu duduk santai diruang tamu.

"Hallo Mrs. Hwang, miss me?"

[NB: FUALAAAAAA! BARU UP LAGI. DIBACA JUSEYO]

CandyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang