BAB 6

1.8K 52 0
                                    

Setelah melihat Flashback itu Vian lalu terbangun. Dan ia melihat bahwa ia sudah berada dalam sebuah hutan di mana angin bertiup dengan pelan di ikuti suara sayup sayup dari suatu tempat entah di mana.

Kegelapan menutupi seluruh hutan itu. Vian lalu melihat jam tangannya. Namun jam yang ia pakai pun mati . Lalu ia langsung mengeluarkan hp yang ada di dalam celana itu dan menyalakannya.  Namun sama seperti jam nya semuanya mati.

Semuanya tak berguna bagaikan tak pernah di ciptakan dan di kehendaki ada untuk di gunakan. Lalu saat vian sedang ber usaha menyalahkan telepon genggamnya ia mendengar sebuah lantunan kuno dengan bahasa sansekerta yang tak di mengerti vian namun ia merasa jika ia pernah mendengar lantunan itu.

Kata-kata dari lantunan itu yang ber isi
"Nagih Patih... Nagih Patih... Nagih Patih"

Kata kata itu terus ter ulang mengisi lantunan yang sangat menakutkan dan membuat bulu kuduk Vian berdiri. Ia pun mulai berjalan tanpa arah. Ia hanya mengikuti suara lantunan itu hingga ia tersang dan jatuh ke bawa jurang yang cukup dalam. Ia terperosok hingga ia sampai pada dasar jurang itu.

Di sana ia melihat sebuah gubuk tua yang sangat rapuh. Vian yang penasaran pun mendekati gubuk itu hingga ia melihat seorang wanita yang sedang mengasah pisau tua yang di pakai vian untuk menikam perutnya .

Lalu ia melihat tesa yang ter ikat di atas sebuah meja altar . Di bagian perutnya tesa di tandai dengan darah ayam yang di sembelih . Setelah di asah pisau itu di taruh di atas bara api yang sangat panas terbakar.

Lalu wanita itu pun bangun dari atas kursi goyangnya . Dan ia membuka mulut tesa dengan paksa. Vian yang masih melihat kejadian itu terdiam dan melihat ke jadian itu. Lalu wanita itu mengambil pisau tadi. Pisau yang menhajadi sangat panas dan membara itu perlahan di arahkan dan terlihat akan di masukan ke dalam mulut tesa.

Melihat kejadian itu Vian langsung mengambil kayu yang berada di bawah kakinya. Lalu ia langsung memaksa masuk ke gubuk itu dan ia mencoba memukul wanita itu dengan mengayunkan kayu itu ke kepala wanita itu namun kayu itu tiba-tiba di tahan.

Vian pun sontak terhempas jatuh ke belakang. Lalu wanita itu melanjutkan niatntya. Ia lalu dengan cepat mengayunkan pisau itu ke dalam mulut tesa dan membuat darah bermuncratan keluar dari mulut tesa.

Vian yang terperangkap di tahan oleh kekuatan wanita itu tak dapat berbuat apa-apa lagi selain berteriak
"Tidak!!!..."

Setelah itu vian dengan sekeras tenaga mencoba berdiri dan mendorong wanita yang sedang mengandung itu dan membuatnya terjatuh. Vian pun langsung memeluk tesa dan melihat ke adaannya . Ia melihat bahwa tenggorokan tesa telah bolong di tusuk oleh wanita itu.

Lalu ia membuka ikatan tangan dan kaki tesa dan dengan cepat ia membawa tesa pergi dari gubuk tua itu. Wanita tua yang terjatuh itu pun tersenyum dan tertawa.

Vian yang menggendong tesa berlari menjauhi gubuk itu pun terus mendengar suara tawa dari wanita itu. Dan ia terus berlari tanpa menghiraukannya hingga tiba-tiba tesa membuka matanya dan ia berkata

"Nagih patih "

Vian yang terkejut langsung menjatuhkan tesa ke tanah dan memundurkan langkahnya beberapa langkah . Lalu dengan terkejut dan tak percaya Vian melihat Tesa perlahan bangun dan berdiri membelakanginya. Lalu vian pun memanggil Tesa dan setelah beberapa kali di panggil tesa pun membalikan pandangannya dengan cara khayang.

Hal itu sontak membuat Vian terkejut . Wajah tesa yang mendadak berubah menjadi sangat menyeramkan dengan gigi yang tajam dan kuku kaki dan tangan yang panjang membuat vian berlari krtakutan menajauhi tesa. Ia pun berbalik arah ke arah gubuk tua itu lagi.

Di tengah jalan Wanita tua itu pun menghadang laju Vian. Wanita yang masih tertawa itu tiba-tiba mengehentikan tawanya . Hingga..

JaninTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang