BAB 1

2.8K 78 0
                                    

20 Tahun kemudian
-
-
-
-
-
-

Hujan turun deras sore itu . Fian yang baru saja pulang dari kuliahannya berteduh di sebuah gedung tua tak jauh dari tempat kuliahnya . Ia kebasahan karena ia menaiki sebuah sepeda motor tua yang di miliki ayahnya yang sudah meninggal 3 tahun lalu.

Fian adalah anak yatim piatu sejak Ayah dan ibunya meninggal dengan cara yang tak wajar . Bahkan jasadnya pun sampai selarang belum di temukan. Vian adalah anak yang cerdas dan tampan . Namun banyak teman & Gurunya yang menjauhinya karena kemampuannya yang dapat membaca pikiran seseorang .

Ia selalu di jauhi dan hampir sekali di sapa oleh temannya . Bahkan saat ulangan ia di pisahkan ruangnnya karena kemampuannya membaca pikiran orang memampukan ia mengetahui jawaban temannya dan apa yang sedang di pikirkan gurunya.

Hujan masih deras mengguyur dan membasahi tanah. Se akan haus akan tanah yang mau di basahinya. Bahkan hujan itu semakin membesar . Tiba-tiba seorang wanita bernama Tesa datang ke pelataran gedung tua berdesain Kolonial belanda itu .

Mereka pun saling berkenalan. Tesa adalah mahasiswa baru pindahan dari Jogja. Ia telah 5 tahun di tinggal nikah ayahnya yang se akan tak pernah habis nafsu nya dengan perempuan lain yang lebih muda.

Mereka pun saling berbicara dan bercerita. Tesa yang tak tahu kemampuan Fian itu sangat polos menceritakan Beberapa kebohongan seperti contoh ia suka Menonton film Horor. Fian yang mengetahui kebohongan itu hanya mendiamkannya dan bertingkahlaku se akan ia tak tahu apa-apa dan hanya terus meng-iyakan apa yang di katakan Tessa.

Percakapan yang semakin memanjang itu pun terpotong dengan waktu yang semakin senja dan hujan yang sudah mengecil. Fian pun memutuskan Untuk mengantarkan Tesa pulang ke rumah . Saat Fian akan membantu Tesa untuk naik ke atas Motornya ia terkejut melihat sebuah luka cakaran kuku dari seseorang .

Fian pun bertanya pada Tesa atas lukanya itu. Tesa pun menjawab bahwa itu adalah Kelakuan adiknya saat mereka bertengkar. Fian pun hanya tersenyum melihat Dan mendengar cerita Tesa itu .

Lalu mereka pun berangkat dan pulang menuju ke Rumah tesa. Sesampai di rumah tesa . Tesa pun turun dari motor fian dan ia pun pamit masuk ke rumahnya . Fian yang melihat Tesa masuk ke dalam rumahnya tiba-tiba merasakan sesuatu telah terjadi dan sedang terjadi di dalam rumah tua bergaya klasik itu.

Instingnya mendengar dan merasakan sebuah teriakan dan jeritan rasa sakit yang berasal dari rumah itu. Setelah cukup lama berdiam di depan pagar rumah Tesa Fian pun menyalakan kembali motornya dan jalan pulang ke rumahnya.

JaninTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang