Dibalik punggungmu aku membatu
Makin lama kepala sering beradu
Tak sampai menyebut namamu
aku sudah mati ditelan malu
Bodoh?
Tunggu,
bukan begitu.Mau bilang suka,
tapi nyatanya tak sesederhana itu.
Keberanianku hanya sebatas menatap di balik punggungmu.
Sebab, begitulah caraku mengagumi dirimu.
Boleh ya?Kamu itu tak banyak cakap,
tapi bisa membuatku tergagap.
Pun kamu tak terlalu peduli busana,
tapi cukup membuatku terpesona.
Tak alfa senyum miring di sana,
buatku kuyup bahagia.Hai pemantik pesona,
Berhentilah berbuat apa adanya,
agar aku juga berhenti terpana.
Tapi kalau tidak bisa,
tidak apa.
Aku tak mau memaksa,
karena harapku pun begitu pula adanya.2018 April 03, Hema Jawata.
![](https://img.wattpad.com/cover/116234276-288-k194289.jpg)
YOU ARE READING
Sajak Berkelopak
PoetryBaca dulu, selanjutnya kutunggu kamu rindu. Sajak Berkelopak © 2017 Hema Jawata. Credit cover from the pinterest.