Part 9

25 3 1
                                    

Author pov
Hari ini sepertinya langit sedang tidak bersahabat, guntur tidak berhenti menggelegar bagaikan sang penguasa sedang murka, hujan yg sedari tadi hujun tidak menampakkan tanda tanda berhenti. Dan saat ini halte bus sedang ramai oleh orang orang yang sengaja berteduh untuk menghindari hujan. Tapi tidak dengan sepasang kekasih yg lebih memilih berjalan kaki dan mnikmati hujan. Mereka kini sedang berjalan dan sesekali berlari lari kecil sambil tertawa riang.. Vella kini brubah seratus persen dulu dia di kenal gadis yg dingin dan tidak peduli apapun di sekitarnya tapi kini dia menjelma menjadi gadis baik dan periang . mlihat hal itu tentu Finza merasa bangga karena berhasil merubah Vella. Kini mereka sudah basah kuyup sesekali Finza tampak memegangi kepalanya yg sedikit berdenyut tampa di sadari oleh Vella yg sedang berjalan dengan santai.

Ketika mereka sudah sampai di rumah Vella, Finza pun pamit pulang karena hari sudah mulai gelap..
"Vell, aku balik dulu ya, udah gelap nih!"kata Finza sambil sesekali melirik jam tangannya
"Tapi Finza, ini kan masih hujan! Lbih baik masuk dulu aja tunggu hujan reda dan lihat bajumu sudah basah kuyup bagimna jika nanti kau masuk angin"jawab Vella dengan nada khawatir.. Finza hanya bisa pasrah dan mulai mngikuti Vella dari blakang yg mulai berjalan masuk ke rumah
Vella pun mulai berjalan ke arah ruang tamu dan mempersilahkan Finza duduk di sofa
"Duduk dulu, aku mau ke kamar nanti aku balik ngasih kamu handuk sma baju ganti bentar aj kok!"seru vella mlihat Finza yg tampak sedang memperhatikan seluruh ruangan rumah Vella
"Gak usah Vella, aku cuman bentar kok, gak enak klo lama2 disini nanti jadi bahan pembicaraan tetangga kamu!" Kata Finza
"Gak usah khawatir gitu santai aja, lagipun itu kan pandangan mereka dan kebenarannya kita kan tidak melakukan hal yg macam2!"jawab Vella yg tampak tidak peduli dengan kekhwatiran Finza dan mulai berjalan mnuju kamarnya untuk ganti baju


"Vella ,vella keras kepala banget sih kamu,tpi bgaiman pun kamu aku akan slalu mencintaimu meskipun nanti pada akhirnya kau akan marah kepadaku tentang kebohongan ini"seru Finza pelan
Tanpa mnunggu lama Vella pun datang dengan baju ganti dan handuk
"Ini, bajunya cepat ganti nanti kau masul angin" kata vella sambil memberi baju ganti pada Finza
"Ini baju siapa?" Finza bingung karena bgaimna mungkin Vella punya baju pria sedangkan dia hanya tinggal sendiri
"Ohh ini baju ayahku!" Jawab Vella dengan raut wajah sedih kmudian raut wajahnya berubah menjadi senyum yg sdikit di paksakan
"Cepat ganti"lanjutnya lagi
"Iya. Iya"kta Finza kmudian berlalu mninggalkan vella dan berjalan ke kamar tamu untuk berganti baju



Stelah berganti baju Finza pun kembali berjalan ke arah ruang tamu dan mendapatkan Vella sedang duduk membaca majalah ditemani dua cangkir coklat panas yg dia yakin satu untuknya. Vella malam ini sangat cantik dengan baju tidur warna ungu bergambar anime minions..
Tanpa sadar Finza tersenyum lalu berjalan mnuju Vella.


"Wahh.. Coklat panas itu untukku?"tanya Finza sambil mlirik coklat di cangkir depannya
"Iya, itu untukmu "jawab Vella acuh tanpa mengalihkan pandangannya sdikit pun dari majalah yg di bacanya
Mereka pun berbincang bincang sesekali tertawa dan hujan pun mulai sedikit reda lalu Finza pamit pulang stelah mengganti bajunya kembali
"Aku pulang dulu ya Vella"pamitnya lalu berjalan kluar pintu
"Kamu yakin mau pulang sekarang"tanya Vella tidak yakin dengan Finza yg tampak pucat entah kenapa Firasatnya buruk
"Iya, lagian lihat hujannya sudah mulai reda"jawab Finza sambil mengelus kepala Vella
"Ya deh klo bgitu hati hati ya"kata Vella melambaikan tangannya ketika Finza mulai berlalu dan masuk kedalam taxi
Vella pun masuk kembali ke dalam kamarnya



Jam sudah mnunjukkan pukul 09.42 dan malam pun mulai semakin larut, Vella pun masuk kemarnya dan mulai ingin tidur, tpi tiba2 ponselnya berdering dan senyumya kli ini tidak dapat ditahan lagi dengan segera dia bangun dari tidur cantiknya lalu mngankat ponselnya
"Iya halo"jwabnya
"Kau belum tidur?" Kata seseorang di sebrang sana.. Ya elah ni anak IQ nya jongkok apa jelas gue blum tidurlah
"Ya blumlah kalo aku udah tidur yg ngangkat telponnya siapa coba"jawab vella kesal
"Heheh.. Iya juga ya "Finza hanya cengengesan
"Vell maksih ya karena kau sudah mnerima ku meski kau mungkin blum bisa mencintaiku, kuharap kau wanita yg pertama dan yg terakhir bagiku" lanjutnya..
Mendengar hal itu lantas membuat Vella merona dan tiba2 jantungnya berdetak lebih kencang
"Kau ini, ya udah aku mau tidur"jwab vella dia saat ini sangat malu
"Ya udah selamat malam ya vell jagn lupa mimpii aku, bye aku mencintaimu" jwab finza.. Tanpa menjwab Finza, Vell pun langsung mnutup telponnya lalu berbaring sambil memegangi jantungnya entah mengapa saat ini dia merasa sangat bahagia.. Blum pernah dia merasa sebahgia ini "ya Tuhan ini kan nmanya Cinta" batinnya dan mulai mnutup matanya dan terlelap.

U Lied To MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang