part 10

13 3 0
                                    

~disaat aku mulai mencintaimu kenapa disaat itu juga kau pergi~

Vella pov
Tampak seorang wanita bersenandung kecil sambil mengaduk ngaduk tehnya dia tersenyum kecil, dia lalu membuka gorden yg ad di balkon kamarnya dan duduk di kursi pojok balkon sambil memperhatikan seseorang yg berlalu lalang di sekitar rumahnya

"Berawal dari tatap indah senyum mu memikat, meimikat hati ku yg hampa lara" senandungnya sambil terus membyangkan wajah tampan Finza

"Ada apa dengan ku hari ini" katanya mencoba menghapus byangan Finza

Drtttt..drttt
Handphone yg ada di mejanya bergetar lalu dia melirik dan mengambil handphone itu dia tersenyum sekilas dan entah kenapa hatinya berbunga bunga terlihat di layar handphone foto Finza yg diambil kamera handphone nya tanpa di ketahui oleh Finza

"Halo" kata Vella

"......." Seru Finza di sebrang sana
"Baik. Kapan?" Tanya Vella yg tampak gembira
"Ok gue jalan sekarang" vella pun mematikan hanphone nya dan dengan bersemangat dia pun masuk kemar mandi dan bersiap

Setelah mandi dia lalu berjalan menuju lemari pakainnya dan membuka

"kenapa baju ku disini tidak ada yg kelihatan seperti baju cewek ya" kata vella pelan
Dan mengeluarkan seluruh pakaiannya mencoba ini dan mencoba itu

"Aduh tunggu, aku ini kenapa? aku kan hanya mau bertemu Finza!" Dia bertanya pada dirinya sendiri lalu pandangannya tertuju pada gaun hadiah ayahnya dua bulan lalu yg sama sekali tidak dipakainya bahkan menyentuhnya saja dia enggan

"Pakai ini sajalah" katanya setelah itu dia menuju ke lemari riasannya dan mengoleskan sedikit bedak dan lipstik pink lalu memaki plat shoes dan memakai tas jinjing nya

Dia memperhatikan penampilannya yg sungguh tampak luar biasa berbeda dia yg dikenal orang dia yg tampil seperti laki laki kini menjelma seperti putri saja hehhe..(authornya lebay)

Dia pun beranjak pergi dan meninggalkan rumahnya lalu menyeto taxi yg lewat

Sesampainya dia Kafe yg sering jadi tempat dia dan Finza nongkrong, dia pun berjalan masuk dan menelusuri pandangannya dan menemukan Finza yg duduk di pojok kafe yg tampak termenung, Vella pun berjalan sambil tersenyum tapi Finza tidak menyadari kehadiran Vella dan trus saja memandang ke kluar kafe

"Hay Finza" sapa Vella dan mulai duduk di depan Finza, tapi orang yg disapa sama sekali tidak menyahut Vella mengerutkan keningnya melihat wajah Finza yg tampak memikirkan sesuatu

"Hey, halo halo " kata Vella lagi sambil melambaikan tanganya naik turun di depan wajah Finza.

Finza pun kaget dan mulai menyadari kehadiran Vella dan memandang Vella tidak berkedip
Vella hanya merasa malu dipandangi oleh Finza begitu intens

"Kau sangat cantik hari ini vella" ucap Finza dan membuat Vella merona malu

"Ada apa Finza? Lo tampak punya banyak pikiran" kta Vella sambil trus memperhatikan wajah muram Finza

"Tidak ada apa apa Vell, sekarang kita pesan makanan ya, kau mungkin belum sarapan" jawab Finza yg mulai membolak balikkan buku menu di tangannya

"Ok" kata Vella singkat

Mereka makan dalam keadaan diam sampai selesai makan pun mereka juga diam, Vella tampak kikuk melihat Finza yg terus saja diam dan enggan memulai obrolan

"Maaf" ucap Finza tiba tiba yg membuat Vella senang dan sekaligus heran melihat Finza yg tadinya diam dan mulai berbicara tpi kenapa dia meminta maaf pada Vella.

"Kenapa"tanya vella ,Finza kini kembali diam dan dia tampak ingin mengucapkan sesuatu tapi di tarik kembali


"kau ingat vella aku kan pernah mengatakan bahwa aku mendaftar di salah satu universitas terkenal di Australi kan dan sekarang aku lulus dan ingin melanjutkan kuliahku di sana" kata Finza dengan nada bersemangat.

Tapi Vella hanya diam entah kenapa dunianya seakan runtuh baru saja dia merasakan indahnya dunia percintaan tapi sekarang Finza harus pergi. Dan dia diam saja pikirannya kacau apakah dia pantas membiarkan Finza kesana dan membuat hari harinya menjadi kacau atau dia harus mencegah Finza dan mengorbankan cita cita yang selama ini Finza inginkan

"Oh" kata Vella pelan
"Kau tidak marah" jawab Finza pelan takut membuat Vella marah
" tidak, kenapa harus marah bukankah ini yg selama ini kau inginkan dan gue juga bukan siapa siapa lo yg harus mencegah lo untuk kesana kan" ucap Vella berusaha menahan tangisnya


Mendengar perkataan Vella sontak membuat Finza tertegun dan entah kenapa perasaanya dia bisa menangkap raut wajah sedih Vella tapi Vella berusaha menyembunyikannya


"Ya sudah, gue mau pulang ada urusan" kata Vella dan berusaha menembunyikan raut wajah sedihnya dan beranjak Pergi.

"Apa kau mau menghadiri pesta perpisahan ku Vell, kuharap kau mau datang" ucap Finza mulai berdiri dan menyodorkan kartu perpisahan

Vella hanya diam dan tidak berniat mengambil kartu itu lalu berkata
"Maaf mungkin gue tidak bisa datang, gue sibuk dan you know lah" dia pun pergi.


Ketika dia sudah berdiri di depan pintu dan mulai ingin melangkah keluar dia berhenti dan berbalik menatap Finza yg masih setia berdiri di tempatnya dan menatpnya balik. Vella tidak dapat menahan tangisnya lagi dan setetes air mata lolos saja dipelupuk mata indah itu.. Dan dia pun pergi



Finza diam, dia melihat airmata yg keluar dari mata indah itu hatinya sakit dia tau bahwa Vella sedih dengan kepergiannya tapi harus bagaiman lagi penyakit ini semakin menyebar luas ke seluruh saraf di tubuhnya.




~~~~~slvnamir~~~~
Assalamualaikum..
Akhirnya kesampaian juga update hari ini hehhe
Maaf yg lama
Smoga suka, jgn lupa vomentnya hehe
Makasih
Wassalam...


U Lied To MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang