Author pov
"Vella awas..." Triak seseorang dan vella mendengar suara itu lantas berbalik dan..Brukkk...
Mobil yg melaju dengan kencang menabrak tubuh lemah vella. Vella yg tidak menyadari hal itu pun tidak sempat menghindar tubuhnya terlempar jauh kesebrang jalan darah sudah menggenang di sekitar keningnya tapi dia masih dalam kondisi setengah sadar samar samar mendengar suara teriakan seorang pria dia tau suara itu suara yg ingin selalu di dengarnya dirindukannya tiba tiba pria itu sudah memangku kepalanya"Vella bertahanlah" kata pria itu dan berusaha membuat vella sadar
"Aku akan membawamu ke rumah sakit bertahan..lah" lanjut pria itu dan mulai mengangkat tubuh vella
"Fin...za"lirih vella air mata kerinduan mulai menjatuhi pipinya bersamaan dengan menetesnya darah dari keningnya yg terluka cukup lebar
"Ka..u kah. I..tu F..inza" katanya lagi lalu dia berusaha mengangkat tangannya dan memegang pipi Pria itu. Lantas pria itu memegang tangan vella yg dipenuhi darah saat ini di pipinya.
"Iya ini aku vella kumohon bertahanlah aku akan membawamu kerumah sa.." Ujar Finza tapi perkataanya dipotong oleh vella
"Jang..an tinggal..kan a..ku lag..i Finza"kata vella pelan dia merasakan sakit luar biasa di seluruh tubuhnya
"aku.. Ti..dak b..isa tanp..amu Fin.." Gumam vella dan seketika itu juga dia tidak sadarkan diri tangannya yg memegan pipi pria itu pun terjatuh.
Pria itu pun terkejut skaligus khwatir dengan segera dia mengendong tubuh vella menuju mobilnya dan membawanya ke rumah sakit.
*RUMAH SAKIT MAWAR*
Seorang dokter paruh baya keluar dari ruangan rawat inap vella dan menghampiri pria yg duduk dengan raut wajah yg susah di tebak.Pria itu merasa ada seseorang yg menghampirinya lantas dia mendongak dan mendapatkan seorang dokter yg tengah tersenyum hangat padanya dia pun berdiri
"Dok bagaimana keadaanya?" Tanyanya pada dokter itu
"Tenang nak dia baik baik saja dia wanita yg kuat dia baru saja melewati masa kritisnya padahal tadi sepertinya sudah tidak ada harapan untuknya lagi tapi entah kenapa tiba tiba jantungnya berdetak normal kembali" jelas dokter itu"Syukurlah" ujarnya
"Dan sekarang biarkan dia istirahat"lanjut dokter itu dan mulai melangkah pergiPria tadi masih berdiri ditempatnya lalu menatap pintu ruang inap vella dia pun melangkahkan kakinya masuk ke ruangan itu.
Dan saat ini dia berdiri dia samping tempat tidur vella menatap yg sedang terlelap tiba tiba hatinya sangat sakit air matanya menetes seketika itu saja
Lalu dia duduk di kursi dekat ranjang vella lalu menggenggam tangan kanan vella sesekali mengecupnya tangan itu."Maaf Vella" katanya pelan
"Maaf" air mata yg mengalir dipipinya dibiarkan begitu saja tanpa ada niat menghapusnya
"Kau seperti ini karena ku, aku memang pria brengsek yang tidak pantas kau cintai" lanjutnya"Tapi aku seperti ini karena tidak ingin membuatmu lebih mencintaiku lebih dalam lagi aku ingin kau membenciku vella tapi kau.." Finza sudah tidak sanggup lagi melanjutkan perkataanya hatinya sangat sakit melihat vella hancur karenanya
"Kenapa kau malah semakin mencintaiku" lirihnya. Tanpa di ketahui olehnya air matanya yg jatuh ke tangan vella.
Ashh...
ringis Finza tangan kanannya kini beralih memegang kepalanya yg berdenyut cukup kuat
Sakit... Itulah yg kini di rasakan Finza"Ya tuhan kenapa harus sekarang" cairan hangat yg kental sudah kluar dari lubang hidungnya
Dia pun segera berdiri dan mengecup kening vella darah yg ada di sekitar hidungnya menetes di kening vella . lalu Finza meleoas cincin emas perak polos dan memasangkan cincin itu jari manis vella
"Ingat ini vella ingat bahwa aku mencintaimu selamanya meskipun ragaku sudah tidak bersama mu tapi hatiku selalu bersatu dengan hatimu dan jika TUHAN menghendaki kita akan bertemu di kehidupan mendatang" bisiknya ditelinga vella dan berjalan keluar dari ruangan itu.
Ketika Finza sudah mau melangkahkan kakinya kluar dari ruangan itu dan menoleh ke arah Vella
"Aku akan selalu mencintaimu" katanya lagi lalu pergiVella pov
"ingat ini vella ingat bahwa aku mencintaimu selamanya meski ragaku sudah tidak bersama mu tapi hatiku selalu bersatu dengan hatimu dan jika TUHAN menghendaki kita akan bertemu di kehidupan mendatang" kata seseorang.Tiba tiba Vella langsung tersadar dari tidurnya
"Suara itu", ujarnya.
dia merasakan sakit di sekujur tubuhnya terutama di keningnya tanganya lalu memegang kepalanya yang berdenyut"Darah" gumamnya ketika mendapati darah di tangannya dia heran darah siapa ini ketika itu juga dia langsung sadar tadi sebelum dia tidak sadarkan diri vella merasa kehadiran Finza disampingnya.
Air matanya menetes lagi dia merasa semua hanya mimpi semata bahkan dia sempat merasakan kecupan Finza tadi dikeningnya bertemu dengan Finza yg bahkan sudah tidak bernyawa lagi.
"Jika itu memang mimpi aku akan lebih memilih tidak akan terbangun selamanya", batinnya
Kedua tangannya lalu menghapus air mata yang
sedari tadi menetes di kedua pipinya tapi dia merasa ada yg ganjal di jari manis tangan kanannyaDia membelalakkan matanya tidak percaya cincin yg dia berikan pada Finza bagaimana mungkin cincin itu tiba tiba saja berada di jari manisnya
"Finza mungkinkah" gumamnya
Lalu dia melepaskan infus yg ada di pergelangan tangan kirinya
"Ash.." Ringisnya
Lalu beranjak keluar dari ruanganyaDia berjalan dengan lunglai sesekali dia terjatuh dan merasakan sakit ditubuhnya tapi tekadnya sangat kuat dia akan menemui Finza dua yakin Finza masih hidup dan tengah menunggunya di sana.
"Tunggu aku Finza",lirihnya
***slvnaamir***
Assalamu alaikum..
Update nih sorry lama hhehw
Maaf klo pendek ya
Jgn lupa vomment nya
Makasih
Wassalam..
KAMU SEDANG MEMBACA
U Lied To Me
Teen FictionWajib Follow sebelum baca! Assalamualaikum.. para readers ini adalah squel dari novel ku yg litle "Ini Bukanlah Akhir" itu akun wattpad ku ke block jadi aku buat akun baru dan smoga suka dengan Novel gajeku ini.. lalu di novel ini akan sya lanjut ke...