part 12

17 3 0
                                    

~andai kau tau aku juga terpaksa melakukan ini dan tidak ingin membuatmu berharap lebih, maaf~

Finza pov
Finza pulang kerumahnya sekitar pukul 01.26 malam, dia cukup khawatir dengan keadaan Vella dan semakin khawatir ketika melihat tangan dan kaki vella yg terluka cukup parah sampai membengkak, dengan sigap dia mengobati luka vella dan menyuruhnya untuk beristirahat ketika sudah mengucapkan ucapan perpisahan pdanya.

Kini dia sedang duduk di salah satu kursi yg berhadapan langsung jendela kamarnya,pandangannya kosong pikirannya hanya dipenuhi oleh tangis vella tadi, vella terlihat sakit dan sangat kecewa dengan kepergiannya nanti.

Tapi apa daya penyakit ini semakin menggerogoti tubuhnya dan suatu hari pasti dia akan terjatuh lagi dan dia tidak mau jika vella sampai mengetahui hal ini makanya dia harus punya alasan untuk menjauh dari vella ya salah satunya membohongi vella jika dia akan berangkat ke australi untuk belajar. Pdahal dia hanya akan berkunjung ke rumah kakaknya yg ada di Rusia


Flashback on
Kini tampak seorang pria sedang sibuk membersihkan rumahnya yg terlihat sangat berantakan. Ya Finza memang tipe orang orang yg kadang rajin dan kdang pemalas juga entah roh apa yg merasukinya hingga dia serajin ini, di tengah tengah kegiatan membersihkannya kemoceng yg dia pegang tanpa sengaja menyenggol buku kecil di atas kepalanya dan terjatuh menimpa kepalanya.


Bukkhh...
Buku itu jatuh dikepalanya dan penglihatannya kini berkunang kunang, dia memegang kepalanya dengan kedua tangan berusaha menahan sakit
Dia dapat merasakan cairan hangat yg kental mengalir deras di kedua lubang hidungnya

Finza menyentuh cairan itu dan dia terkejut melihat darah yg cukup banyak di tangannya, kepalanya berdenyut denyut lalu tubuhnya ambruk begitu saja di lantai, tapi dia masih sadar dan berusaha meraih handphone nya tapi tenaganya tidak cukup kuat dan rasa sakit di kepalanya sungguh sangat sakit, penglihatannya kini tampak kabur lalu menggelap dia sudah tidak sadarkan diri lagi

Finza membuka matanya, dia sedikit menyipit karena silau dari lampu ruangan dan memegang kepalanya yg sudah tidak sesakit tadi.
Dia tertegun sejenak dan lalu sadar ketika tahu dia kini berada di rumah sakit, tapi siapa yg membwanya ke sini

"Kau sudah sadar rupanya, bagaimana keadaanmu" tanya seseorang yg berdiri disampingnya dan ternyata itu dokter keluarganya

"sudah cukup baik dok" katanya pelan
"siapa yg membwa ku kesini dok",lanjutnya lagi

"Oh itu salah satu dari ibu kosan mu, katanya dia datang ke kosanmu untuk menagih uang bulanan tapi kau tidak menjawab paggilannya dan dia pun khawatir lalu menemukan kau sedang tidak sadarkan diri didalam rumahmu" jelas dokter panjang lebar

"Lalu dimana dia sekarang?" Finza tampak celingukan mencari ibu kosannya yg sangat baik padanya

"dia sudah pulang katanya dia ada urusan", jwab dokter


"Kau tidak mengatakan yg sebenarnya terjadi kan dok", tanya Finza yg nampak khawatir jika dokter memberi tahu kebenaranya tentang penyakit Finza pada ibu kosannya itu dia tidak mau membuat ibu lela (panggilan ibu kosan) khawatir dia sudah terlalu baik pada Finza

"Tenang nak aku hanya mengatakan bahwa kau hanya butuh istirahat saja" kata dokter

"Syukurlah" Finza hanya bisa memegang dadanya lega

"Nak aku ingin memberitahukanmu sesuatu" ucap dokter itu dan mulai beranjak ke ruangannya, Finza pun mengekori dokter itu lalu duduk di kursi yg berhadapan langsung dengan dokter

"Penyakitmu ini sudah semakin parah dan suatu waktu kau akan drop lagi nak, jadi kusarankan kau harus dirawat opname di rumah sakit ini", ujar dokter dan Finza hanya diam dia memang sudah memikirkan hal itu dan inilah saatnya dia harus mengambil keputusan.

"Terima kasih dok" kata finza singkat lalu pergi dari ruangan itu.

Dia pun menelpon Vella dan mengjaknya bertemu di kafe. Dia harus mengambil keputusan demi masa depan vella meskipun itu harus menyakiti vella. Kau harus tau bahwa menyakiti vella adalah hal paling sulit bagi Finza.

Flashback end
"Maaf kan aku vella" ucapnya lemah.
Dia meneteskan airmata mewakili rsa sakit dihatinya. Katakan bahwa Finza cengeng tapi rasa sakit hatinya sudah tidak dapat di bendung lagi. Dia menangis dalam diam. Sambil memeluk foto vella.

U Lied To MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang